Malam ini Villa kacau. Pecahan kaca berserakan, sofa malang melintang, snack di toples berserakan. Adegan baku hantam beberapa jam lalu lah penyebabnya.
Setelah kepulangan Lucas—cowok buaya darat yang dengan beraninya mainin Cilla dan Anin. Salah dua dari 8 cewek yang memiliki penjaga senggol bacok. Cilla menghampiri Adnan yang lagi rebahan di ayunan samping kolam. Cowok dengan memar ditangannya itu memejamkan matanya untuk menurunkan emosi yang tadi memuncak itu.
Untung aja tadi Saga berhasil narik Adnan buat berenti mukulin cowok bernama Lucas itu. Telat satu menit dipastikan tinggal nama. Liat aja, tangan Adnan sememar apa hanya karena mukulin cowok yang diakui berparas tampan itu.
"Nan" panggil Cilla dengan suara yang masih serak akibat menangis tadi.
"Adnan"
Adnan yang dipanggil membuka matanya perlahan lalu menatap Cilla seakan bertanya, "Kenapa?"
"Sini diobatin dulu luka nya"
Tanpa ba bi bu Adnan nyodorin tanganya yang memar.
"Tadi kenapa gak mau langsung diobatin sama Trisya?"
Adnan mengernyit bingung. Perasaan Trisya gak ada nawarin buat ngobatin lukanya.
"Cilla gatau ini bener atau nggak cara ngobatinnya, tapi seinget Cilla Trisya kalo obatin Cilla kaya gini"
"Hmm"
"Sakit gak?"
"Nggak"
"Masa sih? Sampe bonyok gini loh"
"Biasa aja"
"Keseringan berantem sih" ujar Cilla, "Makasih ya Adnan"
"Makasih untuk?"
"Adnan sampe begini karena Cilla sama Anin"
"Makanya jangan bodoh"
"Cilla mana tau kalo Lucas sama cowok yang anter jemput Anin itu orang yang sama Adnan. Cilla masih kesel banget sama si anjing itu. Bisa-bisa nya Cilla cakep gini jadi mainan doang"
"Justru kalo lo cakep lo gak bakal jadi mainan doang"
Cilla mengerucutkan bibirnya, "Adnan kok gitu"
Cilla si cengeng mode on. Air mata cewek itu mulai turun kembali.
"Emang Cilla se gak pantes itu ya diperlakukan baik? Cilla kira dia tulus taunya cuma main-main. Di mainin gini rasanya sakit banget Adnan. Cilla udah bangun harapan setinggi-tingginya dan hanya dalam hitungan jam harapan itu runtuh. Padahal Cilla gak pernah muluk-muluk loh, tapi ahhh anjing!"
Adnan terkekeh, "Gue bacanda tadi. Bukan lo yang gak pantes diperlakukan baik, tapi dia yang gak pantes buat orang baik kaya lo" katanya sambil mengusap lembut air mata yang keluar dari pelupuk mata Cilla.
"Salah Cilla juga sih berharap sama bocil"
"Resiko berharap sama manusia"
"Ahh Lucas anjing!"
"Anjing-anjing tapi liat dia babak belur panik. Nyempetin buat ngobatin dulu lagi"
"Dia jahat sama Cilla, tapi Cilla gak boleh jahat sama dia. Kata mamah gitu"
"Yaudah terserah"
"Abisnya Adnan mukulin Lucas kaya kesetanan ih nyaris melayang nyawa orang. Cilla cuma mau memastikan dia masih ada harapan hidup atau nggak"
"Bunuh orang itu dosa, sayang kalo langsung dibunuh gitu aja. Biar dosanya gak nanggung pukulin sampe mati"
"Tuhan Yesus liat hamba mu ini"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kos Teknik
FanfictionTentang 14 mahasiswa yang merantau ke ibu kota. Berawal dari asing, menjadi dekat layaknya keluarga. Cinta dan pertemanan ada disini.