Chapter 5

1.5K 120 23
                                    

terima kasih buat yang udah memberikan feedback vote & komen💜ini cerita remake dari salah satu author kesukaanku.

cerita ini udah banyak diremake oleh
shipper kapal bxg/bxb dari gen 2. Dan masing2 shipper yang nge remake, punya perbedaan dalam mengubah bagian cerita.

untuk Jinrene sendiri, jujur aja cerita ini
ku bikin lebih mature/vulgar🔞 dari cerita aslinya. Jadi, pilihlah bacaan sesuai usia
dan kenyamanan masing2

original story: ©️karya kak Santhy Agatha

selamat membaca, sorry kalo ada typo






🐹JinRene🐰






Sudah hampir dua minggu Irene dikurung di dalam kamar putih ini, tidak boleh keluar sama sekali.

Hari-hari Irene dilalui dengan menatap ke luar dari jendela lantai dua ke pekarangan rumah Seokjin.

Irene sudah merasa begitu muak dan frustrasi karena bosan.

Setelah memaksakan kehendaknya malam itu, Seokjin tidak pernah mengunjungi Irene lagi. Mungkin dia sedang bersenang-senang dengan kekasih barunya.

Irene mencibir, mencoba mengabaikan perasaan seperti tercubit di dadanya. Tetapi kalau memang benar begitu, kenapa Seokjin tidak melepaskannya?

Apakah karena lelaki itu tahu bahwa Irene berniat membunuhnya? Jadi, dia menyekap Irene di sini karena menganggap Irene ancaman berbahaya?

Kalau begitu, kenapa Seokjin tidak membunuhnya saja?

Beberapa lama terpaku di jendela, Irene menyadari bahwa ada kesibukan yang tidak biasa di luar sana. Beberapa mobil tampak lalu lalang keluar masuk rumah Seokjin yang biasanya lengang.

Sehari-hari, pemandangan yang didapat Irene hanyalah pemandangan pengawal-pengawal
Seokjin dan beberapa pelayan yang lewat di
halaman depan rumah.

Kali ini, Irene melihat ada mobil bunga dan mobil katering. Apakah Seokjin akan mengadakan pesta? Kalau iya, mungkin saja kesempatan Irene untuk melarikan diri bisa muncul kembali.

Sedang larut dalam lamunannya, tiba-tiba pintu kamar putih terbuka. Irene bahkan tidak menolehkan kepalanya sedikitpun.

Karena yang masuk ke kamar ini selalu hanya Yoongi yang mengantarkan makanan, dan pelayan yang membersihkan ruangan serta membawakan pakaian ganti untuknya. Tentu saja di bawah pengawasan Yoongi.

Irene tidak pernah berinteraksi dengan Yoongi lagi setelah kejadian kemarin. Dan sepertinya lelaki itu juga tidak berniat untuk mengajaknya berbicara.

Lagipula, rasa bersalah yang ditanggung Irene terlalu besar. Karena dialah, Yoongi dihajar oleh Seokjin. Bekas-bekas hajaran itu masih ada, dari memar di wajah Yoongi.

Setiap melihat Yoongi, Irene disergap perasaan
ngeri dan rasa bersalah yang luar biasa. Seokjin mengancam akan membunuh siapapun yang lengah dan membiarkan Irene lolos.

Apakah sepadan mengorbankan satu nyawa demi meloloskan diri?

Irene memang tidak kenal dengan Yoongi.

Tetapi kalau mendapatkan kebebasan dengan mengorbankan nyawa orang lain, tetap saja terasa tidak benar baginya.

"Irene." Itu suara Seokjin.

Irene terlonjak saking kagetnya. Dia menolehkan kepalanya, ternyata Seokjin sudah berdiri di tengah kamar.

Lelaki itu sepertinya mengamati Irene yang sedang melamun, sambil memandang ke luar jendela.

SLEEP WITH THE DEVIL [JINRENE]☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang