Part 3

1K 96 4
                                    

°
°
Happy reading🌼

Seperti biasa pagi ini rosie bangun siang untuk menghindari bertemu keluarganya, saat maid akan menyiapkan sarapan untuknya rosie menolak,, dia pergi ke garasi menaiki motor kesayangannya hadiah ulang tahun yg diberikan kakek dari mamanya 2th yg lalu,,rosie pun melaju dg motor sport warna hitam dg helm full face warna senada, tak butuh waktu lama rosie sudah sampai di sekolah.

Saat rosie berjalan ke kantin untuk sarapan dia dikejutkan oleh seseorang yg sedang berdiri menghentikan langkahnya dia si cupu yg sedang membawa beberapa makanan ditangannya. Rosie menatapnya tajam.

"Kau mau ke kantin untuk sarapan kan,, ini sarapan untukmu" ucap si cupu dg sedikit terbata. "tidak perlu aku bisa membeli sendiri"tegas rosie
"Aku tau kau bisa membeli bahkan sekolah ini juga bisa kau beli,, aku hanya inging berterima kasih karna kau kemarin menolongku" senyum si cupu

Rosie menghela nafas "dengar,, aku tidak mengenalmu jadi mana mungkin aku menolongmu,, aku hanya tidak suka ada org yg membuat selera makanku hilang" ucap rosie datar
Rosie pun melanjutkan langkahnya namun si cupu dg berani memegang tangan rosie menghentikannya rosie hanya menatap tangan si cupu yg sedang memegang tangannya. Si cupu langsung melepas tangan rosie "so-sorry"gagap si cupu

"Tolong ambil lah,, ini ucapan terima kasihku padamu,, kata ibuku kita harus membalas kebaikan org yg sudah menolong kita" pinta si cupu
Rosie sedikit kaget saat si cupu mengucapkan kata ibu,, tanpa pikir panjang rosie menengadahkan tangannya "berikan padaku"pinta rosie
Si cupu pun tersenyum sumringah dan segera memberikan pada rosie.

Rosie melanjutkan langkahnya menuju kantin untuk makan sarapan yg diberikan oleh si cupu,, rosie menyadari si cupu mengikutinya namun rosie acuh saja,, saat sudah duduk rosie membuka bungkus makanan tersebut,, si cupu menjulurkan tangannya "aku helmi namamu siapa" cupu mengajak berkenalan. "aku tidak suka di ganggu saat sedang makan" datar rosie

"O-oke maaf" helmi menundukkan kepalanya
Rosie mulai menyuapkan makanan kemulutnya dalam batinnya kenapa anak ini masih disini,,. "Rosie" ucap rosie singkat
"Hah ap-apa?" Helmi sedikit terkejut
"Itu namaku". Singkat rosie
"Ohh ya rosie,, namamu bagus" helmi angguk senyum.. helmi masih saja belum beranjak dari duduknya dia terus memperhatikan rosie yg sedang makan.

"Pergilah kau sudah tau namaku, aku tidak suka diperhatikan saat sedang makan" suara rosie memecah keheningan.
"Hemm,,,baiklah rosie selamat menikmati sarapanmu" helmi beranjak pergi dg senyum bodohnya,, rosie terus makan tanpa peduli kepergian helmi,,, setelah selesai sarapan rosie pun pergi ke kelasnya mengikuti pelajaran.
°
°
°
Jam istirahat pun tiba, rosie tidak ke kantin karna masih merasa kenyang dia pergi ketempat favoritnya di halaman belakang sekola disana sepi jadi tidak ada yg akan mengganggunya tak ada pembully dan juga gadis2 yg selalu mengikuti serta tak jarang menggodanya, sungguh rosie sangat jengah dg hal itu bahkan disekolah sebelumnya pun sama saja. Perna suatu hari ada gadis yg menguntitnya sampai kerumah,, rosie merasa gadis tersebut sudah tidak waras.

