23. Hafalan

34.8K 3.5K 1K
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

۞اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ، وَعَلَىٰ آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞
[Allahuma sholi ala sayyidina Muhammad, wa ala ali sayyidina Muhammad.]

***

"Kerupuk habis ya, Ay?" Setelah pulang salat ashar di masjid, Athallah membuka lemari kecil yang ada di dapur sana, mencari kerupuk putih kesukaannya yang selalu ia pakai untuk lauk makan. Dan saat ia tak menemukan, pertanyaan pun langsung diberikan pada sang istri.

Ayesha menoleh, lalu memberi jawaban anggukan kepala. "Iya, Gus."

"Ya udah, saya mau keluar untuk beli kerupuk di warung depan, ya?" izin Athallah berjalan mengarah pada Ayesha. Ayesha pun mengizinkan Athallah untuk keluar.

"Beli yang banyak, ya, Gus. Sekalian sama sabun cuci piring. Nanti sore biar Ayesha yang masak, dan tugas Gus yang cuci piring." Ayesha menyengir saat mengatakan itu, membuat Athallah terkekeh dengan mengiakan.

"Siap, istriku," kecupan singkat terjun di kening Ayesha, lalu setelahnya Athallah langsung memberikan salam, kemudian berjalan ke arah pintu keluar.

Tak lama, setelah Athallah sampai di warung sana, ia pun mulai mendekati penjualnya dan tiba-tiba tak sengaja mendengar suara orang berbicara. "Bie, bayarin gue sekalian, ya. Teh dingin doang, kok."

Diduga bahwa seseorang itu sedang mengajak Athallah bicara, dan Athallah pun juga mengenal siapa orang itu, segera ia menolehkan kepalanya ke belakang. Di mana terlihat adanya Raja yang berbaring di kursi panjang dengan fokus memainkan game di ponselnya. Athallah pun menggeleng-geleng tak heran lagi, lalu membayarkan pesanan milik sepupunya itu.

Setelah Athallah selesai membayar kerupuk dan pesanan Raja juga, kini pun Athallah menghampiri Raja dengan duduk di sampingnya. "Ngapain di sini?"

"Galau," jawab Raja, membuat Athallah terkekeh kecil. Kemudian, Raja pun tergerak bangkit untuk duduk dan menghentikan memainkan ponselnya. "Gue mau curhat, Bie...." ucapnya penuh lemas pada Athallah.

"Saya sibuk, curhat sama Allah aja," seakan tak mempunyai rasa per-sepupuan, Athallah hampir saja ingin bangkit dan pergi meninggalkan Raja sendiri, namun dengan cepat Raja mencegah kepergian lelaki itu.

"Eh, Bie. Jahat banget lo sama sepupu sendiri. Mentang-mentang udah punya istri, nggak mau dengerin curhatan gue lagi." Raja membuang wajahnya ketus saat sudah mencegah tangan Athallah pergi. Pun sudah ia lepaskan dan membuat Athallah duduk kembali dengan terkekeh kecil.

"Iya, maaf... ya udah, mau curhat apa? Persoalan apa?" tanya Athallah yang mulai serius ingin mendengarkan curhatan sepupunya itu.

"Gimana, ya, gue ngomongnya, Bie? Kayaknya... Harumi suka deh, sama lo," tutur Raja mencurigai, menatap penuh pekat ke arah Athallah. Yang seakan di depan matanya ini adalah orang yang akan menjadi saingannya.

"Terus?" tanya Athallah dengan satu alis yang terangkat, apalagi disaat Raja menatap dirinya dengan tatapan yang tak bisa diartikan seperti itu. "Kamu suka sama Harumi?" tebak Athallah tiba-tiba, hingga membuat Raja langsung membuang wajahnya ke arah lain.

"Kalau iya, emang kenapa?"

"Ya langsung lamar aja dong, kalau gitu." Athallah pun langsung memberi saran yang langsung ke intinya. Hal itu tentu membuat si lawan bicaranya terkejut.

ATHALLAH AL-HABIBIE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang