22

15 2 0
                                    

Setelah hari itu, Kato lebih sering menelfon dibandingkan mengirim pesan kepada Haru. Awalnya Haru sangat salah tingkah dengan segala macam jurus pendekatan Kato kepadanya, tetapi seperti yang orang katakan "semua akan terbiasa karena waktu" bahkan Haru mulai berani untuk menyerang balik!

Disaat Haru sedang asik sendiri dengan HPnya di ruang keluarga, tiba-tiba saja ia mendengar suara yang sangat dia rindukan.

Tanpa memberi Haru waktu untuk bereaksi, Keiko langsung berlari memeluknya dengan erat hingga membuat wajah Haru memerah karena sedikit sesak.

"Aku sangat merindukanmu, anakku tersayang!" ucap Keiko dengan suara yang sedikit bergetar.

"Aku juga merindukan ibu. Tapi bisakah ibu melepas pelukannya? Aku merasa sesak.." Jawab Haru dengan wajahnya yang merah.

Keiko pun langsung melepas pelukannya dan mengecek keadaan Haru lalu tersenyum, "Bagaimana keadaanmu? Aku dengar kau memiliki beberapa teman bermain yang menyenangkan. Apa itu benar?"

Haru yang mendengar itu langsung memamerkan senyum paling lebarnya dan mengangguk cepat menjawab, "Tentu saja! Bukan hanya mereka menyenangkan tetapi mereka juga baik dan peduli denganku."

Setelah itu, mereka berbincang membahas banyak hal seperti keadaan di Jerman atau keadaan Kenji, Fuji, maupun Hajime selama ini. Haru yang mendengar mengenai keadaan semua anggota keluarganya merasa lega karena masalah yang terjadi beberapa bulan yang lalu telah terselesaikan tanpa ada yang terluka.

"Apakah ibu akan kembali ke Jerman?" Tanya Haru penasaran.

"Tidak. Ibu hanya akan pergi jika ada masalah yang sangat mendesak." Jawabnya sambil mengelus rambut halus anaknya.

"Bagaimana dengan yang lain?" Haru yang merindukan semua anggota keluarganya berkumpul bersama tidak dapat menahan diri untuk bertanya lagi.

"Untuk yang lain sepertinya mereka tidak akan kembali dalam waktu dekat. Ayahmu memberi perintah kepada Kenji untuk memegang bisnis di London, sedangkan Fuji akan memegang bisnis di Milan. Dan untuk ayahmu, dia akan pergi ke Rusia untuk mengurus sesuatu disana. Apakah Haru sedih karna hanya ibu yang kembali?" Keiko menjelaskan keadaan yang lain dengan sangat lembut dan berhati-hati.

"Terima kasih, Ibu. Aku senang karna Ibu telah kembali sekarang." Kata Haru dengan senyum yang masih bertengger di wajah cantiknya.

Melihat ibunya yang terlihat lelah tetapi masih ingin berbincang bersama, Haru langsung menyuruhnya untuk beristirahat terlebih dahulu karena perjalanan dari Jerman ke Jepang tidak sebentar dan ibunya pun langsung mencium kepala Haru lalu pergi ke kamarnya.

Setelah melihat ibunya telah hilang dari pandangannya, dia langsung menjawab telfon yang terus bergetar di tangannya sedari tadi.

"Hai, Haru."

"Hai. Lu udah selesai streaming?"

"Hm. Barusan. Kenapa lama angkat?"

"Gua lagi ngobrol tadi."

"Sama siapa?"

"Ibu gua"

"Oh mertua gua udah balik?"

"Lu pasti mau marah karna gua angkatnya lama, iya kan?"

"Mana ada gua marah. Lu mau collab besok? Masa gua gapernah collab bareng cowok gua?"

Haru yang mendengarkan panggilan terbarunya dari Kato merasa suhu tubuhnya meninggi hingga membuat wajahnya memerah dan perasaan tidak nyaman di dadanya.

"Emang gua mau?"

"Gua tanya sampai lu mau."

"Hahaha yakin banget lu, Kat"

"Padahal gua udah bilang buat panggil gua kak bukan Kat."

"Gamau"

"Yaudah gua gajadi ajarin lu main Yugioh."

"Padahal gua maunya manggil lu sayang."

Beep

Eh?, Haru sedikit terkejut karna ini pertama kalinya Kato mematikan telfon mereka!

—————————————————————————

"ANJING" Sesaat setelah Calvin mematikan telfon mereka secara sepihak, dia langsung mengumpat kaget sambil mengelus dadanya yang masih berdetak kencang karena mendengar suara lembut Haru memanggilnya sayang.

"Tuh bocah satu makin pinter bales gua.. atau gua yang makin lemah ke dia?"

Butuh waktu setengah jam untuk Calvin dapat mengirim pesan ke Haru.

Haru

besok collab ajarin gua valo

iya

besok pagi gua telfon kayak biasa

iya

maaf

maaf untuk apa?

maaf udah matiin telfonnya
tiba-tiba

iya gua maafin
besok pagi jangan lupa telfon
lu istirahat soalnya udah tua :p

lu yang harusnya istirahat
bocil butuh banyak istirahat

gausa telfon lagi nanti!😠

serem ada bocil marah

KATOO!!!

—————————————————————————-

Setelah membaca balasan dari Haru, Calvin langsung menelfon pelaku yang selalu membuatnya menggigit bibir karena tingkahnya yang menggemaskan.

Entah sejak kapan, Calvin jadi candu dengan suara Haru. Hal yang wajib dia lakukan sebelum tidur dan sesudah bangun adalah menelfon Haru karena dia ingin mengawali dan menutup harinya dengan mendengarkan suara Haru.

Tapi apakah Calvin hanya candu dengan suaranya saja? Tentu saja tidak. Calvin sendiri sadar mengenai hal itu dan berencana untuk memiliki hubungan yang lebih serius dengan Haru. Oleh karena itu, hal pertama yang akan dia lakukan sekarang adalah memperkenalkan "dirinya" sebagai Calvin.

"Haru."

"Iya, Kato."

"Udah ngantuk?"

"Belum, lu udah ngantuk ya?"

"Engga. Gua mau ngomong sesuatu"

"Iya apa?"

"Gua udah deketin lu selama lebih dari sebulan dan gua pengen tahu jawaban lu. Kalau gua deketin lu lebih serius, gimana?"

Calvin yang masih tidak mendengar jawaban dari lawan bicaranya pun merasa gugup.

"Haru?"

"Eh iya.. maksud lu deketin lebih serius gimana?"

"Gua pengen kita lebih mengenal satu sama lain secara pribadi tapi mungkin untuk saat ini cuma sebatas memperkenalkan "diri kita" masing-masing dan mungkin ke depannya gua bakal facetime lu."

"E-eh??????"

"Boleh?"

Dan lagi-lagi Calvin diharuskan menunggu jawaban dari Haru untuk beberapa menit.

"Haru.."

"Iy-iyaa, boleh."

Saat Calvin mendengar jawaban Haru, dia merasa sangat senang dan tidak sadar bahwa dirinya tersenyum lebar saat ini!

Fukumoto HaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang