20

46 4 0
                                    


Ellouisse terbangun pagi itu dalam pelukan lelaki di hadapannya, sudah pasti lelaki tersebut adalah Mikhael. Seseorang yang beberapa bulan ini sudah mengambilnya sebagai istri.

Tapi.. Tunggu.. Pakaian yang ia gunakan bukanlah pakaian yang ia kenakan ketika akan tidur semalam. Aah.. Sepertinya Ellouisse mulai mengingat kejadian semalam.

Ellouisse terdiam mematung, ia berusaha menggerakkan tubuhnya tanpa mengeluarkan suara maupun membangunkan Mikhael di sampingnya. Tapi.. Benar itu terasa sangat sakit, ia tak akan bergerak lagi. Ia akan diam pada posisi ini.

Namun, lelaki disebelahnya ini bergerak menyamankan dirinya. "Kamu sudah bangun?" Ucapnya sembari memberikan kecupan kecil di bibir Ellouisse. "Kamu yang menggantikan pakaian ku senalam?" Mikhael tersenyum mendengar ucapan istrinya tersebut. "Tentu saja, gamungkin aku telepon bunda tengah malam gitu kan.. Bunda pasti mikir aku ga peduliin kamu nanti."

"Aku mau masak buat sarapan kita.."

"Gausah.. Aku tau kamu masih ngerasa sakit, nanti aku order makanan online aja ya.. Kamu istirahat aja. Aku temenin disini. Kita bisa nonton atau apa aja.."

Setelah mengucapkannya, Mikhael lantas mengambil ponselnya menekan nekan pada aplikasi untuk memesan makanan secara online. Setelahnya ia menghambur untuk memeluk kembali istrinya tersebut.

"Kamu masih mikirin masalah yang kemarin?"

Ellouisse hanya membalasnya dengan anggukan dalam pelukannya. Sepertinya istrinya itu masih memikirkan mengenai permasalahannya kemarin.

"Jangan dipikirkan, orang suruhan ku akan menyelesaikan nya.."

"Bagaimana dengan bang Ben?" Tanya Ellouisse, ia berpikir bahwa Mikhael pasti hanya akan menyelesaikan dipihak Ellouisse saja.

"Kau dipihak Benjamin, dan masalah yang terjadi hanya tuduhan sebelah pihak. Tentunya orang orang akan mendukung Benjamin juga sayang. Kamu tenang saja."

Ellouisse terdiam berusaha mempercayai semua yang diucapkan Mikhael saat ini.

Tiba tiba saja ponsel Mikhael berbunyi. sebuah panggilan dari adiknya, Jeremy.

"Mikha! Bunda chat kamu tapi tidak ada balasan. Bunda khawatir.." Itu adalah suara pertama yang Mikha dengar saat telepon ia angkat.

"Iya, maaf bunda.. Mikhael baru buka ponsel, itupun buat pesan makanan online."

"Anak bunda mana? Bunda mau bicara?"

"Loh.. Mikha kan anak bunda.."

"Bukan!"

Dengan terpaksa Mikhael memberikan ponselnya pada istrinya.

"Ellouisse sayang Mikha ngga kasar ke kamu kan?" Pertanyaan yang yemimah lontarkan membuat ellouisse memandang suaminya dengan tatapan yang aneh. Apa suaminya menceritakan kejadian semalam?

"Pertanyaan mama aneh, ellouisse sampai bingung mau nanggepin gimana." Bukan ellouisse yang menjawab, tentu saja itu adalah suara dari Mikhael.

"Hehehehe maksud bunda, mikhael kemarin tidak ada nyakitin kamu kan sayang?"

"Ngga bunda, aman kok."

Banyak hal yang yemimah bicarakan kepada menantunya tersebut. Seolah ingin menantunya agar tetap tenang, karena masalah tentang Benjamin ini akan di usut langsung oleh lembaga hukum dan berita milik Arga.

"Maaf ya bunda, maaf ellouisse bikin bunda khawatir.." Ucapan ellouisse sebelum mengembalikan ponsel tersebut ke pemiliknya. Setelahnya pemilik ponsel tersebut keluar dari kamar mereka. Sepertinya mengambil makanan pesanan mereka tadi.

The Agreement ✨Mark lee alternative universe✨ [Mark X Y/n.Mark X OC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang