Ini kisah cinta selebriti cantik Atlanna Lavanya seorang aktris muda sekaligus model yang akhir-akhir ini tengah naik daun,Atlanna memiliki kekasih yang juga merupakan solois sekaligus pengusaha muda.
Hubungan keduanya di mulai sejak masih men...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Mbak,abis ini apa jadwal gue?." Lana bertanya pada Zora di dalam mobil,selepas melakukan pemotretan untuk majalah terbaru,manajernya itu mengalihkan tatapannya dari tab yang sebelumnya ia pandangi.
"Gak ada,lo istirahat aja." Kening Lana mengerut bingung,kenapa malah istirahat?.
"Emangnya gak ada jadwal lagi?."
"Ada sebenernya,tapi gue undur,lo keliatan lesu banget hari ini untung pas pemotretan tadi lo bisa nanganin." Memang Lana merasa lemas akibat semalaman menangis,bahkan perempuan itu lagi-lagi tidak menyentuh makanan sedari pagi.
"Lan,jangan tiap ada masalah lo jadi gini,perhatiin kesehatan lo." Lana mengangguk." Gimana masalah lo sama bajingan itu?."
Tau siapa yang di maksud 'bajingan' oleh Zora,Lana terkekeh." Gue udah selesai sama dia,and mbak tau siapa yang di hamilin?." Zora menggeleng,ia sedikit menggeser duduknya agar sepenuhnya menatap Lana,penasan juga.
"Luciana." Spontan Zora membekap mulutnya,menatap Lana yang terkekeh.
"Bagus!."
"A-apanya yang bagus?."
"Posisi Luciana bakal kalah setelah berita yang lain bakal terkuak,dan lo harus lebih semangat lagi biar ada di posisi dia dulu bahkan lo harus lebih bersinar dari pada dia." Setelah di pikir-pikir ada benarnya juga ucapan manajernya,dan mungkin masalah ini adalah tangganya menuju kesuksesan yang lain karna model ternamanya lengser.
"cantik tapi murahan sayang banget."
"Dia mabuk mbak."
"Sama aja."
••••
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sudah sekitar dua jam setelah Zora mengantarnya pulang,namun Lana memilih untuk ke apartnya saja,jika di rumah mungkin kakak dan mommynya bakal terus bertanya ini itu,ia juga jadi tidak bisa meratapi nasib lagi.
Lana hanya diam di atas sofa,menatap layar tv yang tidak di nyalakan,mengusap air mata yang sesekali meleleh karna ingatannya masih di penuhi oleh dia.