5 menit sudah mereka diposisi berpelukan, Victor mulai merasakan kembali tubuhnya sakit, sekeras mungkin ia menahan ringisan saat Vino mengeratkan pelukannya.
Menyadari bahwa Victor sudah tak nyaman, akhirnya Vino melepaskan pelukannya setelah merasa tenang.
"Sorry" ucap Vino pelan dengan kepala menunduk.
Victor menegakkan badannya dan membalas ucapan Vino sembari menyamankan posisi duduk mereka.
"Hm" dehem Victor dengan tangan mengelus puncak kepala Vino.
Vino memejamkan matanya merasakan elusan lembut Victor, hatinya menghangat. Sudah lama ia merindukan elusan serta perlakuan hangat dari sahabat nya itu.
Inilah yang Vino suka dari Victor, dia selalu mengerti akan kondisi yang dialaminya atau bahkan teman-temannya.
"Vic..." ucap Vino lirih dengan menatap mata tajam Victor.
"What?" tanya Victor heran.
"G-gue bingung Vic" ucap Vino ragu.
Victor hanya diam tak menyahut, ia menunggu Vino melanjutkan perkataannya.
"Gue gak mau kalian kenapa-napa. Gue gak mau kalian terseret dalam masalah keluarga gue. Terutama elo Vic. Gue gak mau Lo dalam bahaya. Gue harus gimana?"ucap beruntun dari Vino, ia takut, gelisah, bingung dan panik.
Victor kembali mengelus pipi Vino, mencoba menenangkan sahabat nya itu. Victor tau jikalau Vino sedang kacau, Victor juga tau permasalahan antara Vino dan ayahnya. Hanya dia tidak dengan yang lainnya.
"Shutt tenang Vin" ucap Victor.
"Tap-" ucapan Vino terpotong oleh Victor.
"Lo, gue dan yang lainnya bakalan aman, gue jamin itu. Jadi sekarang tidur." Ucap Victor tegas diakhiri dengan nada dan perintah yang tak bisa dilanggar.
Vino hanya mengangguk pasrah, dia bangun dan melangkah menuju kamar tamu setelah Victor memberi tahu bahwa ia akan menyusul karena ada urusan mendadak.
"Kemana?" tanya Vino saat melihat Victor sudah rapih dengan pakaian serba hitamnya.
"Keluar" Balas Victor sambil mengambil kunci motornya dilaci.
Vino menghela nafas sabar dengan jawaban singkat Victor.
"Keluar kemana Victor?"Tanya vino gemas.
"Ada urusan. Lo jangan kemana-mana" balas Victor datar.
"Jam berapa pulangnya?" tanya vino kembali sembari mengikuti Victor menuju Pintu.
Victor berbalik badan dan mengusap bahu vino seraya menggeleng kan kepalanya dan berucap.
"Lo kunci aja. Gue ada cadangan" balas Victor sabar setelah itu berbalik membuka pintu dan meninggalkan Vino yang masih menatap Pintu yang sudah tertutup.
"Lo masih kayak dulu. Gak pernah terbuka sama orang lain termasuk orang terdekat Lo. Gue gak tau lagi harus gimana supaya Lo terbuka sama gue dan yang lainnya. Gue nyerah Vic. Tapi apapun itu semoga Lo selalu baik-baik aja" ucap Vino.
Vino berjalan menuju kamar tamu dan mulai tidur, karena jam menunjukkan pukul 12 malam, ia juga lelah ingin mengistirahatkan tubuhnya.
-----------------------------------------------
Sedangkan Victor sendiri sedang menuju mansion miliknya yang sekarang dihuni oleh tangan kanannya, Zico.
Dalam perjalanan, Victor berusaha menahan nyeri disekujur tubuhnya bahkan kepalanya mulai terasa pusing dan penglihatan nya berkunang-kunang.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M JUST FIGURAN [SLOW UP]
Teen FictionFreya harus rela bahwa dirinya memasuki tubuh seorang gadis macho bernama 'VICTORIA ALGHAVERO' Gadis Macho dengan perawakan laki dan satu-satunya anggota perempuan di geng WOLF. Dia hanyalah seorang Figuran yang memiliki misi untuk menghancurkan se...