Calvin menyuruh Haru untuk mandi setelah mereka selesai merapikan barang-barang Haru di apartemennya, sedangkan dirinya langsung memasak untuk makan malam mereka.
"Gua gapunya strawberry jadi besok kita belanja buat isi kulkas." Kata Calvin saat melihat Haru berjalan menuju meja makan.
"Calvin." Panggil Haru yang sedang berdiri di sampingnya sambil menarik sedikit bajunya.
Calvin langsung mematikan kompornya dan menoleh ke arah Haru, "Apa?"
"Gimana gua bisa live streaming disini? Gua sengaja ga bawa komputer karena mau beli disini aja biar ga ribet tapi ternyata ga ada tempat disini. Atau kita gantian live streamingnya?" Tanya Haru penasaran dan sedikit khawatir.
"Lu kan biasanya live streaming pagi, sedangkan gua malem jadi untuk sementara kita gantian. Setelah gua tanda tangan kontrak baru, kita sewa apartemen yang lebih luas." Jawab Calvin lembut sambil menarik pinggang ramping kekasihnya untuk lebih mendekat.
"Kenapa ga beli rumah aja?" Haru yang tidak mengerti mengenai properti menjadi bingung, "Bukankah lebih baik langsung membeli rumah agar tidak perlu membayar sewa." lanjutnya.
Melihat bagaimana wajah cantik kekasihnya bingung, Calvin tersenyum dan mencium pipi gembulnya, tentu saja dengan tangan yang masih bertengger di pinggang ramping Haru, "Gua ga pernah berpikir kalau suatu hari nanti gua bakal tinggal sama orang lain jadi gua masih ga punya tabungan buat beli rumah."
"Gua punya tabungan!" Kata Haru yang masih mendongakkan kepalanya untuk tetap memandang Calvin yang lebih tinggi darinya.
Dengan tersenyum Calvin menjawab, "Pakai tabungan itu buat beli hal-hal yang lu suka. Lu ga perlu mikirin kebutuhan primer karna gua masih mampu buat menuhin kebutuhan primer sampai tersier kita. Gua cuma butuh sedikit waktu untuk beli rumah, paham?"
Mendengar perkataan Calvin, Haru merasa kesal karena dia juga ingin hidup dengan hasil kerja kerasnya. Selama ini, Haru tidak pernah menyentuh donasi dan gajinya dari Twitch. Oleh karena itu, dia ingin menggunakannya untuk membantu Calvin membeli tempat tinggal mereka. Mereka akan hidup bersama jadi setidaknya Haru tidak ingin menjadi beban bagi Calvin. Haru juga tidak ingin menjadi orang yang selalu menerima.
Haru mengkerutkan alisnya dan berkata, "Hal-hal yang gua suka? Kalau gitu, gua pengen beli rumah buat kita. Semakin cepet kita beli rumah, semakin untung kita. Lu ga perlu buang duit buat sewa apartemen yang lebih luas. Kita bisa gantian live streaming sampai tabungan kita berdua cukup buat beli rumah. Bukankah kalau berdua yang nabung bakal lebih cepat dibandingkan hanya satu orang? Calvin, gua keluar dari rumah keluarga karena gua ingin mandiri dan juga.." Haru menarik nafas lalu menghembuskannya, "Kita bakal hidup bersama. Gua dan lu. Lu dan gua. Jadi, mulai saat ini gua pengen kita berdua yang berjuang, bukan cuma lu aja."
Calvin yang masih terdiam disadarkan oleh pelukan hangat dari Haru dan bergumam, "Hidup dan berjuang bersama..."
Kata "bersama" adalah kata yang sakral untuk dia yang selalu hidup dan berjuang sendiri. Dia pergi dari keluarganya dan hidup sendiri. Dia menjalin hubungan dengan orang lain dengan selalu memposisikan dirinya sebagai pemberi. Baginya prinsip Take and Give tidak terlalu penting selama dia dapat bertahan hidup sendiri dan tidak merugikan orang lain.
"Hm. Kita bakal hidup dan berjuang bersama. Gua pacar lu kan?" Tanya Haru setelah mendengar gumaman kekasih tampannya.
Karena tetap tidak mendapatkan jawaban, Haru pun melepas pelukannya dan menangkup kedua pipi Calvin untuk melihat ke arahnya, "Gua pacar lu kan?!" Kata Haru dengan nada sedikit kesal.
Tersadar dari pikiran yang telah mengembara ke kehidupannya sebelum bertemu dengan Haru, Calvin tersenyum lalu mendekatkan wajahnya ke wajah kekasihnya yang sedang sedikit kesal, "You're mine. And i'm yours."

KAMU SEDANG MEMBACA
Fukumoto Haru
Ficción GeneralLika-liku Haru yang ingin mencari jati dirinya tanpa membuat keluarganya khawatir!! Bagaimana caranya? Menjadi V-Tuber adalah jawabannya!👍