"Van, kita main--" ucap nya terpotong digantikan dengan raut wajah tanpa ekspresi
Kevan menoleh sebentar, "sorry vin, hari ini gue mau ada janji. Lo main sama si Sean atau Bima aja, udah ya gue pergi dulu. Bye" kevan langsung pergi dari kamar mereka tanpa menunggu jawaban apa-apa dari kevin
Kevin menatap kepergian kevan dengan kesal, ia membanting pintu kamarnya. Kemudian berjalan menuju tempat tidur dan menghempaskan dirinya diatas kasur dengan wajah yang ditenggelamkan diatas bantal
"Lo kayaknya sibuk banget akhir-akhir ini van.." lirih kevin
Ya, kembarannya itu sudah lebih dari seminggu mengabaikan dirinya. Kevan sekarang seperti sangat sibuk dan tak mau lagi ribut atapun main dengannya, mengingat itu semua membuat kevin mendengus kesal. Kevin bukan sedang rindu kebersamaan nya bersama kevan, dirinya hanya bosan saja jika tidak ribut dengan kembarannya itu.
Tapi, dirinya juga sedikit rindu dengan kevan yang selalu mengusik hari-hari nya
Kevin mendudukkan dirinya, "Najis!" ucap kevin ketika menyadari pemikirannya tadi
Ceklek
Pintu terbuka menampilkan Gina dan Kenzo, mereka berdua berjalan mendekati Kevin yang duduk dipinggir ranjang.
"Vin, akhir-akhir ini kenapa kevan sering keluar ya? Tapi, anak itu emang sering main sih," Kenzo terdiam sesaat
"Maksudnya, tumben banget keluarnya gak bareng kamu. Biasanya juga kan dia nempel terus" Lanjut kenzo
Kevin mengangkat bahunya, "punya pacar kali." Singkat kevin menanggapinya asal
Kenzo dan Gina saling menatap, mereka tahu pasti kevan bukan sibuk dengan pacarnya. Jika pun memang sibuk dengan pacarnya, kevan pasti akan meminta ijin terlebih dulu pada mereka
"Bun, apa kita telepon si kevan aja ya? Biar kevin diajak sama dia. Kasian ayah liatnya, kayak lagi kehilangan separuh jiwa dan raga." Bisik Kenzo pada Gina yang hanya diam tanpa mau berbicara
Namun, bisikan kenzo masih bisa terdengar oleh telinga kevin yang pendengarannya tajam. Ia dengan cepat mendekat pada Kenzo, "Ayah, biar kevin aja yang telepon Kevan." Kevin langsung menggapai ponselnya yang tergelak di atas kasur
Kenzo dan Gina hanya memperhatikan kevin saja, ada apa dengan anaknya ini?
"Halo" ucap kevin ketika panggilannya tersambung
"Halo?"
Kevin mengerutkan alisnya bingung, kenapa lagi-lagi suara perempuan yang mengangkat panggilannya? Tapi, tunggu sebentar. Ia seperti nya mengenali suara dibalik panggilan ini
"Kak Joya?" tanya kevin dengan hati-hati
"Iya ini gue,"
Kevin kembali mendudukkan dirinya, "emm.. kak Joya, kenapa lo yang angkat telponnya?"
Mendengar suara helaan nafas kasar di sebrang, membuat kevin menduga-duga. Antara kevan yang sedang main dirumah Joya, berkunjung ke rumah Joya, dan.. Mungkin Kevan beralibi motornya mogok, lalu beristirahat sebentar dirumah Joya untuk memperbaiki mesin motornya. Ya, itu yang memang sering Kevan lakukan ketika ingin melakukan pendekatan pada seorang perempuan.
"Gue cuma keganggu aja sama nada dering dia, dangdut banget."
"Oh iya, kalian lagi ribut kah? Sampai-sampai setiap harinya dia mampir ke rumah gue! Kayak.. Gue gak masalah kalo cuma main doang, tapi ini udah seenaknya anjir vin! Hampir setiap hari. Catet itu! Dan lo tau? Dia deketin adek gue mulu ih! Setelah putus sama gue, dia jadi beralih ke adek gue gitu?! Hey, si Jinan cowok! Masa mau dia embat?! Aneh kembaran lo!" Kesal Joya
KAMU SEDANG MEMBACA
The Kev Twins
Random"Kenapa harus kembar cowok sih? Kenapa lo gak lahir jadi cewek dan gue cowok aja, biar bisa dikira pacar sama orang." "Anjing, sus banget omongan lo." ........ cw// harsh word