[—Warning!!! Mature Content ....—]
Chapter 59.
Entah mengapa, seorang wanita terburu-buru, dan tangannya terpeleset beberapa kali saat ia memasukkan tasnya. Dia menjatuhkan ponselnya, dan wajah yang memungutnya terlihat penuh keputusasaan. Wanita itu berlari ke jalan tanpa memastikan apakah dia memakai sepatu saat pintu depan tertutup. Saat sebuah taksi berada di depannya ....
Yuri membuka matanya. Matanya berkerut dengan peluh yang dingin.
Aku ... teringat sesuatu lagi!
Mata Yuri dipenuhi dengan warna merah matahari terbenam. Dia pasti sudah tidur setidaknya selama tiga jam karena obat dan tubuhnya yang terlalu lelah. Dia sendirian dengan kursi yang digulung ke belakang dengan kemeja seorang pria yang menutupinya seperti selimut. Dia bisa merasakan bau rokok dan aroma pria itu. Tae-jun sangat kejam tapi terkadang juga bisa bersikap lembut.
Dia mengatur pikirannya dan mengajukan pertanyaan tentang masa lalunya.
Ke mana kau mencoba untuk pergi, Yuri? Tanyanya pada diri sendiri.
Sebuah suara berdesing seperti mesin yang rusak terngiang-ngiang di kepalanya. Dia tidak tahu jawabannya, dan sakit kepala yang telah dia tekan dengan pil itu mulai lagi. Yuri memegang keningnya dan melihat ke luar jendela.
Di mana tempatnya?
Tempat itu terlihat seperti tempat parkir luar ruangan. Yuri mengangkat kepalanya saat ia mendengar ketukan di jendela dan mendapati Tae-jun sedang menghisap rokok. Dia menghancurkan puntung rokok itu dengan kakinya dan membuka pintu mobil yang membawa udara dingin dan asap rokok yang masih tersisa.
"Kamu tidur cukup lama," katanya.
"Seharusnya kamu membangunkanku."
"Pil-pil itu terasa sangat kuat. Ka.u tidak bangun bahkan ketika aku mengguncangmu. Aku pikir aku sedang mengemudi dengan mayat di sampingku." Kata-katanya tanpa emosi.
"Saya lelah. Anda tahu alasannya!" Yuri menatap Tae-jun dengan menuduh dan sikapnya yang formal namun terdistorsi.
Tetapi ketika mata Tae-jun menyapu tubuhnya, Yuri mengabaikan tatapannya dan dia kembali berbicara. "Lagipula, bukankah kita memang akan pergi ke rumah itu? Di mana tempat ini?"
Yuri tidak dapat mengenali pemandangan itu tidak peduli seberapa keras ia berusaha.
"Ini dekat. Aku beberapa kali sering datang ke sini hanya untuk makan."
Yuri mengira dia tertidur selama tiga jam, tapi mungkin lebih dari itu. Dia mengikuti Tae-jun ke sebuah bangunan dengan desain modern seperti museum seni. Pemilik dan koki dengan sopan menyambut mereka, dan meja yang mereka tuju telah disiapkan dengan peralatan makan.
Begitu mereka duduk, mereka dihidangkan makanan. oleh Tae-jun pasti memesannya saat dia tidur, adalah satu-satunya logika yang bisa dia pikirkan. Setiap hidangan tampaknya terbuat dari bahan-bahan terbaik, Yuri takut untuk mengetahui harganya. Meski begitu, dia tidak bisa menelannya. Mulutnya terasa kering karena obat.
Alis Tae-jun berkerut melihat pemandangan itu. Di mana Yuri hanya terdiam di depan makanannya tanpa menyentuh sedikitpun.
"Haruskah aku meminta mereka untuk menyajikan hidangan lain?" Tae-jun jelas telah salah paham dengan reaksinya.
Sebuah suara meminta maaf menjawab dengan nada kesal. "Tidak perlu. Aku hanya tidak punya selera makan."
"Kau tahu kondisi tubuhmu, kan?"
Tae-jun benar-benar tidak bisa memahami gadis di hadapannya. Yuri lemah, dia membutuhkan makanan. Namun, ia lebih memilih untuk bertahan hidup dengan vitamin yang entah mengandung apa dan bahkan membuatnya tertidur?
KAMU SEDANG MEMBACA
Apollo's Heart [Indonesian Translation]
RomanceApollo's Heart Authors: Lee Bo-na | 이보나 Artists: N/A Genres: Dewasa , Drama , Historis , Josei , Romantis , Shoujo , Smut Original language: Korean Translated language: Indonesian Release status: Ongoing Year of Release: 2015 🌹BLURB🌹 Di lobi yang...