47. Akhir Dari Menyelamatkanmu.

32.1K 3.9K 2.1K
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

۞اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ، وَعَلَىٰ آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞
[Allahuma sholi ala sayyidina Muhammad, wa ala ali sayyidina Muhammad.]

Apapun endingnya, semoga kalian menerimanya :)

***

"JANGAN BILANG KAMU SETUJU, AYESHA?!" bentakan histeris dari Shenna membuat seluruhnya tertuju menatap Ayesha yang ikut mengalihkan matanya menatap ke arah mereka semua. Apakaah jawabannya benar-benar membuat panik mereka?

"M-maa...." Ayesha menyentuh tangan Shenna yang sepertinya Mamanya itu hampir jantungan mendengar perkataannya.

"Jawab pertanyaan Mama, sayang," ucap Shenna lirih, memohon kepada Ayesha agar Ayesha segera memberikan jawaban yang sebenarnya. "Yang dibilang Raja gak benar, kan?" tanyanya sekali lagi.

"Tentu enggak dong, Bi." Raja kembali memberikan jawaban lagi pada Shenna, dan membuat Shenna yang awalnya menatap fokus pada Ayesha, kini beralih menatap Raja.

Raja yang sudah menjadi bahan sorotan mereka, ia pun dengan rasa berani menghadap ke arah Ayesha. "Ning, rumah kalian sudah tersedia CCTV sejak dulu. Karena, kediaman rumah kalian adalah kediaman yang harus dijaga rapat-rapat. Saat awal mula kejadian, kami hanya menemukan kalian bertiga saja. Bahkan, saking paniknya kita, kita belum tau, siapa yang sudah menusuk Gus Athallah." Raja mulai menatap masing-masing mereka dengan menjelaskan keganjalan yang ada.

"Kalau Ning bersedia, bolehkah saya tahu bagaimana awal kejadian Gus Atha tertusuk? Jika Ning memang tidak ada disaat kejadian itu, saya bersedia untuk melihat CCTV dan mencari siapa pelakunya. Agar kita, bisa melakukan tindakan ini lebih lanjut." Raja menatap tenang ke arah Ayesha yang seperti kelihatan panik atas penjelasannya.

"Ning?"

"Boleh kita bicara berdua, Gus?" ucap Ayesha dengan gugup, ia menyela ketika Raja memanggilnya saat ia sedang fokus dalam lamunannya.

"Ayesha?" Iqbal bersuara, dan Ayesha pun menatap ke arah Iqbal yang seperti memberi teguran padanya karena ingin mengajak Raja, sepupunya itu untuk berbicara berdua saja.

"Ini penting, Pa," ucap Ayesha lagi, meyakinkan Iqbal bahwa ia tak akan bermacam-macam pada Raja.

"Soal apa? Biarkan Raja mencari tahu siapa pelaku yang sudah mencoba membunuh suamimu. Ini permasalahan serius, Papa juga sudah hubungi polisi untuk datang ke pesantren."

Ayesha menggeleng, "Tolong, Pa. Ayesha mau bicara sebentar aja sama Gus Raja, gak jauh kok dari sini," pintanya lagi merengek pada papanya. Dengan helaan napas ringan pun, Iqbal menyetujui Ayesha untuk bicara dengan Raja.

Ketika telah disetujui, Ayesha pun meminta Raja untuk berjalan lebih dulu agar sedikit jauh dari mereka, dan setelah sampai di belokan lorong, Raja berhenti lalu menghadap ke arah Ayesha. "Gus, saya...."

ATHALLAH AL-HABIBIE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang