31

6.2K 413 27
                                    

"Dia..."

Elsa hanya menyebutkan kata "Dia" beberapa kali dengan tak jelas, Elsa mulai berpikir keras agar ia mendapat alasan yang kuat, karena tak mungkin ia mengatakan tentang kejadian antara dirinya, Victor dan Chris yang waktu itu membuat dirinya hampir mati.

tak dapat menemukan alasan yang tepat, Elsa semakin marah saat ia ditonton dan di pojokan oleh orang-orang disekitarnya, Elsa juga dapat melihat Genta bersama teman-temannya sedang menatap nya dengan tatapan jijik.

"POKOKNYA INI SEMUA KARENA JALANG ITU!! GUE YAKIN OTAK KALIAN UDAH DI CUCI SAMA DIA!!" Tuduh Elsa yang tak dapat membendung semua kekesalannya

"Dan Lo Vino!! harusnya lo belain gue harusnya juga lo lindungin gue, jangan malah ikut-ikutan mojokin gue, Inget Vin elo sama bokap lo da dibawah kendali keluarga gue, kalau sampai lo belain dia lagi hidup keluarga lo bakal ancur!!"
Lanjut Elsa yang semakin membuat amarah Vino meradang dan semua orang yang tak percaya akan ucap Elsa.

Vino ingin maju dan menampar elsa detik itu juga sebelum tangannya digenggam erat oleh tangan hangat Victor, saat Vino melihat kearahnya Victor menggeleng pertanda 'jangan'

Melihat keterdiaman semua orang Elsa semakin puas untuk meluapkan kekesalan yang selama ini ia pendam, tak luput juga tingkahnya dari pandangan dingin Chris yang melihat dari arah pojok parkiran.

"Dan Lo!!" ucap Elsa sembari menunjuk ke arah Victor

"jangan dulu bangga ngeliat orang-orang ada di pihak lo, jangan dulu kesenengan saat orang-orang meratukan lo!! karena bagi gue lo tetap pelayan rendahan yang harusnya sujud di kaki gue buat minta minta secuil perhatian!! LO ANAK MISKIN!! LO WANITA RENDAHAN!! LO YATIM PIATU DAN LO JUGA GAK PANTAS BAHAGIA!!"

PLAK

PLAK

Cukup sudah sedari tadi Victor diam, dan cukup sudah ia menahan emosi nya agar wanita yang meneriakinya tidak kena damprat Olehnya.

tapi wanita itu terlalu bodoh, ia malah berani-beraninya merendahkan harga dirinya dihadapan semua orang, apalagi membawa-bawa status dirinya yang sudah tak mempunyai ayah dan ibu.

Victor maju dan menampar pipi kanan serta kiri milik Elsa, kini riak kemarahan terpampang jelas diwajah rupawan Victor, emosi miliknya menyatu dengan emosio milik tubuh yang ia tempati.

harga dirinya tercoreng dan ia direndahkan begitu saja oleh wanita yang bahkan lebih rendah dari sampah.

semua orang terhenyak dengan aksi yang Victor lakukan, mereka dapat dengan jelas merasakan kemarahan yang di rasakan oleh Victor saat wajah rupawan Victor yang biasanya tanpa ekspresi sekarang merah padam dengan rahang mengeras dan tatapan tajam bak elang yang siap menerkam mangsanya.

Begitupun dengan Vino, Evran, Leon apalagi Genta dan ketiga temannya yang tak percaya dengan kemarahan Victor, mereka agak ngeri akan kemarahan Victor yang bak iblis tersebut.

terkecuali Chris dan Vano yang menahan debaran kencang di dada mereka, saat melihat ekspresi marah Victor mereka berdua langsung merasakan sensasi yang berbeda.

bukan ngeri apalagi takut, mereka merasakan gejolak asmara dalam diri mereka, bahkan kini wajah mereka berdua me-merah bukan karena marah tapi karena sesuatu dalam diri mereka.

Kedua sudut bibirnya robek, dapat Elsa rasakan kedua pipinya berdenyut dan panas, ia menyeka sesuatu yang mengalir dari sudut bibirnya menggunakan jari dan saat ia lihat, itu adalah darah.

matanya mulai berair mencoba menahan sensasi mengerikan yang ia rasakan, kepalanya yang tertunduk mulai menengadah saat ada yang menarik kencang Rambutnya.

dapat Elsa lihat Kemarahan Victor yang pertama kalinya ia lihat di hadapan mukanya langsung, ia melihat mata Victor yang penuh dengan gelombang emosional.

"kau bilang aku murahan?" tanya Victor menekan, meminta jawaban langsung dari Elsa

Elsa tak mampu menjawab, ia mengarahkan kedua tangannya untuk melepaskan cengkraman Victor di rambutnya, tapi sekuat apapun Victor tak melepaskan nya.

Geram karena tak mendapatkan jawaban, Victor semakin kencang menarik/ menjambak rambut Elsa sampai sang empu meringis kesakitan.

"Jawab pertanyaan ku jalang" Ucap Victor semakin meremat kencang rambut Elsa

"Ahkk le-lepas hiks ini s-sakitt ahk" Elsa tak tahan lagi, isakannya mulai terdengar dengan cairan bening yang keluar dari kedua matanya

"aku ingin meminta jawaban mu bukan protesan mu sialan!" ucap Victor marah, ia tak suka lawannya sudah lemah saat ia pun belum menyerangnya dengan bringas.

"i-iya kkau memang hiks mur-rahan AHKK" setelah mendengar jawaban yang ia inginkan, Victor dengan kejamnya menghempas tubuh Elsa sampai tersungkur keras di bawahnya.

"Kau menyebut ku murahan padahal dirimu sendirilah yang murahan, kau menuduh ku sembarangan tanpa bukti secuil pun, dan kau juga menganggap ku pelayan rendahan yang pantas bersujud di kakimu?" ucap Victor dengan lembut tapi terdengar dingin dan tajam

"sekarang lihatlah siapa yang bersujud kepada siapa, dan harusnya kau berkaca bahwa kau sebenarnya adalah anak buangan!! kau hanya anak yang dipungut dan dimanfaatkan oleh keluarga sampah seperti mereka, kau juga tak beda jauh dengan sampah yang bahkan sampah itupun tak mau disamakan denganmu!!" Ucapan Victor berhasil menampar keras Elsa akan kenyataan yang selama ini ia tampik.

dengan masih tersungkur, kedua tangan Elsa bergetar hebat, mentalnya mulai terguncang, ia meringkuk saat ingatan buruk dirinya dulu mulai berputar di otaknya, kekerasan, makian, pelecehan yang dulu ia alami mulai berdatangan memaksa masuk kedalam otaknya.

Elsa mulai menarik-narik rambutnya, ia mulai berteriak tak jelas bak orang tak waras.

Victor yang melihatnya menyeringai puas dengan respon Elsa yang tak terkendali, ia tak perlu berbuat banyak agar lawannya lumpuh, karena kenyataannya kini Elsa mulai hilang kewarasannya.

Victor sudah tau bahwa elsa memiliki gangguan kejiwaan, jadi hanya dengan perkataan yang memang menyangkut Elsa, ia akan langsung gila.

melihat itu, orang-orang ngeri dan mulai membubarkan diri karena tak sanggup akan apa yang akan terjadi selanjutnya.

kini yang tersisa hanya Vino, Vano, Leon, Evran tak lupa juga Chris dan keempat temannya, mereka menyaksikan langsung kegilaan Elsa.

mereka menggeleng tak percaya, bahwa Victor sangat gampang untuk melumpuhkan lawannya.

"Pronto esos bastardos serán destruidos en mis manos perra"

"tak lama lagi para bajingan itu akan hancur ditanganku jalang"

Setelah mengatakannya Victor berjalan menuju motor nya dan mulai melajukannya meninggalkan sekolah, tak lupa juga teman-temannya mengikuti Victor dengan Cepat.

sebelum itu juga, Victor menginjak telapak tangan Elsa sampi sang empu berteriak kesakitan.

"ARGHHKK"

Genta beserta teman-temannya juga mulai meninggalkan area sekolah, mengikuti kemana perginya Victor dkk, tanpa memperdulikan Elsa yang meraung meminta tolong.

warga sekolah tak memperdulikan elsa, bahkan satpam yang berjaga di gerbang pun masuk kedalam sekolah melaporkan apa yang terjadi.

tak lama kemudian para guru datang ke lokasi Elsa, dapat mereka lihat kini Elsa sudah berjongkok tetapi tetap seperti orang gila.

tak ingin membuang waktu, kepala sekolah memberi kode agar elsa segera diikat dan dibawa keruangan yang sudah mereka siapkan.

up lagi !!!

jan bosen-bosen yaa, soalnya beberapa part lagi menuju ending!!

janlup vote+komen☺️💗💗
✨✨

I'M JUST FIGURAN [SLOW UP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang