21.

1.6K 144 30
                                    

halo teman-teman, gimana kabarnya?
Masih nunggu si kembar kev gak? Hehehehe
Maaf ya, aku baru bisa update sekarang..

Terimakasih buat kalian yang udah pantengin dan nungguin cerita ini, aku benar-benar terharu banget sama kalian. Terimakasih juga buat vote dan komennya (≧▽≦)

Cerita si kembar kev ini awalnya cuma keisengan ku aja gara-gara suka nontonin si kembar botak di tv dan tentunya aku juga punya sepupu kembar yang kelakuannya mirip sama kevin & kevan, yah.. bisa dibilang mereka inspirasi ku sih wkwkkw cuma bedanya mereka berdua belum puber, gak kayak si kembar kev. udah dulu deh, kepanjangan/~

Happy reading

--

Setelah kepulangan Kevan dari camping, kakeknya datang berkunjung dan menginap di rumah mereka. Katanya rindu pada Kevin dan Kevan, cucu kembar nya yang sangat sulit dikunjungi.

"Wilujeng sumping abah, kamana wae? Abah henteu rindu kitu ka incu abah nu kasep ieu?"
(Selamat datang abah, kemana aja? Abah gak rindu gitu sama cucu abah yang ganteng ini?)

Plak

Rion, ayah Kenzo. Memukul pundak salah satu cucunya yang sedikit mengesalkan dimatanya, ia juga tak tahu mengapa setiap melihat cucunya yang satu itu membuat dirinya naik pitam.

"Urang mun teu rindu ka maraneh mah moal datang!" Kesalnya
(Aku kalo gak rindu kalian, gak akan datang!)

Kevan mendelik kesal sembari mengelus pundaknya yang mendadak perih, ia dengan segera pergi dari sana meninggalkan kevin dan kakeknya dengan raut bibir yang mengerucut kesal.

Rion menatap kepergian kevan, "adek kamu emang suka begitu ya vin? geuleuh, meuni jiga curut eta biwir na."

Kevin menanggapinya dengan senyuman saja, ternyata bukan hanya ia yang menganggap Kevan mirip seperti tikus, kakeknya pun berpikiran sama. "Oh iya abah, kata Ayah besok abah udah mau pulang ke Ciwidey?" tanya Kevin sembari memijat bahu Rion

"Iya, abah mah cuma sebentar aja disini nya. Nanti nenek kamu rindu lagi sama abah" Jawab Rion dengan mata yang tertutup menikmati pijatan kevin

Keheningan menyelimuti mereka berdua. Rion yang merasa pijatan Kevin mulai menyakitkan, langsung saja menoleh ke arah Kevin.

"Kevin, udah jangan pijitin Abah lagi. Mending kamu bantuin ayah kamu tuh cuci mobil" ucapnya seraya menunjuk keluar

Kevin tanpa bantahan langsung mengangguk dan melenggang pergi meninggalkan Rion sendirian. Sedangkan Rion, ia sibuk memijit pundak dan bahunya sendiri yang terasa mulai sakit.

"Edan, bisa remuk punduk aing!" gerutu Rion sembari menatap punggung kevin yang perlahan mulai hilang

๑﹏﹏﹏﹏๑

Gina mengusap dahinya yang banjir keringat, hari ini sungguh melelahkan. Apalagi kedatangan mertuanya yang tiba-tiba itu, membuat Gina jadi merasa tak enak.

Bagaimana tidak? Rumahnya sekarang tengah berantakan, bagian dapur sedang direnovasi karena ada beberapa yang rusak di sekitar wastafel dan juga tembok dekat kompor gas yang mulai retak tak beraturan.

Gina menghela nafasnya pelan, ia meraih kursi dan duduk disana. "Kevin sama Kevan mana ya?" Ia belum melihat Kevin maupun kevan sore ini

The Kev TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang