4. Yakin

358 78 30
                                    

♡Vote dulu 😘

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Vote dulu 😘





Prangg

Bunyi suara perkakas berbahan tanah liat yang pecah, tiba-tiba terdengar dari dalam rumah.

Bu Asih, ki Rengga, Taedy, dan Jimmy tentu terkejut.

Kedua pasang orangtua itu pun segera masuk ke dalam rumah.
Lalu bu Asih menemukan Sooketie tengah terduduk diatas lantai kayu itu dengan wajah menunduk.

Mereka berdua tau, Sooketie telah mendengarkan obrolan itu.

Jiwa keibuan bu Asih paham.
Dia mendekap lembut sang anak.
"Kau kecewa anakku..?!"

Sooketie masih menunduk dan terdiam dalam dekapan.

"Rupanya, kau.. mencintai pemuda kota itu juga, nak?"

Kini Sooketie mengangkat wajahnya untuk berbicara pada sang ibu dan sang ayah melalui kedua manik indahnya.

Ki Rengga menggelengkan kepala.
Sedangkan bu Asih tersenyum lembut sembari mengelus surai indah Sooketie.
"Sabar ya, biar dirundingkan dulu.. hm?"

Lalu mendekati suami nya untuk berbicara.
"Sudahlah pak.. terima saja lamaran pemuda itu. Keliatannya dia bersungguh sungguh.."

Ki Rengga kembali menggelengkan kepala.

"Dan anak kita pun menyukai nya." lanjut bu Asih lembut.

"Aku ngerti. Aku ngerti, bu.." ucap ki Rengga menepuk pelan bahu sang istri.
"Tapi yang jadi masalahnya, kalau kelak dia tau siapa sebenarnya Sooketie itu, akan jadi rame rame... jadi masalah besar.."

"Halah.. bapak kan tau persyaratan yang harus ditempuh.."

Sementara di luar,

Jimmy, "Aku tidak paham. Apa sih yang menyulitkan mereka untuk dapat menerima lamaran mu?"

Nafas Taedy berhembus pelan dan cukup berat.
Entah.. dia pun sama tidak pahamnya.

"EKHM"
Suara ki Rengga terdengar bersama kemunculannya yang kembali keluar dari dalam dengan bu Asih.

Mereka kembali duduk bersama dua tamunya.
Dan ki Rengga kembali memulai pembicaraan.

"Maaf, begini nak Taedy.."

"Iya, pak." sahut Taedy sopan.

"Kalaupun lamaran mu diterima, apakah kau sanggup memenuhi persyaratannya?"

Dengan keyakinan penuh, Taedy menjawab, "Tentu. Apa itu, pak?"

Ki Rengga menghela nafas sejenak.
"Syarat pertama, pernikahan kalian harus dilakukan di malam satu suro mendatang, di tengah hutan Alas Rsi ini."

"Iya, pak", ucap Taedy tanpa keraguan.

"Syarat kedua, aku akan menikahkanmu, tanpa dihadiri oleh siapapun."

Jimmy dan Taedy saling melempar pandang.

Dan lagi-lagi, Jimmy dibuat tak habis fikir oleh sahabat nya itu yang kemudian menjawab,

"Baik, pak."






Aduhhh, yang udah ngebet kawin.. 😅
Mari lanjut di bab selanjut y😗

[NEW] 🔞 Kookie Sooketie: Selamat Malam [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang