28. Tiba saatnya

196 40 29
                                    

💜
Hayuk ah di vote dulu
😙

* kembali ke masa sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

* kembali ke masa sekarang

Joony membelalak kaget.
"A- Apa??"

Peluhnya bercucuran deras teringat kembali kelakuan masa lalu.

"Ampun!! Ampuni aku, Sooketie.. aku mohon! Aku menyesal. Ampuni aku-"

Cekikan Kookie Sooketie semakin kencang. Membuat Joony tak mampu bersuara.

"Sooketie!"

Sang Koontilanak menoleh pada sumber suara lain. Suara seorang ustadz yang datang bersama Taedy, Ayden, ki Rengga, bu Asih, Jimmy, letnan Seokjin dan beberapa polisi.

Pak Ustadz, "Sudahi, nak..! Biarkan Polisi membawanya untuk diadili."

Mata Kookie Sooketie melotot.
"TIDAK!!
Dia juga harus mati di tanganku!!", geram nya sembari terus mencekik, dan..

Jleb

Sebuah paku besar telah dia tancapkan di dada Joony.

"AAAAKK!"
Jeritan terakhir Joony menggema dalam kesunyian malam.
Dia tewas mengenaskan di tangan Kookie Sooketie.

Sekarang, dendam sang Koontilanak terbalas sudah..

Dia melangkah untuk lebih dekat melihat suami dan anak nya.
Matanya sendu.

Ya, setelah ini tibalah waktunya untuk berpisah meninggalkan orang-orang tercintanya.

Taedy dan Ayden ikut melangkah maju.

"Dendam mu sudah terbalas, Kookie.. Sekarang, sudah tiba saatnya untuk kamu pergi dengan tenang ke alam sana.", ucap Taedy lembut.

Ayden sesenggukan menangis sambil memeluk boneka Pretty.
"Mamah.. hhiks.."

Kookie Sooketie, "Mas.. jaga anak kita baik-baik..
Ayden.. Ayden jangan nakal yah, sayang, yah.."

Ayden terus tersedu-sedu.

Sedang bu Asih telah berurai air mata di dekapan ki Rengga yang juga menahan kesedihan.

Hati bergemuruh hebat. Matanya merah.
Dengan berat, Taedy mengucapkan, "Selamat jalan, mah.."

Ayat-ayat suci al qur'an mulai dibacakan oleh pak Ustadz

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ayat-ayat suci al qur'an mulai dibacakan oleh pak Ustadz. Mengiringi kesiapan Kookie Sooketie yang telah ikhlas untuk pergi dengan tenang ke alam lain.

WUUSHH

Sosok Kookie Sooketie menghilang bersamaan dengan munculnya asap yang mengepul.

"Mamah...!", lirih Ayden dalam tangisan.

Taedy mmeluknya erat. Tangannya mengelus sayang kepala Ayden.

"Mamah sudah tenang, sayang.. Sekarang kita harus melanjutkan hidup seperti kata Mamah.."






😭
Yg sabar ya..
Eits belum end. Mari kita lanjut di bab 29 ♡

[NEW] 🔞 Kookie Sooketie: Selamat Malam [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang