12.

2K 195 6
                                    

sebelumnya aku gak nyangka banget kalo cerita ini banyak yang baca, makasih ya buat kalian semua yang baca cerita ini. Jika suka dengan ceritaku, tolong tinggalkan jejak berupa vote dan komen.

Enggak juga gapapa, aku gak akan maksa. maaf kalo tulisanku masih alakadarnya, jujur ini pertama kalinya aku nulis seserius dan se-niat itu😭

Oke deh jangan banyak basa-basi lagi. Enjoy aja ya

Happy Reading!

--

Kevan memandang langit dengan sendu, ia tak tahu mengapa hari ini perasaannya begitu haru. Tapi, tatapan sendu itu langsung digantikan dengan tatapan bingung. Ia melihat jam di ponselnya, sekarang sudah malam menunjukkan pukul 19:20.

Namun, kembarannya itu alias kevin, belum juga memunculkan batang hidungnya. Kemana kevin pergi? Tak mungkin juga kan, kerja kelompok sampai malam begini. Kecuali, jika kevin pergi main dulu.

Kevan berdecak, "tante kenza sama kak Asha juga daritadi belum pulang, katanya mereka mau ke salon."

"Ke salon apanya anjir, masa sampai tiga jam sih! gak gosong tuh rambut?" kevan terus berbicara sendiri

Kevan termasuk orang yang penakut, buktinya saja sekarang, ia lebih memilih mengunci diri di dalam kamar dengan lampu yang sangat terang. Selain penakut, ia juga tak suka gelap. Karena menurutnya gelap membuat ia susah bernafas

"Vin, lo kapan baliknya sih? gue takut.." lirih kevan

Srak

Duk

Suara itu terdengar jelas dan sangat dekat, membuat kevan yang tadinya menunduk dan hendak menangis langsung saja berdiri, melihat apa yang terjadi. Ia sedikit menyibak gorden di jendela kamarnya, memperhatikan halaman rumah yang gelap dan sepi.

Kevan meneguk saliva nya dengan kasar saat tak sengaja mendengar sayup-sayup suara di sekitar pintu kamar.

"Perasaan pintu rumah udah gue kunci" gumam nya

Dengan rasa penasaran yang tinggi, melebihi rasa takutnya sendiri. Ia memilih untuk berjalan mendekat ke depan pintu kamar, kevan menempelkan telinganya di depan pintu. Hening, itulah yang ia rasakan saat ini.

Kevan mendesah pelan, mungkin itu hanya perasaan nya saja yang sedang merasa takut saat ini. Ia membalikkan badannya, kembali menuju tempat tidur

drrtt

drrrt

Ponselnya bergetar tiba-tiba, membuat kevan sedikit terkejut. Dengan cepat ia langsung berlari dan melihat siapa nama yang ada di panggilan itu

'kevin😗'

Tanpa menunggu lama, kevan langsung mengangkat panggilan dari kevin yang sedari tadi ia tunggu kehadirannya.

"Kevin--"

"V-van.. Tolongin gue.. hiks, gue takut van.. disini gelap.." lirihnya

Kevan membulatkan matanya ketika mendengar suara kevin di sebrang sana yang terdengar begitu memilukan, "vin! lo dimana?! biar gue kesana sekarang, vin?!" tanya kevan dengan tak sabaran

Tak kunjung juga mendapat jawaban, membuat kevan berdecak kesal.

"Vin! Jawab gue! lo pasti lagi ngerjain gue kan?! Plis ini gak lucu vin!" sentak kevan

"Tolongin gue van... hiks, gue mau pulang.."

Kevan mengusap wajahnya kasar, "iya lo dimana anjing?!"

The Kev TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang