"familiare"

1.9K 140 6
                                    

"sunandia ayo, udah belum siap - siap nya, yang lain udah pada nungguin tuh" ucap mommy zira di depan pintu kamar sunandia, masalahnya sunandia lama siap - siap nya, seharusnya mereka sudah berangkat ke rumah sahabat daddy andri dan mommy zira tapi sunandia lama

"iya sebentar mom" ucap sunandia sambil membuka pintu kamar nya

"ayo cepatan, dan telat nih" ucap mommu zira sambil berjalan lebih dulu

Di perjalanan

"mom kita mau kemana?" tanya cilia sambil melihat mommy zira

"mau kerumah sahabat mommy sama daddy" jawab mommy zira seadanya, setelah itu keadaan dalam mobil menjadi hening

Di mobil hanya terdapat mommy, daddy, cilia dan sunandia, untuk erqas dan rian mereka nyusul karna masih ada yang mau diurus

Saat mereka sampai di sana sunandia lah orang yang paling takjub dan menatap binar bangunan besar yang berdiri kokoh di depan nya,  mommy dan daddy yang melihat itu diam - diam tersenyum, bukan tersenyum manis, tapi ya tau lah

"wah pagi yang indah, akhirnya musuh jauh gue datang juga" ucap seorang pria paruh baya yang sayangnya masih terlihat sangat tampan walaupun wajahnya sudah bisa dibilang tidak muda lagi

"kangen lo sama gue" ucap daddy andri sambil tos ala lakik dengan pria di depan nya itu

"hm saking kangen nya gue pengen jadiin lo menu sarapan pagi" ucap pria paruh baya itu

"ais kalian ini udah jadi bapak - bapak masih aja kelahi, gak ingat umur memang" ucap mommy zira yang sudah jengah dengan perdebatan kedua bapak - bapak itu

"itu tuh si buaya nyari masalah terus" ucap daddy andri sambil menendang tulang kering pria di depan nya yang tak lain adalah sahabat lama nya itu

CEVGRIO ASARKAH sahabat daddy andri sejak SMP dan istrinya PRATISIA FIA ASARKAH adalah sahabat mommy zira sejak mereka masih kecil, sebenarnya mereka sudah lama bersahabat bahkan tetanggaan, tapi karna CEVGRIO atau sering dipanggil GRIO, meneruskan perusahaan keluarganya di rusia jadi mereka menetap di rusia, awalnya PRATISIA atau sering di panggil FIA gak mau pisah sama mommy zira tapi gak mungkin juga dia nyuruh suaminya ke rusia tanpa dia nanti yang ada dikira belum ada pasangan

"zira gue kangen banget sama lo" ucap fia sambil memeluk erat mommy zira

"lah lo kora gue gak kangen apa, gue juga kangen" ucap mommy zira

"yaudah ayok kita masuk dulu, masak diluar sih ngobrolnya" ucap fia sambil menarik tangan mommy zura masuk dan diikuti yang lain

Saat mereka sudah masuk kedalam mommy zira dan fia pergi ke kolam berenang yang tak jauh dari sana dan meninggalkan cilia dan sunandia yang saling tatap

"lah terus kita ngapain?" tanya sunandia heran

"gak tau, bingung juga" jawab cilia sambil menggaruk kepalanya bingung

"cila sama sunandia duduk aja disitu, makan sepuas kalian, gak akan ada yang marahin kok" ucap daddy andri yang baru saja datang sambil menunjuk sofa yang tak jauh dari sana, dan memang di atas meja yang tak jauh dari sofa besar itu terdapat bebagai macam makanan dan minuman

"daddy tinggal dulu ya, nanti kesini lagi kok" ucap daddy andri sambil mencium pipi gembul cilia dan mengusap rambut sunandia

"cil sana lo duluan duduk, takut gue nanti ada apa - apa" ucap sunandia sambil menyenggol pelan cilia

"bareng lah yok, kalau ada apa - apa kan kita kenapa - napa nya bareng" ucap cilia yang langsung nemplok kebadan sunandia, entah lah cilia kenapa mau nemplok sama sunandia padahal dari awal dia gak mau dekat - dekat sama sunandia, bahkan sunandia aja gak keberatan cilia nemplok ke badan nya, sebenarnya sunandia pengen dorong badan gempal cilia tapi entah knapa hatinya dan badan nya tidak sejalan dengan pikiran nya

"yaudah, tapi awas dulu, badan lo bulat gue keberatan ini" ucap sunandia sambil menggoyang kan badannya

"badan berbody gini dibilang bulat, katarak kali ya matanya" gerutu cilia sambil menjauh kan badan nya

Sunandia mah bodo amat sama cilia, dan langsung berjalan santai ke arah sofa besar itu diikuti cilia yang mengikuti dari belakang kayak anak itik, setelah mereka duduk mereka jadi canggung dan malah saling diam

"oi cil nih ada susu kesukaan lo, tumben gak langsung di samber, biasanya langsung semangat kalau ada susu" ucap sunandia membuka topik

"takut ada racun nya" ucap cilia dengan spontan dan langsung mendapat kan toyoran dari sunandia

"jelek banget dah pikiran lo, mana ada gituan" ucap sunandia sambil mengambil minuman soda yang tak jauh dari sana dan langsung meminum nya tanpa melihat cilia

Sedangkan di posisi mommy zira dan fia

"zir anak yang lo omongin tuh yang badannya pendek pipinya kayak bakpao itu ya?" tanya fia dengan semangat, emang siapa sih yang gak mau sama anak yang imut dan gemesin, yang fia kira itu adalah cilia

"enak aja itu anak gue, yang satunya yang mau gue kasih, gak kalah imut kok, gue gak kau nambah anak lagi, dan cukup 3 buntut" ucap mommy zira sambil menatap minuman yang ada di tangan nya

"yah gue kira tuh anak bakal jadi anak gue, tapi ya gak papa juga sih, gue mau adopsi di panti tapi lo tau lah si grio gimana" ucap fia sambil menatap mommy zira

"terus yang inu boleh?" tanya momny zira heran

"boleh lah, kan saran dari suami lo juga zir, mereka kan best friend forever banget" ucap fia

"tenang tuh anak baik kok, menurut gue gak manja cuma kayaknya kurang kasih sayang aja, terus mukanya lumayan imut kok cuma lebih ke tegas aja makanya ya gitu" ucap mommy zira sambil menatap fia

Balik lagi ke cilia dan sunandia

"nandi ngantuk" gumam cilia sambil mengucek matanya, yang memang udah sayu, mungkin kalau ada erqas sama rian cilia dah digendong, tapi mereka belum datang, mungkin masih ada urusan

"yaudah tinggal baring aja" ucap sunandia

"gak bisa~" ucap cilia sambil bergerak gelisa

"habisin dulu susu nya habis tuh gue gendong" ucap sunandia sambil menatap cilia yang sedang mengantuk

"udah, gendong" ucap cilia sambil merentangkan tangan nya

"lumayan berat juga ya badan lo" ucap sunandia, karna kalau dari postur badan, sunandia tinggi, badan nya juga ideal, bahkan kalau dilihat perutnya ada abs nya, sunandia termasuk cewek yang jaga pola makan dan selalu olahraga walaupun dia berada di kamar aja, olahraga kan gak harus pakai alat yang penting ada kemauan

"cila gak berat, sunan nya aja yang lemah" gumam cilia sambil mendusel di leher sunandia

'kalau gak kasihan aja dah gue lempar nih bocah' batin sunandia sambil menggoyangkan badan nya ke kiri dan ke kanan



























~bersambunggg

Maaf lama banget up nya

Sehat selalu untuk kalian

Novel terakhir kebrainanzi ~ Ceciliana [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang