"Dul mau ke kampus?"
"Hooh"
"Sip, bareng ya"
"Yaudah naik cepet" titah Dul, "Pegangan"
"Dih buat apaan anjim"
"Badan kurus kering begini gue takut ditengah jalan terbang"
Tanpa ragu Abel memukul kepala Dul yang terbalut helm cargloss itu.
"Si anjing ngiang ngiang kuping gue!" pekik Dul.
"Cepet jalan, gue udah telat"
"Malu njing udah nebeng, ngatur"
"Cepet ya mas tar saya kasih bintang 1 loh"
Dul merotasi bola matanya. Dengan kecepatan sedang, cowok tinggi semampai itu melajukan motornya hingga sampai ke tujuan yaitu kampus.
Atas permintaan memaksa Abel, Dul parkirin motornya di parkiran gedung Laboratorium Teknik (Labtek) 3 soalnya Abel ada praktikum disana. Padahal Dul ada urusan digedung GKU yang jaraknya emang gak jauh dari gedung Labtek, tapi yakali siang-siang begini cogan disuruh jalan. Mana si Abel kan yang nebeng ya, kok jadi Dul yang kudu ngibangin dia. Untung cewek, begitu pikir Dul.
"Bintang 5 nya jangan lupa ya tante" kata Dul, setibanya mereka di parkiran gedung Labtek 3.
"Sialan tante"
Dul ketawa garing, "Jam 4 mungkin urusan gue baru kelar. Tunggu aja di dalem, kalo udah kelar gue telfon" ujar Dul yang hanya Abel balas dengan tangan membentuk 👌🏻. Setelah itu Abel lari masuk ke Labtek, doi udah telat banget sebenernya.
Dul dengan tingkah sok cool nya jalan ke gedung GKU yang letaknya tepat disebrang gedung Labtek. Namanya juga Dul ya, selagi masih di lingkungan kampus siapa yang gak kenal dia. Baru jalan dua langkah, lebih dari 3 orang sudah menyapanya.
"Woy Dul"
"Lah kuliah lo?"
"Ya iya lah, mau ngapain lagi gue kesini kalo gak kuliah" balas Vela dengan sewot.
Dul terkekeh, "Selesai kelas warsin (warung mesin) gak?"
Meski Dul apalagi Vela bukan mahasiswa program studi teknik mesin, tapi warung makan yang sudah ditetapkan sebagai markasnya anak mesin itu sudah menjadi tempat main mereka. Hampir semua anak mesin kenal Dul dan Vela, begitu sebaliknya. Kalau ditanya "Kok bisa sih?" Jawaban Vela pasti "Gak tau diajak Dul" dan Dul akan menjawab dengan songongnya "Emang apa yang Dul gak bisa?"
"Gak dulu"
"Tumben, padahal hari ini anak mesin pada mau ngerayain ulang tahun abang lo"
"Mau nemenin Ettan susul temen adik sepupunya yang bakal bantu packing"
Dul mengangguk mengerti.
"Gue titip ucapan selamat tambah tua aja ya ke elo"
"Kena biaya admin 20.000 ya"
"Si tai, mahal amat timbang sampein gitu doang njing"
Dul ketawa lagi, kali ini kenceng banget sampe semua orang yang lewat ngeliatin mereka berdua. Dul mah ganteng-ganteng receh.
"Udah setan malu, ketawa lo kenceng banget"
Dul makin kenceng ketawa.
"Dasar orang gila!"
"Lo bisa aja sampein itu langsung, tapi gue tau lo sengaja gak mau ketemu dia karena dia bakal confes ke lo kan?"
Vela mengangguk malu. Ya karena itu juga salah satu faktor dia gak dateng ke warsin hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kos Teknik
FanfictionTentang 14 mahasiswa yang merantau ke ibu kota. Berawal dari asing, menjadi dekat layaknya keluarga. Cinta dan pertemanan ada disini.