Rosie mendudukkan dirinya di kursi biasa ia tempati,, memasang airpods dan mulai mendengarkan lagu sambil memejamkan mata,, tanpa rosie sadari ada seseorang yg duduk di sampingnya rosie terkejut saat org tersebut memegang tangannya, rosie membuka matanya. Menoleh kearah org tersebut "Kau" rosie membulatkan matanya
"Kau mengikutiku" tanya rosie sedikit kesal

"Hehe maaf rosie" helmi hanya cengar cengir
"Tolong biarkan aku di dekatmu rosie, aku merasa aman saat didekatmu, mereka tidak akan membullyku" pinta helmi dg wajah memelas
Rosie menghela nafas kasar dia ingin tenang tapi kenapa helmi malah menghampirinya. "Kalau kau tidak merasa aman kenapa masih bertahan di sekolah ini" tanya rosie

"Rosie aku bukan org kaya sepertimu bisa sekolah disini saja karna beasiswa, aku hanya ingin mengejar mimpiku supaya aku bisa membahagiakan ibuku nanti" terlihat raut wajah helmi sedikit sedih. " Lagipula ini sudah kelas XII mana ada sekolah yg memberi beasiswa" lanjut helmi
Rosie pun tak bisa berkata lagi entah kenapa setiap helmi mengatakan soal ibu dia merasa terhanyut dalam kesedihan. "Setidaknya kau punya otak yg cerdas dan ibu yg menyayangimu, bertahanlah" tanpa sadar rosie tersenyum tipis

"Rosie kau baru saja tersenyum, baru kali ini aku melihatmu tersenyum" helmi merasa gembira
"Aku manusia helmi" rosie datar
Yah kau manusia tapi di mata para gadis kau seperti dewa sangat di eluhkan" kekeh helmi. Rosie hanya menggelengkan kepalanya mendengar ucapan helmi. Dari kejauhan terlihat geng pembully berjalan kearah rosie dan helmi.

"Rosie mereka kesini" helmi sembunyi di balik punggung rosie
" Kau pergilah" suruh rosie
"Tapi rosie kau.." ucapan helmi dipotong rosie "pergilah cepat!!" Rosie mendorong helmi. Helmi pun berlari untuk memanggil guru. Geng pembully sudah ada di depan rosie sekarang
" Rupanya laki2 cantik ini sekarang semakin akrab dg si cupu" ucap jonas sang ketua geng..di lanjut tawa oleh kedua temannnya

"Yg satu cupu yg satu anak mami,, hahaha mereka tertawa bersamaan karna rosie mengacuhkan perkataan jonas, jonas pun semakin kesal. Jonas mengambil airpods ditelinga rosie dg kasar. "Gaes ini pasti dari mamanya, hahaha" jonas membuang di tanah kemudian di injak2. Rosie beranjak dari duduknya "kau sudah selesai" datar rosie dg mata penuh amarah

"Liat gaes anak mama bisa marah,, bibirnya pink banget dipakein mamanya lipstik kayaknya. Belum sempat mereka tertawa rosie langsung mengarahkan tinju kerahang jonas membuat jonas terjatuh. Rosie juga menghajar kedua teman jonas sampai babak belur, jonas bangun langsung menghantam pelipis rosie. Rosie pun melawan sampai akhirnya jonas terjatuh lagi rosie menduduki jonas kemudian memukuli wajah jonas tanpa ampun. "Apa kau terlahir dari batu sampai kau tidak bisa menghargai seorang ibu" ucapan rosie dipenuhi amarah.

Helmi yg baru saja datang dg guru telat sampai karna mereka sudah sangat kacau. Sang guru pun segera membawa mereka ke uks helmi mencoba memapah rosie untuk ke uks namun rosie menolak,, ia lantas berlari menuju parkiran sekolah mengendari motornya meninggalkan sekolah.
Rosie berhenti disebuah toko bunga dia membeli bunga lily kesukaan mamanya setelah beberapa menit dalam perjalanan rosie akhirnya sampai disebuah pemakaman.

