Dengkuran demi dengkuran keluar dari dua insan yang masih terjebak dalam mimpinya, tak mengindahkan setiap panggilan yang memanggil mereka.
"Hey bocah kembar! Bangun! Lo berdua mau tidur sampai kapan anjir?! Males banget buset dah!" kesalnya, menatap kedua anak kembar itu dengan malas
"Woy, kevin kevan!! bangun, ini udah siang!" geram nya
Ia berdecak sebal, kemudian menarik selimut mereka dan melemparnya ke sembarang arah.
Sadar tiba-tiba hawanya mulai dingin, kevin mengerjapkan matanya berkali-kali. Ia menoleh ke arah kevan yang masih tertidur dengan posisi tengkurap, kemudian menatap bingung orang yang sedang berdiri sambil berkacak pinggang di depannya
"Wah, kevin bangun juga akhirnya" senangnya
Kevin mengerutkan dahinya, namun beberapa saat kemudian kerutan kebingungan itu mulai tergantikan dengan mata yang membola terkejut.
"Ngapain?! Lo mau ngapain kesini?!" Teriaknya
Orang itu memutar matanya malas, "ayolah kevin, gue berbaik hati mau disuruh tante Gina buat bangunin lo berdua. Tapi, yang dibangunin malah teriak-teriak gak sopan kayak begini"
Belum sempat menjawab, suara lain datang menghampiri mereka.
"Asha, kevin sama kevan udah bangun belum?" tanya Gina dari luar kamar
Asha menoleh sebentar, "udah tan, tapi tinggal kevan aja yang belum bangun" Jawab nya sembari menatap kevin yang masih menatapnya dengan tatapan sinis
"Oh yaudah, nanti kalo mereka udah bangun suruh langsung kebawah ya. Kita sarapan"
"Siap tante"
Kevin menatap malas pada kakak sepupunya. Ya, Asha adalah kakak sepupu kevin dan kevan sekaligus anak dari tante mereka, kenza.
"Van bangun" kevin menggoyangkan lengan kevan agar terbangun
"Hmm, lima menit lagi" lirih kevan
Kevan berdecak, kemudian mendekatkan wajahnya pada telinga kevan. "Buruan bangun, ada nenek sihir dikamar kita sekarang" bisiknya
Mendengar itu, kevan sontak membuka mata nya sempurna. Ia langsung terduduk kemudian menatap kevin dengan tatapan bertanya-tanya
"Hah? Nenek sihir? Beneran lo? Mana?" tanya kevan
Kevin mengangguk, kemudian jarinya langsung menunjuk Asha.
Asha membulatkan matanya, apa kevin bilang? Nenek sihir? Wah benar-benar kurang ajar bocah ini.
Kevan mengikuti arah jari telunjuk kevin, kemudian..
"AAAAAAAAAAOAKAAAAAKAKAKKKKK!!" teriaknya begitu dramatis
"Apasih anjir?! Ngapain teriak begitu? Kayak liat setan aja lo!" sarkas asha
Kevan mengangguk, "iya lo setannya!"
Asha lagi-lagi membulatkan matanya terkejut, ia menghampiri kevin dan kevan kemudian menarik kuat telinga mereka.
"Apa? Sekali lagi, lo bilang gue apa barusan?!"
Kevin dan kevan meringis kesakitan, telinganya begitu perih dan panas secara bersamaan.
"Aaa ampun kak Asha!! Gue gak sengaja tadi, keceplosan!" kevan terus saja memohon pada Asha agar tarikan di telinganya dilepaskan Asha
Asha melirik kevin yang hanya diam saja, seolah tidak tahu apa kesalahannya disana.
Kevin yang sadar tengah diperhatikan langsung menunduk, "kak Asha! Lepasin, kuping gue kayak mau copot nih anjing!" kevin kelepasan mengumpat pada Asha, yang notabene nya lebih tua darinya
KAMU SEDANG MEMBACA
The Kev Twins
Random"Kenapa harus kembar cowok sih? Kenapa lo gak lahir jadi cewek dan gue cowok aja, biar bisa dikira pacar sama orang." "Anjing, sus banget omongan lo." ........ cw// harsh word