[NEW] 🔞 Kookie Sooketie: Selamat Malam [ END ]

27. Masa lalu pt. 4

😗
Jangan lupa vote & komen
💜

Kasur kayu berderit cukup nyaring saat Sooketie membaringkan diri di atas sana. Tangannya bergerak mengelus lembut perutnya yang masih rata.
Bibirnya berucap, "Maafkan mamah ya, nak.."

Senyuman nya muncul oleh rasa jiwa keibuan nya.

Iya, Sooketie memutuskan untuk menerima lapang dada atas dikaruniai janin dalam rahimnya, meski dia tidak tau, siapa ayah biologis nya.
Bagaimana pun, jabang bayi ini tidak bersalah.

Esok hari.
Pagi-pagi Sooketie telah mempersiapkan dagangan kue nya untuk menjemput rejeki, yang telah dia buat sejak dini hari.

Jalan demi jalan dia lalui sembari menjajakan dagangan yang dia bawa dalam bakul di gendongannya.

Waktu terus berjalan, hingga tidak terasa, pada pukul sepuluh pagi dagangannya sudah laku terjual habis.
Syukurlah.
Maka dia kembali berjalan pulang.

"Neng! Neng Sooketie!"

Sooketie menoleh pada sumber suara yang memanggil dari samping.
Itu pak RT di kampung nya.

Sooketie melangkah lebih dekat ke depan halaman rumah gedong milik pak RT.

"Iya, pak RT?"

"Kue nya masih ada, neng?"

"Kebetulan sudah habis, pak."

"Ohh.."

Dalam diam nya, muncul sebuah pikiran di benak Sooketie.

"Pak RT.."

"Iya?"

"Saya boleh minta tolong?"

"Boleh atuh, neng. Ayo, duduk di sini aja ngobrol nya."

Disana lah, Sooketie membicarakan masalahnya, dari kejadian dipaksa menjadi budak pemuas nafsu, sampai kejadian kemarin di kantor polisi.

Kening pak RT mengerut. Tanda pikirannya yang terbebani.
Lalu mengatakan, "Saya turut prihatin, neng. Tapi.. kalau masalahnya udah berkaitan sama bos Joony, saya gak tau.. entah saya bisa bantu atau gimana."

Sontak Sooketie terkejut.
Harapannya dijatuhkan kembali. Dia tak butuh penjelasan lagi.

Namun bibirnya berusaha tersenyum.

"Mm.. baik, pak. Tapi saya berharap, semoga saja suatu waktu bapak bisa bantu."

Tak terasa, kini kandungannya telah melewati usia dua bulan.
Hari-hari Sooketie berusaha lalui dengan semangat demi sang janin bayi. Bahkan ketika dirinya telah mengalami siklus ibu hamil; seperti tidak enak badan, ngidam, mood tidak jelas, pun dia lalui sendirian dengan sabar. Dan tetap berjualan semampu dirinya.
Walau, terkadang ada saja masalah dari orang lain yang akhir-akhir ini menimpa diri.
Entah bagaimana, di antara warga muncul gosip tentang kehamilannya disertai bumbu-bumbu lebih yang membuat diri nya memiliki kesan jelek di mata masyarakat. Berujung penuh dikte dan diskriminasi diam-diam.