Rosie menghampiri makam mamanya diletakkan bunga lily tersebut di pusara sang mama. Rosie berdoa dg menitihkan air mata. "Mah rosie rindu mama,, rosie sendiri mah,, tidak ada yg peduli dg rosie. Apa mama bahagia disana, apa mama juga merindukan rosie. Mah apa rosie salah memukul seseorang yg menghina mama, rosie benar kan mah" airmata terus mengalir di pipi rosie. Setelah beberapa saat rosie meninggalkan makam sang mama rosie tak tau akan kemana dia hanya mengendarai motornya keliling kota sampai petang.

Rosie pun pulang kerumahnya dg baju lusuh dan memar di wajahnya, rosie terlihat sangat kacau sekarang, rosie masuk rumah saat akan menaiki tangga tangan rosie ditahan oleh nyonya elina ibu tirinya. "Sayang kok muka kamu babak belur gini" ucap elina
"Lepaskan" ucap rosie datar
Setelah ibu tirinya melepaskan tangan rosie, rosie pun segera naik ke atas ke kamarnya, ia mengambil kotak p3k di lacinya kemudian mengobati lukanya sendiri di depan cermin.

Nyonya elina pergi keruangan sang suami menceritakan keadaan rosie sang papa pun hanya mengangguk karna beliau sudah mengetahui dari sekretarisnya tentang apa yg terjadi di sekolah tadi siang.

Setelah selesai mengobati luka rosie lantas ke kamar mandi untuk membersihkan diri tak lama berselang dia pun selesai dan pintu kamarnya diketuk oleh seorang maid.
"Tuan muda,, tuan besar menyuruh tuan muda keruang kerjanya"ucap maid
"Iya" ucap rosie singkat

Setelah memakai baju rosie pun pergi ke ruangan sang papa, rosie mengetuk pintu kemudian papanya menyuruh masuk. Rosie sedikit merasa tak nyaman karna ada ibu tirinya disitu
"Rosie duduklah" pinta sang papa
Rosie pun duduk tanpa membantah
"Rosie sebenarnya apa yg kau mau, kau menghajar teman sekolahmu sampai mereka hampir mati, apa kau sudah tidak waras" bentak papanya

"Kau salah, pertama mereka bukan temanku, kedua aku memang sudah tidak waras semenjak mamaku meninggalkanku" bantah rosie
KAU!!! Teriak tuan teddy yg hampir melemparkan macbook kearah rosie namun ditahan oleh sang istri.
"Sayang sadarlah, apa yg akan kau lakukan padanya" ucap nyonya elina.

Mata tuan teddy memerah penuh amarah. " Kau tau hampir saja kau dilaporkan kepolisi oleh org tua siswa yg kau hajar, untung saja mereka mau di ajak berdamai" bentak tuan teddy
" Seperti biasa kan, keluarga kita menyelesaikan masalah dg uang" dingin rosie
Tuan teddy benar2 murka tak tau lagi dg cara apa berbicara kepada putranya.
"Sayang gimana kalau rosie pindah kesekolah kita, mungkin dia akan lebih baik karna aku kepala sekolah disana" ucap sang istri.

"Tidak!! Aku tidak mau" bantah rosie
"Kalau kau menolak aku akan mengirimmu lagi ke amerika seperti 8th yg lalu" tegas tuan teddy
Rosie beranjak dari duduknya tanpa berkata apapun dia keluar dari ruangan itu dg amarah. Dalam kamar rosie terus berfikir kenapa papanya harus menyuruh pindah kesekolah milik keluarga mereka sementara kepala sekolahnya adalah ibu tirinya sendiri apa tidak cukup dia merasa tersiksa dirumah lantas dia harus merasa tersiksa disekolah.

TBC

My Sweet Enemi [ Chaennie ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang