26

5.6K 390 26
                                    

setelah insiden penyerangan malam itu, Vino dkk memutuskan untuk tidak keluar rumah terlebih dahulu, mereka masih waspada dan Berusaha menetralkan keadaan, mereka juga mencari tahu orang² misterius tersebut dengan alat-alat canggih milik leon.

kecuali Victor, karena Victor tak ada keterlibatan jadinya Victor bebas pergi kemana pun tanpa ke empat kawan nya tersebut.

Vino, Vano, Evran dan Leon tinggal sementara dalam rumah yang sama, tenang saja hanya rumah kosong sederhana yang didalamnya mereka sulap menjadi ruangan yang nyaman sementara diluar terlihat kumuh dan kotor.

Evran yang mengusulkan ide tersebut ia juga yang menemukan rumahnya, itu dilakukan agar orang-orang susah menjangkau mereka karena orang-orang tentu nya akan berpikir dua kali saat melihat keadaan diluar rumah tersebut.

Victor tak ikut dan tak mau juga, ia akan berkunjung untuk mengantar makanan dan bermain bersama, itupun karena permintaan Vano yang terus menghubungi nya jikalau ia sangat merindukan nya, lebih tepatnya memaksa.

Sekarang Victor sedang menikmati waktunya sendiri dengan tangan kanannya yang masih di perban tersebut.

menatap kearah jendela cafe yang menghadap langsung ke jalan menjadikan ia bisa melihat orang-orang berlalu lalang.

Victor menyulut kembali rokok nya yang ke tiga setelah tersulut ia pun menghisap rokok tersebut dan menghembuskan asap rokok yang mengepul.

tak ada staff cafe yang berani menegur nya, karena Victor merupakan pelanggan VVIP cafe tersebut yang jarang sekali ada pengunjung nya,dan ditambah aura Victor yang menurut mereka menyeramkan.

Victor tak mempedulikan mereka yang secara terang-terangan memperhatikan dan membicarakan nya, toh di dalam cafe juga tak ada pengunjung lain kecuali dirinya jadi ia bebas saja, Victor merutuki pemilik cafe tersebut karena makanan dan minuman yang mereka jual sangatlah mahal serta tak masuk diakal.

lupakan. Victor sedang berpikir untuk secepatnya membasmi bajingan-bajingan bau tanah itu.

ia juga baru menyadari bahwa Chris sudah jarang mengganggu nya kembali atau mungkin sudah tidak menggangu nya.

Chris hilang kabar, Teman-teman dekatnya pun tak ada yang mengetahui keberadaannya, Bukannya Rindu tapi Victor merasa aneh saja bahwa seingat dia tak ada adegan Chris menghilang dalam novel.

Bodo amat, biarkan saja Victor tak peduli toh selama ini juga Chris selalu mengganggu ketenangan hidupnya, dengan ini Victor tak perlu repot-repot menuruti Permintaan Chris yang terlalu memaksa.

Ini siang hari, sekitar jam 11 Pelanggan mulai berdatangan sedikit demi sedikit, Victor meminum kembali ice americano nya yang tersisa setengah hingga tandas, setelah itu Victor menyimpan Beberapa lembar uang diatas meja dan pergi dari cafe tersebut.

Ini hari kelima Vino, Vano, Evran dan Leon Tinggal di rumah kosong tersebut mereka juga selalu mencari tahu siapa orang-orang misterius itu, tetapi hasilnya selalu sama, nihil.

Selama itu juga mereka tak masuk sekolah, pihak sekolah sempat bertanya kepada Victor tetapi Victor hanya menjawab bahwa ia tidak tahu, Tak menyerah akhirnya pihak sekolah menanyakan dan menelpon Kepada orang tua mereka masing-masing dimana keberadaan anak mereka.

jawaban nya pun sama, tak ada pilihan lain pihak sekolah menelpon kembali orang tua Vino, Vano, Evran dan Leon untuk datang ke sekolah Hari Senin.

Untuk Chris, pihak sekolah tak menanyakan perihal Chris yang sudah lama tak masuk sekolah tanpa keterangan, karena Para guru di sekolah seolah-olah tahu alasan kenapa Chris tak masuk, menurut asumsi Victor.

sekarang hari Minggu jadi Victor tak sekolah, selama Victor tak bersama kawan-kawannya Victor memanfaatkan situasi tersebut untuk menyusun rencana.

Victor berhenti ditepi jalan untuk menerima panggilan telpon dari Zico sang tangan kanan.

I'M JUST FIGURAN [SLOW UP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang