09.

2.6K 210 0
                                    

"Ini kalian berdua kenapa sih?" kesal gina, ia bingung ketika kedua putranya pulang dengan raut wajah dan hawa yang kurang mengenakkan. Tidak ada teriakan sama sekali seperti biasanya

Kenzo menatap mereka berdua yang masih diam, tak ada yang mau menjawab pertanyaan dari Gina

"Kalo diem aja, ayah kasih tau tante kenza! biar dia nginep disini, terus ayah sama bunda nginep dirumah nenek!" ancam Kenzo

Sontak ancaman yang kenzo lontarkan membuat Kevin dan Kevan langsung mendongak. Kenzo tahu sekali kelemahan mereka, kevin maupun Kevan tidak pernah mau tinggal satu rumah dengan Kenza, adik kembar Kenzo.

Kevan berdecih, "gak seru, mainnya ngancem."

"Makanya kasih tau ayah sama bunda, kalian itu kenapa? pulang-pulang sekolah kok mukanya begitu" kesal kenzo

Kevan menghela nafasnya pelan, lalu melirik kevin yang hanya diam. "Gak tau tuh, tanya aja sama si itu." kevan menunjuk kevin menggunakan dagu nya

Kenzo langsung menatap kevin dengan tatapan garang, kevin yang awalnya enggan menjawab mau tak mau langsung berbicara

"Bukan masalah besar yah, si kevan nya aja yang baperan." ketus kevin

Kevan menoleh dan membulatkan matanya tak terima, apa maksud kembarannya ini? baperan?  Siapa yang mulai perang duluan, kenapa jadi ia yang disalahkan

"Apaan sih?! gue gak baperan! Lo nya aja yang gak jelas!" Ucap kevan sembari melengos pergi menuju kamarnya

Melihat itu, membuat kepala Gina pusing. Kalau bukan masalah pakaian, makanan, ataupun masalah yang biasa mereka ributkan, pasti ini adalah masalah yang jarang atau bahkan tak pernah mereka permasalahkan sama sekali

"Bunda tebak, ini pasti masalah perempuan. Iya, kan?" tanya gina

Kevin hanya mengangguk saja, membuat kenzo membulatkan matanya kemudian mendekatkan diri pada kevin

"Widih, cewek nya cantik gak vin? Dia emang tadi milih siapa? Spill dong ceritanya" Bisik kenzo

Gina menarik telinga kenzo guna menjauhkan nya dari kevin, "ayah! Jangan bikin bunda emosi deh, mending ayah masuk kamar sana! Bunda mau ngomong berdua sama kevin!" usir nya

Kenzo mengusap telinganya yang panas, mau tak mau ia menuruti ucapan Gina untuk masuk ke kamar. Kenzo tak ingin disuruh tidur diluar nantinya

Namun, sebelum benar-benar pergi. Kenzo kembali menoleh pada kevin yang hanya diam saja tak berkutik, mirip sekali seperti patung.

"Kenzo!"

Kenzo tersentak kala Gina menyebut namanya begitu tegas, ia langsung berlari masuk ke dalam kamar

Gina menghela nafas lelah, "Kevin jelasin, kronologi kalian sampai bisa jadi kayak gini."

Tanpa bantahan apapun, kevin langsung menceritakan semuanya. Termasuk saat kevan meneriaki nama mantan pacarnya sendiri yang tengah bertanding basket di lapangan dan juga saat dirinya menegur kevan agar bersikap sewajarnya saja pada Joya, karena ia yakin mantan pacar kevan itu, tidak akan mungkin langsung melupakan kenangan masa lalunya bersama kevan begitu saja.

Berbanding terbalik dengan kevan yang akan bersikap biasa saja seakan-akan mereka tidak pernah memiliki hubungan apa-apa. Tapi, yang ditegur malah tidak terima seolah itu hal yang wajar.

Kevin yang sudah kesal akan ketidakpekaan kevan sebagai laki-laki, langsung saja mendiamkannya. Alasan kevin mendiamkan kevan adalah agar bocah itu bisa intropeksi diri, tapi yang didiami malah kembali mendiami nya juga

Gina yang mendengar itu hanya mengangguk saja, jujur dirinya pusing dan tak paham dengan penjelasan kevin. Mungkin kesimpulannya adalah jiwa buaya dan tak tahu dirinya kenzo menurun pada kevan

"Gitu ya.. Yaudah, kamu coba jelasin dan minta maaf aja sana sama kevan. Mungkin dia juga salah paham, ngiranya kamu larang dia buat nyapa dan saling kenal lagi sama mantannya" titah Gina

Mendengar itu, kevin langsung mendesah pelan. Namun, tak ayal menuruti perintah Gina untuk meminta maaf pada kevan. Ia pun langsung pergi meninggalkan Gina yang masih diam disana

ceklek

Kevin membuka pintu kamarnya dengan pelan, ia dapat melihat kevan yang sedang meringkuk dibawah selimut. Melihat itu, membuat kevin memutar matanya dengan malas

"Van, gue mau ngomong sesuatu." ujar kevin

Kevan tersentak pelan, ia dengan cepat bangkit sembari melempar tatapan sinis pada kevin. "Ngomong apa? buru, gue mau tidur." ketusnya

Kevin menghela nafas, "gue mau minta maaf, gue tau mungkin lo cuma seneng aja bisa liat kak Joya lagi. Tapi, lo harus tau situasinya sekarang."

"Maksudnya?" bingung kevan

"Lo sama kak Joya udah jadi mantan van, lo harusnya bisa jaga sikap sama dia. Jangan seolah-olah lo gak pernah punya hubungan apapun sama dia. Mungkin lo emang seneng bisa liat dan ketemu dia lagi setelah beberapa tahun, tapi siapa yang tau kalo kak Joya sendiri kayak gimana?"

Kevan diam sesaat, "tapi vin, gue cuman nyapa dan nyemangatin dia aja. Emang salah?"

"Ya.. Enggak sih"

Kevan mendelik kesal, "yaudah jangan ribet! Ah elah lo! apa-apa dibikin ribet, bawa santai aja vin. Apa ini efek lo kelamaan jomblo ya? lo kan gak tau perasaan seseorang ketika ketemu mantannya setelah sekian lama." Ejek nya

"Gue gak pernah mau punya mantan lagian!" tekan kevin

Jujur ia memang jomblo dan tak pernah pacaran, berbeda dengan kevan yang sering bergonta-ganti pacar setiap bulan. Kevin tak ingin punya seseorang dimasa lalu, itu pasti sangat menganggu.

"Halah, terus itu si--" Kevan menggantung ucapannya ketika kevin menatapnya begitu tajam

Kevan memamerkan deretan giginya yang rapih, "hehe bercanda vin, lo mah gak punya kenangan masa lalu sama cewek." Kevan berjalan menuju kamar mandi

Kevin hanya memperhatikan setiap gerak-gerik kevan disana, ia menatap heran pada kevan yang masih tersenyum sembari memamerkan giginya itu

"Tapi kalo sama si Zea mah ada ya vin" kevan langsung masuk ke kamar mandi dan menguncinya dari dalam. Sebelum dirinya mendapat pukulan dari sang kembaran

BRAK

"KELUAR LO KEVANJING!! GUE GAK PERNAH PUNYA MASA LALU SAMA SIAPAPUN! KAMPRET!" Teriak kevin penuh amarah

Sedangkan kevan hanya terkikik geli di dalam kamar mandi, "halah, bukannya dulu waktu kecil punya cita-cita nikah sama dia? aaaa~ bang kevin ternyata mau langsung ta'aruf aja rupanya"

Wajah kevin semakin memanas mendengar penuturan kevan, "monyet lo! kapan gue bilang gitu bangsat!"

Kevin menendang pintu kamar mandi cukup kuat, membuat yang di dalam terkejut.

"Si kevin serem banget anying, ini gue nanti keluarnya gimana.." gumam kevan

Mampus lah dirinya jika kevin masih menunggu di luar pintu.

ー%

makasih yang udah baca, semoga yang baca suka yaa. jangan lupa tinggalkan jejak berupa vote dan komen^^

maaf kalo gak jelas, diriku ini sedang buntu ide huhu

The Kev TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang