Happy reading
🌼🌼🌼
"Dari mana aja lo,Baru nongol tumben." Tanya Sandi kala sahabatnya yang tengah berdiri didepannya itu.
"Gue Dari ruang guru-- " Balasnya. "Lah! ngapain?.Nyari mati lo?"Beo nya.
"Dengerin dia ngomong dulu setan!" Dirga menoyor kepala sandi dengan botol kopi kemasan yang sudah habis. "Lanjut fi." Suruhnya pada Rafi.
"Gue? Habis minta ijin ke Pak Adit, Buat kita besok." Jawab Rafi sambil memakan jajan di meja kantin yang mereka tempati, Semua mengangguk mengerti kecuali Fahry yang masih sibuk dengan dunianya sendiri tanpa memedulikan kelima temannya itu. Tatapan tajam sudah menghadiahi Fahry kala ia mendongakkan kepalanya.
"Tenang gue denger kok!, gue bukan sandi yang budegnya akut." Dan hanya di tanggapi oleh yang lain tanpa sepatah kata pun dari mereka. "Allhamdulillah Slamet" Gumamnya sembari mengusap dadanya sembari meneletakkan ponselnya dengan suara yang hanya ia dengar sendiri, tetapi Arga yang melihat pun hanya terkekeh dengan pemuda yang tengah panik itu. Lalu ia merangkulnya sambil terkekeh singkat.
"Oke habis ini kita kemana, ketua?" Tanya Gibran deng
.an santainya dan selalu pertanyaan yang sama yang ia lontarkan."Tetap di sini sampai akhir" Balas Dirga yang mendapat tatapan bingung dari Gibran, "lah kok gitu! Nggak asik dong nggak main-main sama si botak kecil itu~" Protes anak itu yang tidak mendapat balasan dari siapapun, ia mengerucutkan bibirnya bak anak tk yang tidak di belikan es krim oleh orang tuanya.
"Susun rencana, Fi. Ry atur strategi nya, Ga lo tau kan tugasnya, dah gue mau tidur jangan cari gue atau ganggu gue" Perintahnya di angguki mereka yang di tugaskan, sedangkan dirinya berlenggang pergi entah kemana.
"Dih si anying mentang-mentang, mentang. Ngatur seenak jidat bae tu anak"
🌼🌼🌼
"Halo ga!, Semuanya udah siap di posisi. " Ucap seseorang dari balik telpon.
"Bagus tunggu aba-aba gw!" Jawab Dirga pada seseorang di sebrang telpon. Tak lama kemudian segrombol pasukan lawan datang dengan senjata di tangan mereka dan tersenyum miring pada Geng Atmos yang juga sudah siap Untuk membantai mereka semua. Dengan anggota Geng Bara yang jauh lebih banyak dari anggota Dirga, yang hanya sekitar dua puluh orang sedangkan anggota Bara ada kurang lebih lima puluh orang.
"Punya nyali juga lo!" Ujar si pemimpin geng itu pada Dirga.
Bara Dutara sang ketua geng efos, anak kuliahan yang sudah di D.O oleh dosennya karna ulahnya sendiri yang tak mau mengerjakan tugas dan ulahnya yang suka bikin onar di kampusnya, setelah bebas dari kampus tersebut ia bergabung dengan orang-orang yang di jalanan dan bergabung membuat sebuah geng motor yang cukup besar, seperti sekarang ini.
"Kebalik tolol!, harusnya kita yang nanya, punya nyawa berapa lo?" Ucap Fahry dengan tongkat baseball yang di sampirkan di pundak.
"Sembilan?, Kayak kucing aja." Imbuh Sandi, yang membuat semua anggota Atmos tertawa puas dan tak lain juga dengan anggota geng Bara yang ikut menertawakan ketua geng mereka, geng minus otak banyak otot doang.
"Diem!. Lo semua!" Ucap Bara yang murka pada anggota gengnya yang ikut tertawa.
"SERANG MEREKA!!" Bara mengarahkan pasukannya untuk menyerang geng Atmos.
KAMU SEDANG MEMBACA
She Is Mine Not Yours [ DIRGA KALINGGA ] [End]
Teen FictionDia Adalah Milikku Bukan Milikmu. Kata yang seakan menjadi pemenang dalam memperebutkan gadis yang digadang-gadang adalah Hitler Sekolah dari seorang ketua Geng motor, tetapi nyatanya waktu tidak bisa menyatykkan keduanya dengan sebuah ikatan pernik...