"Kevin..!"
Suara yang sudah kevin takuti selama beberapa hari ini, muncul lagi. Bagaimana ia tak takut? suara itu selalu menghantui dirinya di setiap mimpi. Seolah-olah pemilik suara itu ingin terus diingat oleh Kevin. Ia tak tahu apa maksud dari mimpi yang sering muncul bersamaan dengan suara itu. Ayolah Kevin baru kali ini punya ketakutan yang paling dalam setelah buah rambutan.
"Sumpah, gue jomblo dari bayi! jangan muncul terus dong, ah elah." kesal Kevin seraya terus melangkahkan kakinya pergi
Hari ini niatnya ia ingin membaca buku pelajaran geografi karena akan muncul di ulangan nanti. Tapi saat akan memasuki lorong perpustakaan, suara itu tiba-tiba saja muncul dan menakuti dirinya.
Kevin terus melangkah dengan cepat, mengapa saat ketakutan sedang menguasai dirinya langkah yang ia lewati terasa sangat panjang?
Saat hendak berbelok masuk ke dalam kelasnya sendiri, tiba-tiba saja sebuah tangan menarik kuat ujung baju di bagian kerahnya. Hal itu tentu saja membuat Kevin sesak bukan main
"Anying!" pekik kevin dengan tangan yang terus meronta minta dilepaskan
"Lebay deh, pake bilang anying segala. Ini gue loh, kembaran lo yang paling ganteng sedunia." ucap nya sembari melepaskan tarikan nya dari kerah baju kevin
Kevin menoleh dan langsung melirik sinis ke arah kembarannya yang tak lain adalah kevan, "ngapain sih lo pake tarik kerah baju gue segala?!"
"Gue mau minjem penggaris dong." ucap kevan
"Lah? pinjem--"
"Mereka semua pelit! cuma lo doang yang baik, ayo bang Kevin pinjem penggaris nya~" Kevan terus menengadahkan tangannya
Melihat itu membuat Kevin memutar matanya dengan malas, kemudian menyuruh kevan menunggu sementara ia masuk untuk mengambil penggaris nya.
Kevin meletakkan penggaris itu diatas tangan kevan, "jangan hilang, ini penggaris kelima yang gue pinjemin ke lo."
Kevan hanya mengangguk saja, kemudian langsung melenggang pergi masuk ke dalam kelasnya. Hal itu pun diikuti oleh Kevin.
Selama pelajaran berlangsung, Kevin lagi lagi tak fokus dengan apa yang gurunya jelaskan. Ia merasa seperti sedang diawasi sekarang, kevin melirik kesana kemari mencoba untuk menghilangkan kegelisahan nya.
"Lo kenapa vin? kebelet?" tanya Sean yang mulai terganggu dengan gerak-gerik Kevin
"Bukan, gue ngerasa lagi di awasi seseorang.." bisik Kevin dengan pandangan yang masih melirik sana sini
Sean mengerutkan dahi nya bingung, "loh? emang lo lagi di awasi dari tadi. Baru sadar?"
"Hah? Sama siapa anjir? Mana orangnya? Mau gue marahin karena udah bikin gue gak nyaman gini!" kesal kevin yang tiba-tiba menggebu
"Tuh." Jari Sean menunjuk tepat di samping nya, membuat Kevin menelan kegugupan nya terlebih dulu
Saat kepalanya hendak bergerak dan hampir menoleh, bahkan benar-benar akan menoleh.. Ia sebentar lagi akan melihat siapa yang mengawasinya dari tadi.
Dan..
"Baa!"
"ANJINSJSHHSM" ucap kevin tertahan karena lidah nya tergigit
"Astagfirullah, kenapa kamu kaget gitu kevin?" Tanya pak rusli-- guru sosiologi sembari membenarkan letak kacamata dan posisi tubuhnya
Kevin yang masih dengan keterkejutan nya memilih untuk diam di tempat, ditemani dengan kaki yang gemetar pelan karena terkejut dengan tingkah laku gurunya barusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Kev Twins
Random"Kenapa harus kembar cowok sih? Kenapa lo gak lahir jadi cewek dan gue cowok aja, biar bisa dikira pacar sama orang." "Anjing, sus banget omongan lo." ........ cw// harsh word