Warning!!
Kalo nemu typo tolong tandain ya<3O
o
°"Trisya kemana?"
"Lah gak salah lo nanya gue? Biasanya yang paling tau Trisya kan elo Nan" ujar Shannon.
"Kalo gue nanya lo artinya gue pun gak tau"
"Gue gak ada liat dia hari ini. Perpus kota kali"
Merasa tidak puas dengan jawaban Shannon, Adnan pergi menghampiri Vela yang lagi duduk depan teras rumah bu Jeni sama si Dul. Lagi main kartu remi mereka berdua.
"Vel tau Trisya kemana?" tanyanya tanpa basa basi.
"Keluar barusan aja yakan Dul" jawab Vela yang disetujui Dul.
"Katanya kedepan bentar" kata Dul
"Depan mana?"
"Kalo itu gak tau deh"
"Emang kenapa? Biasanya lo tau apapun tentang Trisya"
Adnan menggeleng lalu melenggang pergi masuk kedalam lagi.
"Kenapa dah temen lo" ujar Vela.
Dul mengedikkan bahu tanda tak tau menau.
"Ih si anjir curang!" pekik Vela melihat Dul menukar kartunya. Niat hati mau curang eh malah ke gep.
"Ngeliat aja lo mah"
"Gue gak liat pun yang diatas liat. Dosa lo maen curang"
"Si anjir baru sekali"
Vela misuh-misuh.
"Permisi"
Keduanya langsung menoleh ke sumber suara.
"Bian nya ada gak ya dek"
Dul yang peka langsung nangkep siapa wanita paruh baya dihadapanya ini.
"Oh ada bu, silahkan masuk dulu nanti saya panggilin" kata Dul dengan ramah. Dul emang gak pernah gagal ngasih servis ke perempuan.
Wanita itu senyum tipis, "Gak apa disini aja nunggunya"
Vela yang akhirnya nangkep juga ngehampirin Bian di kamarnya. Sedangkan Dul ngelayanin wanita itu di depan.
Sebenernya Vela agak ragu, tapi gak mungkin juga Vela gak manggilin Bian. Kasian si ibu nunggu diluar. Tapi feeling Vela mengatakan Bian akan bersih keras untuk tidak menemui wanita yang tak lain tak bukan ibu nya.
Dan solusi untuk permasalahan ini adalah minta tolong ke Shannon. Karena biasanya Shannon juga yang suka nyamperin dan jadi kurir surat antara keluarga Bian dengan Bian.
"Sha sha sha" panggil Vela dari depan pintu kamar Shannon.
"Apa sih berisik!" ujarnya sambil buka pintu lebar-lebar.
"Sha mintol dong"
"Apa?"
"Di depan ada nyokap nya Bian, panggilin dong anaknya"
Shannon menghela nafas, "Lo aja deh gue lagi sensi ke Bian"
"Yah Sha! Gue males banget masuk ke urusan gini"
"Sama Vel gue juga"
Panjang umur, orang yang lagi Shannon dan Vela omongin nongol. Doi keluar dari kamar Cilla bersamaan dengan omelan Cilla. Gak ada hari tanpa jailin Cilla soalnya.
"Tuh orangnya ngomong aja langsung" kata Shannon ngebuat Bian nengok ke arah mereka berdua.
"Kenapa?" tanya Bian pada keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kos Teknik
FanfictionTentang 14 mahasiswa yang merantau ke ibu kota. Berawal dari asing, menjadi dekat layaknya keluarga. Cinta dan pertemanan ada disini.