35

13 2 0
                                    

Di dalam tidurnya, Haru merasa aneh. "Mengapa Sayo-san tidak membangunkannya? Bukankah dia telah tidur dengan sangat lama? Mengapa tidak ada yang menyuruhnya sarapan?" Pikir Haru.

hm?

Haru merasa ada sesuatu di pinggangnya, dia langsung membuka mata dan melihat dada bidang nan panas yang tersembunyi di balik kain piyama berwarna hitam.

Dia mendongakkan kepalanya dan melihat wajah tampan seorang pria yang sedang tertidur pulas.

Tanpa sadar, tangannya bergerak untuk mengelus setiap bagian wajahnya. Dari alis datarnya yang tebal, bulu matanya yang sedikit panjang, hidungnya yang bangir, dan saat ibu jarinya mengelus bibir tebalnya nan seksi, ia bergumam, "Sangat tampan."

"Suka muka cowok lu?"

Haru terkejut karena dia tak sadar jika Calvin telah bangun.

Calvin memindahkan tangannya dari pinggang Haru untuk memegang tangan Haru dan menciumnya, "Pagi, sayang."

Haru merasa wajahnya mulai panas dan saat dia mencoba menarik tangannya untuk menyembunyikan wajahnya, Calvin langsung menarik dagunya dan mencium bibirnya.

"ahh mmmpphh.....mmphhh"

Haru hanya dapat mendesah setiap kali lidah Calvin menjilat langit-langit mulutnya. Dia sangat menyukai bagaimana Calvin selalu menjilat titik sensitif di dalam mulutnya.

"mnpphhhh ahhh"

Karena hormon di pagi hari seorang lelaki, Haru tidak ingin menyudahi ciuman mereka, kedua lidah mereka saling berperang menunjukkan kekuasaan terhadap yang lainnya hingga posisi mereka berubah.

Mereka berciuman dengan Haru berada diatas Calvin sambil memegang kedua pipi Calvin, sedangkan tangan Calvin sibuk meremat pinggang ramping Haru dengan sedikit keras yang membuat Haru semakin mendesah.

"Mmmphhhh cal..ahh...mphhhhh"

Tidak ada yang peduli dengan saliva yang keluar dari kedua mulut mereka, penis Calvin yang telah ereksi membuat Calvin semakin meremat pinggang Haru dan sedikit menggesekkan penisnya ke paha Haru. Karena merasa kurang, Calvin memindahkan kedua tangannya ke kedua pipi bokong Haru yang berisi. Saat Calvin meremasnya dengan keras, Calvin sedikit merintih dengan suaranya yang berat.

Tetapi hal tersebut membuat Haru terkejut, Haru langsung melepas ciuman mereka dan memandang langsung kedua mata phoenix seksi di bawahnya lalu mendesah lebih keras, "ahhh...calvin..."

"Suka diremes bokongnya?" Tanya Calvin vulgar dengan suara beratnya sambil terus meremas kedua bokong berisi Haru.

Tetapi yang didapatkan Calvin bukanlah jawaban melainkan Haru yang menggesekkan penisnya ke perut Calvin.

"Shit. Lu mau coli pake perut gua?"

Seperti orang yang kesurupan, Haru tidak dapat berpikir apapun. Remasan di bokongnya, gesekkan penis Calvin di pahanya, perkataan-perkataan vulgar yang diucapkan Calvin dengan suaranya yang berat, semakin membuat Haru ingin mengeluarkan air maninya. Haru meletakkan tangannya di dada Calvin, dan terus menggesekkan penisnya di perut Calvin semakin cepat.

Calvin yang melihat itu semua, meremas bokong Haru lebih keras dan mengikuti ritme Haru untuk menggesekkan penisnya di paha Haru.

"AHH! CALVIN!" Teriak Haru saat ejakulasi tanpa memegang penisnya.

Setelah ejakulasi, Haru merasakan Calvin yang masih menggesekkan penisnya di pahanya.

"Sayang." Calvin memanggil Haru sambil terus menggesek.

Tak mendapat jawaban, Calvin meremat bokong Haru dengan keras, "AH! Sakit!" Teriak Haru memukul tangan Calvin di bokongnya.

"Bantuin. Gua gabisa keluar kalau cuma gesek gini."

Fukumoto HaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang