" Maaf ilah kalau aku tempatin kamu di pinggir jalan itu bakal bahaya buat kamu sendiri karena di daerah sana itu banyak orang berlalu lalang, masih untung aku punya hati eh nggak deh masih untung aku baik narokin kamu di pinggir kali dibanding aku taruh kamu di kolong jembatan emang mau" ucap sistem dengan nada yang amat teramat santai
" terus aku gimana, masa iya aku harus jalan dari sini ke sana itu kan jauh banget, bisa teleportasi lagi nggak sih?" tanya ila dengan wajah pasrahnya
" udah Lah ila tutup mata sampai itungan tiga baru boleh buka matanya biar nggak banyak drama, oke cukup drama kehidupan saja yang bikin pusing jangan drama sama ila juga bikin pusing" ucap sistem sok bijak
3
2
1
Wushh
"buka mata mu ila dan segera kerjakan misinya, biar kita cepat pulang nya" ucap sistem dengan suara yang agak melemah yang bertanda dia butuh energi
lebih"iya sabar elah"
"permisi kak" ucap cilia kepada represionis yang ada disitu
"iya dek kenapa?" tanya resepsionis itu sambil menatap gemas ke arah cilia yang sedang kebingungan mau ngomong apaan
"ehh anu itu ruangan CEO nya di mana ya kak?" tanya cilia sambil menggaruk kepalanya bingung karna harus ngomong apaan
"oh tinggal lurus masuk lift terus kamu tinggal pencet angka 12, karna lantai 12 khusus ruangan CEO" ucap resepsionis itu dengan senyum kecilnya
"oke makasih kak, dadah" ucap cilia senang sambil berdadah ria dengan resepsionis itu yang dibalas tak kalah ramah juga
Saat sudah keluar dari lift cilia pun langsung masuk ke pintu yang warna nya berbeda dari pintu lain, dia tebak kalau itu adalah pintu khusus CEO
CEKLEK
tanpa mengetuk cilia langsung asal membuka membuat seorang pria jangkung yang sedang duduk di kursi ke banggaannya pun menggeram tak suka, karna ada yang suka seenaknya tanpa persetujuannya
"anu maaf bang eh mas eh pak anu saya mau ngantarin makanan, tadi ada yang pesen" ucap cilia gugup dan sedikit bumbu kebohongan dengan mengatakan kalau ada yang memesan makanan, padahal mah enggak
"siapa anda yang asal masuk tanpa mengetuk dan permisi" ucap seseorang dengan suara yang sangat sangat dingi membuat nyali cilia menciut
tak mendapatkan balasan orang itu langsung memutar balik kursi nya agar bisa melihat orang yang tak ada sopan santun itu
"bunny? kenapa dia jadi tukang antar makanan, apa si tua bangka itu tak mampu membiayai baby bunny ku lagi?" batin orang itu yang sedikit terkejut, karna yang ia marahi seorang cilia
"lohh gana kok kamu disini?" tanya cilia yang tanpa terkejut, bukan berpura - pura, tapi memang dia baru tau kalau target misinya itu si gana
"justru aku yang seharusnya bertanya baby, kenapa kamu jadi pengantar makanan, apa si tua bangka itu udah bangkrut" ucap gana sekenanya dengan wajah yang sedikit melembut
"cila gabut makanya cila cosplay jadi tukang kirim makanan" ucap cilia dengan lesuh karna ya capek
"sini baby bunny" ucap gana sambil menepuk paha nya, yang dibalas gelengan oleh cilia, karna dia lagi gak mau duduk di pangkuan orang
"gak, cila gak mau, cila lagi gak pengen duduk disitu, cila mau duduk di sofa aja" tolak cilia sambil berjalan kearah sofa panjang dan empuk itu
"gana cila mau tidur tapi lapar" ucap cilia dengan mata sayunya
Gana yang melihat itu menjadi gemas sendiri, dengan cepat gana pun langsung berjalan kearah cilia yang sedang mengantuk
"sini peluk biar nyaman bobok nya" ucap gana sambil mengelus pipi gembul cilia yang sangat menggoda iman itu
Ting
.
.
.
....misi pertama berhasil....~misi bertemu dengan figuran penting pertama (belum terlaksana)
Secara tiba - tiba pemberitahuan dari sistem muncul tapi tak membangunkan cilia dari tidur nyamannya itu
•
•
•
•
•~bersambunggg
Mungkin ada kata yang belum pas, atau ceritanya ngebosenin mohon di maafkan
Kalau ada typo tolong di benarkan karna aku suka dikasih saran
sehat selaku pokoknya untuk kalian semua
KAMU SEDANG MEMBACA
Novel terakhir kebrainanzi ~ Ceciliana [END]
Short StorySeorang gadis yang ceria dan polos kini menjadi seorang gadis yang pendiam dan penakut karna datangnya kakak angkat yang merebut paksa semua kebahagian nya. Bukan itu aja bahkan orang tua, keluarga besar, dan abangnya tidak peduli lagi dengannya da...