Chapter 53-54

176 13 3
                                    

Chapter 53.

Sepanjang hari dan sepanjang malam, Yuri menderita demam. Dia bingung apakah dia sadar atau tidak saat berjalan menyusuri koridor kenangan. Jalan panjang itu berakhir di depan sebuah pintu besar. 

Lorong itu runtuh dengan suara menggelegar saat dia mencoba membukanya. Saat dia jatuh ke dalam jurang, seseorang menarik tangannya.

Yuri terbangun dengan napas tersengal. Dia membuka matanya dan mendapati sebuah wajah yang tertidur di depannya. Saat ia mengerjap, seberkas cahaya bersinar melalui celah di antara tirai di wajahnya. Mungkin dia masih bermimpi. Orang yang memegang tangannya saat ia terjatuh adalah Tae-jun.

Ini bukan mimpi.

Dia menopang dirinya dengan heran. Dia akhirnya ingat! Dia belum mengingat semuanya, tapi dia mengenali Tae-jun.

Mungkinkah ini sesederhana itu?

Bagaimana dia telah menarik, mendorong, dan melakukan semua yang dia bisa untuk membuka pintu-pintu ingatannya, dan pintu-pintu itu masih tetap tertutup rapat. Tapi sekarang, pintu-pintu itu terbuka dengan sendirinya, memperlihatkan isinya dan begitu cepat.

Yuri dengan hati-hati menariknya kembali, agar Tae-jun tidak terbangun. Namun, usahanya sia-sia karena sebuah tangan besar mencengkeramnya.

"Sepertinya kamu sudah memiliki tenaga untuk pulih." Suara bariton Tae-jun menyeruak tanpa permisi.

Tanpa menunggu jawaban, ia menekan tangannya di dahi Tae-jun.

"Demammu sudah hilang." Dia mencoba untuk berbicara, tetapi suaranya serak.

Tae-jun memberinya sebotol air dari meja samping ketika ia melihat wanita itu membuka dan menutup mulutnya. Dia berhasil mengeluarkan kata-kata setelah air dingin membasahi tenggorokannya yang kering.

"Apa yang terjadi?" tanya Yuri.

"Kamu demam tinggi dan sakit sepanjang malam," kata Tae-jun datar.

"Bukan itu." Yuri mengatur napasnya dan menatap matanya. "Kenapa kau mencariku?"

Mata Tae-jun menyipit dan menatap Yuri dengan penuh pencarian.

"Apa ingatanmu sudah kembali? Atau semuanya hanya sandiwara dari awal?" tanya pria itu dengan penuh telisik.

"Aku tidak pernah berbohong tentang kehilangan ingatanku. Benar juga bahwa beberapa kenangan tentangmu telah kembali padaku," katanya menantang.

Tatapan Tae-jun menembus Yuri sambil mengambil sebatang rokok. Dia ingin menahan diri, tapi wanita di depannya selalu membuatnya tidak mungkin.

Dia mengajukan sebuah pertanyaan sambil menyalakan rokoknya.

"Mengapa kau menghilang empat tahun lalu?"

"Ingatanku belum kembali sejauh itu. Aku ingat apa yang terjadi hingga malam sebelum perjalanan bisnismu."

<<—Flashback Begins—>>

Mereka mulai dari meja kerja di ruang kerja dan berakhir di tempat tidur pada dini hari.

"Kita tidak akan melakukan ini untuk beberapa waktu." Suara Tae-jun begitu berat dan serak parau. Penuh nafsu yang membara untuk Yuri.

Jika Tae-jun menginginkan seks, dia bisa menemukan seorang wanita di sana. Wanita itu telah mendorongnya menjauh karena kelelahan, tapi dia selalu kembali untuknya.

<<—Flashback Ends—>>

Yuri, sayangnya, bahkan ingat bagaimana perasaannya terhadapnya.

Apollo's Heart [Indonesian Translation]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang