31. Dipertemukan kembali

236 47 27
                                    

💜
Keep Vote & komen
😙



Tas kecil berisi bekal air Jungkookie sampirkan di punggung. Bibirnya tersenyum tenang untuk meyakinkan ibu dan nenek nya.

"Tentu, mom.. nek.. nanti juga ditungguin sama pak supir."

Ibu yang belum berhenti khawatir, "Pokoknya kalo ada apa-apa langsung inget telpon Mommy ya!"

"Selalu hati-hati, sayang."
Ini kata sang nenek.

Kepala Jungkookie mengangguk.
Dia maklum dengan kecemasan mereka. Dirinya yang merupakan anak campuran Indonesia-Korea Selatan, dan lebih lama tinggal di negara ibu nya alias Korea, memang menjadikannya masih cukup asing dengan keadaan di Indonesia. Meskipun itu di Jakarta.
Dan hari ini saat dia memutuskan untuk pergi jogging ke tempat umum untuk pertama kali, tentu mengagetkan nenek dan ibu nya. Tapi, akhirnya dia berhasil meyakinkan mereka untuk diberi izin.

Sebenarnya, ini adalah ide yang tiba-tiba muncul begitu saja. Entah lah, rasanya dia ingin melangkah untuk dapat menginjakkan kaki di tempat lain yang tak biasa.
Jadi sekarang, setelah menempuh waktu sekitar 17 menit, dia telah berada di stadion GBK, dan menyaksikan cukup banyak orang yang melakukan jogging di pagi ini.

Dengan semangat, Jungkookie mulai melakukan pemanasan sebelum lari.

Dua menit berlalu, pemanasannya telah selesai dan...

"Itu.. bukannya anak muda yang kemarin di restoran mall?", gumam nya tiba-tiba kala pandangan melihat seorang pemuda berkaos hitam dan celana pendek olahraga melewati nya sembari lari.

Refleks, Jungkookie ikut berlari mengejar nya.

Sampai

DDugh

"Aaak! Awh!"

Tau-tau ternyata dia menabrak seorang ibu-ibu.

Dan pekikannya, menyebabkan Viktor menoleh ke belakang.

"Loh? itu cewek yang kemarin kan?!"




"Hai,"

Jungkook terhenyak kaget saat mendengar suara berat seseorang di depannya.

Nafasnya tercekat, mendapati pemuda yang dia kejar sekarang tengah menyapanya.

Batinnya, semoga saja pemuda itu tidak tau bahwa dia diam-diam mengejarnya.

"Hai." balas Jungkookie dengan kaku.

"Kamu gak apa-apa?"

"Iya, aku baik."

"Kamu sendirian atau-"

"Iya, aku sendirian.",

"Ohh..
Mmh... kenalin, aku Viktor."
Pemuda yang tak lain merupakan Viktor itu mengulurkan tangannya.

"Hh, aku.. Jungkook."

Dan ketika kedua tangan mereka bertemu dalam perkenalan, aliran darah terasa berdesir hebat hingga ke ubun-ubun.

Lalu entah bagaimana.. mereka berdua yang sudah merasa saling akrab dengan begitu cepat, memutuskan untuk lari bersama sambil mengobrol.
Lebih banyak pertanyaan untuk Jungkookie sebenarnya. Mulai dari bahas orang mana, sampai bahas apa hobi nya. Dan Jungkookie akan menjawabnya dengan senang hati.

Jungkookie pikir, Viktor itu menyenangkan, terasa orang yang apa ada nya, dan tidak membahayakan.

Kemudian,
"Aku pikir, kayaknya aku harus ceritain sesuatu ke kamu." ucap Viktor dengan menghentikan langkah.

"Apa itu?"

"Ini emang akan terasa aneh banget. Jadi, nanti kamu boleh jujur mau mengatakan apapun."

"Iya.. gak apa-apa."

Kegelisahannya berusaha Viktor tekan untuk lanjut bicara.
"Sebelum kita ketemu, aku sering mimpi lihat seorang gadis yang wajahnya mirip banget sama kamu. Dan setelah kita ketemu, aku pikir dia itu emang kamu."

Kening Jungkookie mengerut.
'Apa jangan-jangan....'

"Kamu yakin kita mirip?"

Viktor, "Iya. Aku yakin banget. Kok bisa ya..?"

"Hm.. Jangan khawatir, Viktor. Aku juga pernah mengalami.
Mh.. gadis itu siapa?"

"O ya?
Dia.. aku gak tau dia siapa. Tapi aku rasa, dia pernah hidup di masa lalu."

"Hm...
Ngomong-ngomong, boleh aku tau siapa nama.. ayah kamu?"

Viktor menjawab, "Tentu boleh. Namanya Ayden."

'AYDEN?'

Mata Jungkookie kembali membelalak.
"D-dan.. nama.. kakek mu?"

"Kakek ku Taedy Nawasena."

Bruk

Viktor terkejut ketika Jungkookie tiba-tiba memeluk nya.
Lalu mendengar suara Jungkookie mulai terisak-isak menangis.

"Jung.. kamu kenapa?"









Sekarang pada tau kan?
Senang kan..?
Hhehe. Hayuk😙 lanjutkan.

[NEW] 🔞 Kookie Sooketie: Selamat Malam [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang