Chapter 17

1.3K 120 19
                                    

terima kasih buat yang udah memberikan feedback vote & komen💜ini cerita remake dari salah satu author kesukaanku.

cerita ini udah banyak diremake oleh
shipper kapal bxg/bxb dari gen 2. Dan masing2 shipper yang nge remake, punya perbedaan dalam mengubah bagian cerita.

untuk Jinrene sendiri, jujur aja cerita ini
ku bikin lebih mature/vulgar🔞 dari cerita aslinya. Jadi, pilihlah bacaan sesuai usia
dan kenyamanan masing2

original story: ©️karya kak Santhy Agatha

selamat membaca, sorry kalo ada typo







🐹JinRene🐰







Seokjin membaringkan Irene ke atas ranjang, bibirnya mencium bibir Irene.

Pertama-tama, kasar. Meluapkan kemarahannya di sana, mencium bibir Irene tanpa ampun seolah ingin menghukumnya.

Oh, betapa Seokjin ingin menghukum Irene
karena selalu menantangnya. Dan betapa Seokjin merindukan Irene berada di pelukannya.

Dipeluknya tubuh Irene erat-erat, diciumnya bibir Irene dengan seluruh gairahnya, dipujanya bibir tipis itu.

Irene semula hanya terpaku, lalu dia larut dalam ciuman Seokjin. Irene memejamkan matanya, merasa benar-benar gila.

Otaknya menolak, tetapi tubuhnya melakukan
reaksi sebaliknya. Aroma maskulin dari parfum
dan tubuh Seokjin, menyeruak di dalam dirinya.

Seokjin mulai menurunkan ciumannya pada
bagian leher putih Irene, sambil membuka satu-persatu kancing kemeja Irene. Berhasil meloloskan kemejanya, Seokjin beralih menciumi pundak halusnya.

Satu tangan Seokjin menelusup ke belakang punggung Irene, mencari pengait branya dan melepaskannya begitu saja.

"Ahh, sayang. Kau begitu indah." Seokjin tampak mengagumi mahakarya yang ada dihadapannya.

Tangan Seokjin menangkup buah payudara Irene yang tidak terlalu besar, tetapi sangat pas digenggamannya.

Seokjin membenamkan wajahnya di sana, guna menghirup payudara Irene yang harum dan lembut.

"Eunghh...Ahh...Ahh..."

Desahan Irene tak sengaja lolos, saat bibir gemuk Seokjin mulai meraup payudara Irene. Dengan lihai menjilati putingnya yang mencuat, mengulumnya perlahan, lalu melepas kulumannya.

Hingga puting payudara Irene meninggalkan jejak basah yang mengkilap, karena saliva Seokjin.

Seokjin terus mengulangi gerakan itu selama beberapa kali, sambil menyempatkan diri untuk menatap Irene. Lelaki itu menikmati betapa Irene menyerah kepada gairahnya.

Irene hampir menjerit karena siksaan kenikmatan yang berbaur menjadi satu. Seokjin menurunkan
rok Irene, dan menanggalkan celana dalam perempuan itu. 

Jemari Seokjin menyentuh pusat kewanitaan Irene yang basah.

Perempuan itu sudah siap menyatu dengan tubuhnya. Sentuhan Seokjin terasa membakar, sekaligus menyejukkan.

SLEEP WITH THE DEVIL [JINRENE]☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang