SLEEP WITH THE DEVIL [JINRENE]☑️

Chapter 10

terima kasih buat yang udah memberikan feedback vote & komen💜ini cerita remake dari salah satu author kesukaanku.

cerita ini udah banyak diremake oleh
shipper kapal bxg/bxb dari gen 2. Dan masing2 shipper yang nge remake, punya perbedaan dalam mengubah bagian cerita.

untuk Jinrene sendiri, jujur aja cerita ini
ku bikin lebih mature/vulgar🔞 dari cerita aslinya. Jadi, pilihlah bacaan sesuai usia
dan kenyamanan masing2

original story: ©️karya kak Santhy Agatha

selamat membaca, sorry kalo ada typo

🐹JinRene🐰

Ketika terbangun di pagi harinya, Irene baru sadar bahwa itu semua bukanlah mimpi.

Bajunya memang terpasang rapi dan semuanya tampak baik-baik saja.

Tetapi, Irene merasakan pegal dan kelembapan
yang khas di antara kedua pahanya. Serta Irene sangat bisa mencium aroma parfum Seokjin yang tertinggal di seluruh tubuhnya.

Irene sudah menyadari, semalam Seokjin benar-benar berkunjung ke kamar rawatnya dan bercinta dengannya.

Lelaki itu memperkosanya lagi, ketika dia tidak sadar. Irene mengernyit, mencoba menahan rasa terhina yang menyesakkan dadanya.

Tetapi, apakah benar itu pemerkosaan?

Malam kemarin, Irene amat sangat bersedia untuk bercinta dengan Seokjin.

Bahkan dia mengalami orgasme! Ya, tubuhnya pun masih mengingat kenikmatan luar biasa yang didapatnya dengan Seokjin semalam.

Apakah bisa mencapai kepuasan, ketika diperkosa?

Apakah pantas disebut pemerkosaan, jika Irene juga sangat menikmatinya?

Irene memegang pipinya yang memanas dengan jemarinya, merasa malu dan jijik pada dirinya sendiri.

Mungkin memang benar di dalam dirinya tersembunyi wanita jalang, yang kemarin akhirnya keluar dan menguasai tubuhnya.

Irene telah ditaklukkan dalam pesona gairah Seokjin. Dan sekarang ketakutan menerpa dirinya.

Bagaimana kalau pada akhirnya, dia menyerah dan dengan senang hati menjadi perempuan murahan yang bersedia menjadi kekasih Seokjin?

Bertekuk lutut di kaki lelaki itu seperti perempuan-perempuan lain?

Bagaimana dia mempertanggungjawabkan dirinya kepada ayah dan ibunya nanti?

"Kau tampak sedih," suara itu membuat Irene tersadar dari lamunannya.

Irene menoleh dan mendapati Dokter Park berdiri
di pintu, menatapnya cemas.

"Apakah kau baik-baik saja?"

Kenapa hidupnya tidak bisa biasa-biasa saja? Tiba-tiba Irene merasa sedih atas perjalanan hidupnya.

Dihadapkan pada Dokter Park yang selalu tampak ceria dan tanpa beban membuat Irene ingin menangis. Matanya mulai berkaca kaca.

"Hei...hei," Dokter Park mendekati ranjang dan menyentuh lengan Irene, "kenapa, Irene? Apakah kau baik-baik saja?"

Irene menganggukkan kepalanya, mengusap air matanya dengan malu, "Aku baik-baik saja."

Dengan ragu, Dokter Park duduk di tepi ranjang.
"Apakah kau bertengkar dengan kekasihmu, Tuan Seokjin? Aku mengerti, mengingat sifat keras dan dominannya yang terkenal itu, pasti berat menjadi kekasihnya."