[NEW] 🔞 Kookie Sooketie: Selamat Malam [ END ]

3. Hati yang tertawan

♡
Siap..
Keep vote & komen♡

Jakarta.

Sembari mengangkat barbel di satu tangannya, kekehan kecil keluar dari mulut Jimmy yang melihat keadaan sang sahabat masih terus-terus an termenung gelisah di kasur nya.
Ia terlampau paham.

"Makin lesu saja, kau Taed.. Tampaknya sudah sangat kronis."

Taedy tersenyum tipis.
"Yahh.. aku sudah dibuat jatuh hati. Aku ingin melamarnya."

"Lantas, kau ingin mengawininya?"

"Iya." jawab Taedy penuh keyakinan.

"Kau akan menjadi Tarzan di belantara hutan..
AUw AUuW.."
Jimmy bergaya bak Tarzan.
"Dan kau harus tinggal bersama orangtuanya dan bersama para satwa. Uk ukk uuuk."
Kali ini Jimmy meniru seekor monyet.

'Pfft..'
Taedy terkekeh saja akan tingkah si sahabat.
Dia bangkit dari kasur untuk menuju jendela.
"Dia akan ku bawa ke kota, Jim.. Dan ku perkenalkan pada peradaban modern.
Setelah mendapat izin dari orangtua ku, nanti kita kembali ke sana."

Sudah lewat dua minggu Taedy dibuat galau memikirkan si gadis hutan. Yang akhirnya, setelah mendapat izin dari orangtua, dia bersama Jimmy langsung mengunjungi kembali rumah si gadis hutan, dengan niat ingin melamar nya.

Suasana asri nan damai, bersama sayup-sayup angin, menyejukkan mereka yang tengah dalam percakapan di depan rumah.
Ada bu Asih, istri ki Rengga, menemani sang suami menerima dua tamu kota itu. Di depan mereka tersaji jamuan sederhana ala desa, seperti air teh, dan buah pisang.

Ki Rengga mengatakan,
"Maaf, saya menolak lamaranmu nak Taedy.
Sooketie itu anak bodoh. Dia tidak tau pergaulan kota. Akan sangat memalukan. Dan.. akan menjadi bahan tertawaan keluarga mu.."

Bibir Taedy tersenyum.
"Soal itu saya maklum.
Saya mencintainya. Saya siap membimbingnya. Saya siap menerima segala kekurangan yang ada pada dirinya, pak.."

"Persoalannya bukan itu, tap-"

Ucapan ki Rengga terpotong oleh Taedy yang berkata dengan penuh semangat, "Percaya lah, pak. Saya bersumpah, tidak akan menyia-nyiakan hidupnya."

Wajah ki Rengga mulai menegang. Sorot mata menajam.
"Tidak!"
"Saya tidak akan mengizinkan Sooketie untuk menikah!"

Prangg

Bunyi suara perkakas berbahan tanah liat yang pecah tiba-tiba terdengar dari dalam rumah.

Waduh.. Sooketie gak diizinin bapaknya, guys..
Gimana?
Lanjutin yuk..