26. Si Anak Pemulung

30.9K 3.2K 1K
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

۞اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ، وَعَلَىٰ آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞
[Allahuma sholi ala sayyidina Muhammad, wa ala ali sayyidina Muhammad.]

***

Athallah saat ini masih berada pada posisi yang sama, ia masih duduk di acara kajiannya. Setelah membahas tentang pesan Ayahnya tadi, Athallah pun akhirnya melanjutkan tentang topik awalnya. Yaitu tentang kisah yang ia berikan pada jemaahnya. "Baik, kita kembali ke topik awal tadi. Bahwa kesimpulan apa yang disampaikan oleh Haikal, itu semuanya benar. Masyaallah ya, penjelasannya. Buat saya kagum dengan cara berpikirnya. Alhamdulillah, jika ada anak-anak muda remaja, yang mau menghadiri acara seperti ini, semoga kalian orang terpilih dari Allah untuk berubah menjadi lebih baik."

Semuanya berseru meng-aamiinkan atas doa yang diberikan Athallah. "Baik, mari kita lanjut lagi. Nah, karena tadi kita ada membahas tentang perihal shalat, ya? Jadi, semuanya yang ada di sini, ada yang tau tidak, bahwasannya dulu... sebelum terjadi shalat 5 waktu dalam sehari, Allah memerintahkan kita untuk melaksanakan shalat 50 waktu dalam sehari?"

Athallah meyakini ada sebagian jemaah yang tahu dan ada yang baru tahu setelah ia mengucapkan itu. Athallah pun tersenyum dan kembali melanjutkan kisah lagi kepada mereka. Padahal, awal topik kajian ini adalah mengenal Allah, yang akan diisi oleh Abhian, namun karena diganti oleh Athallah, topiknya pun Athallah pilih random dan kini tertuju pada topik tentang shalat.

"Jadi, awal mula diperintahkan shalatnya lima waktu, itu karena peristiwa Isra Mi'raj yang di alami oleh Rasulullah shalallahu alaihi wasalam. Tahu apa itu Isra Mi'raj? Isra Mi'raj adalah dua perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad salallahu alaihi wasalam dalam waktu satu malam. Kejadian ini merupakan salah satu peristiwa penting bagi umat Islam. Sebab, pada peristiwa inilah Rasulullah mendapatkan perintah untuk menunaikan shalat lima waktu sehari semalam. Namun, awalnya itu bukan lima waktu dalam sehari, tapi lima puluh kali dalam sehari. Nah, sebelum saya mulai ceritanya nih, coba... siapa yang tau pengertian dan perbedaan dari dua perjalanan itu? Atau yang disebut dengan... Isra dan Mi'Raj?"

Kembali memulai pertanyaan, tiba-tiba saja tanpa lama Ayesha langsung berdiri dulu sebelum jemaah yang lain. Ayesha tentunya terkejut, kenapa ia tiba-tiba berdiri, padahal pastinya banyak jemaah lain yang ingin menjawab. Entah kenapa se-spontan itu Ayesha berdiri. Saat ingin duduk lagi karena malu, Athallah tersenyum. "Aduh, istri saya juga berdiri rupanya. Baik, kalau gitu silakan jelaskan, apa itu Isra dan Mi'raj, sayang?"

Mata Ayesha spontan membulat, ia langsung menunduk malu saat melihat respon jemaah lain yang terkekeh salah tingkah atas panggilan yang Athallah berikan. Athallah benar-benar membuatnya semakin malu. Tibanya kini ia diberikan mic. Sehingga membuat Ayesha mau tak mau pun menjawab pertanyaan suaminya itu.

"Isra itu... adalah perjalanan Nabi Muhammad pada malam hari dari Masjidil haram di Mekkah menuju ke Masjidil Aqsa di Palestina. Sedangkan Mir'aj, adalah perjalanan Nabi Muhammad menuju langit ketujuh, tepatnya di Sidratul Muntaha, untuk berjumpa dengan Allah subhanahu wata'ala."

"Shahih, ahsanti. Barakallah fiik." Athallah langsung memberi pujian bahasa Arab, saat Ayesha telah menjawabnya. Yang artinya; benar, bagus. Semoga Allah memberkahimu. Di mana, Ayesha yang mengerti arti dari pujian itu langsung tersenyum salah tingkah dengan cepat-cepat duduk karena malu. Sedangkan Athallah hanya tersenyum saja setelah berhasil membuat Ayesha salah tingkah di sana.

ATHALLAH AL-HABIBIE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang