Mikhael benar benar menuruti ucapan bundanya. Ia benar benar akan menyusul Ellouisse pagi itu.
Sementara itu, Yemimah sudah menceritakan semuanya pada Arga. Arga, tentunya sangat terkejut dengan apa yang Yemimah ceritakan. Ia banyak berpikir malam itu. Apakah si sulung dan istrinya ini menikah karena terpaksa atau bagaimana.
Yang jelas pagi itu keluarga Arga berusaha agar sarapan dengan tenang dan tidak terjadi keributan antara Ellouisse dan Mikhael.
Namun, Ellouisse yang mendengar suara deraman mobil Mikhael pun sudah terlihat sangat sebal. Apalagi saat Mikhael masuk dan menempatkan diri di sebelahnya.
Wanita itu langsung berdiri dan menghambur pergi. Membuat satu keluarga yang sedang menikmati sarapan tersebut terkejut di buatnya.
"Parfum lo kali bang!" Jeremy berujar.
"Gue abis mandi, masih wangi, parfum udah gue ganti pake Jo' Malone." Kesal Mikhael pada Jeremy.
Kedua kakak beradik itu sebenarnya sedikit bingung dengan keadaan Ellouisse saat ini. Kenapa istrinya itu tidak menyukai saat ada kehadiran dirinya disana.
Yang selanjutnya keluarga itu dengar adalah suara ellouisse yang berusaha mengeluarkan isi perutnya. Wanita itu terduduk lemas di toilet sebelah ruang makan.
Sepertinya ia tak akan sanggup untuk bangun. Ellouisse terlihat pucat dan tak berenergi.
"Sayang.. You okay? Kita ke dokter ya sekarang.."
"Kak, mending kamu jauh jauh deh. Aku males banget lihat kamu!" Ellouisse menggertak yang semakin membuat Mikhael bingung sekaligus sebal.
"Sebesar apa rasa kesal ellouisse? Sampai sampai Mikhael datang ia muntah seperti itu?" Arga bertanya pada istrinya. Namun, sang istri hanya tersenyum.
"Mungkin ini pertanda cucu pertama.."
Jeremy yang sedari tadi memperhatikan keributan antara Ellouisse dan Mikhael sudah lebih dahulu merasa khawatir dan menelepon dokter pribadi mereka. Meminta si dokter untuk segera datang.
Padahal Ellouisse sudah terduduk lemas disana, Mikhael benar benar tak bisa mendekati Ellouisse. Isyarat tangan yang mengatakan bahwa Mikhael harus menjaga jarak dari Ellouisse diberikan oleh wanita itu. Entah, ia tidak ingin Mikhael berada di dekatnya atau di hadapan nya.
Yemimah memapah Ellouisse membantunya membersihkan diri lalu kembali ke kamar milik Mikhael dulu. "Kamu istirahat nak, bunda sudah panggilkan dokter. Bunda temani di kamar kalau kamu tidak ingin dengan Mikha." Dengan hati hati dan penuh kelembutan, Yemimah memapah menantunya tersebut hingga ke kamarnya.
Dikamar, Ellouisse merebahkan dirinya pada ranjang mereka. Ada sedikit aroma Mikhael menempel di sana, ia sangat merasa pusing dan mual. "Bunda, kak Mikha ada disini ya? Suruh jauh jauh!" Kesal Ellouisse menahan rasa mual dan pusingnya.
Ia kembali berlari menuju kamar mandi dan membuang semua isi perutnya yang kosong. Kembali, Yemimah membantu Ellouisse yang entah sedang kenapa.
"Pindah di kamar Eden aja yuk. Kayanya parfum nya Mikha masih nempel banget disini."
Mereka pindah, menuju kamar milik Eden. Ellouisse langsung tertidur dengan tenang di kamar tersebut. Hingga ia pun tak merasa jika ada dokter yang datang dan memeriksa.
°°°°°°°°
Ellouisse terbangun dengan Eden yang memeluknya dari samping. Gadis kecil itu tidak tertidur, ia hanya memandangi kakaknya sambil memeluk kakaknya dengan erat.
"Kael.. You okay? Last time the doctor come to see you. But, I didn't get it what she said.."
Ellouisse tersenyum melihat adiknya yang menggemaskan tersebut.
Yemimah kemudian masuk, ia membawa bubur untuk Ellouisse yang belum makan sedari pagi. "Makan ya sayang, bunda suapin."
"Aku kena asam lambung ya bun? Padahal Ellouisse sudah berusaha jaga pola makan loh.." Ucap Ellouisse yang berusaha mendudukkan dirinya dengan sandaran kepalaa ranjang.
"Sayang, di sini... Ada nyawa baru. Dia baru 4 minggu. Masih kecil, sebiji kopi.. Apa yang kamu rasain itu mungkin gejala dari morning sickness sayang. Termasuk kamu yang ngga mau ada suami kamu di dekat kamu.." Yemimah menjelaskan semuanya dengan lembut dan hati hati. Bahkan ia tak mau menyebut nama Mikha, ia tak mau Ellouisse merasa pusing atau mual saat mendengar nama Mikha.
Ellouisse mengangguk perlahan, di dalamnya kini ada buah hatinya dan... Aah mengingat namanya saja membuat Ellouisse semakin pusing.
"Kamu minum obat ini ya sayang, ini ada vitamin, dan obat agar kamu tidak mual. Kamu tinggal disini aja dulu, biar suami mu tinggal di rumah kalian."
Sebenarnya ada perasaan tak enak di hati ellouisse saat Yemimah mengatakan bahwa Mikhael akan tinggal sendirian dulu jika Ellouisse masih tak ingin melihatnya atau tak ingin Mikhael berada di sekitarnya.
Tapi, semakin mengingatnya membuat Ellouisse semakin pusing dan mual. Selain itu rasa marah yang entah dari mana dan rasa sebal juga muncul jika ia mengingat tentang Mikhael.
"Kamu dirumah aja dulu, toko titipin sama staff aja selama kamu morning sickness ya sayang."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Agreement ✨Mark lee alternative universe✨ [Mark X Y/n.Mark X OC]
FanfictionPrenuptial agreement sebenarnya apa pentingnya dari perjanjian pranikah ini? mungkin bagi banyak orang hal ini cukup dikatakan saja, tidak perlu mengunjungi notaris dan bertanda tangan dibawah sebuah surat perjanjian. Bagi Ellouisse ini adalah hal...