3

67 3 0
                                    

Perbincangan itu dilanjutkan kembali, dan masih di ruang makan. Bukan dengan makanan utama, dengan makanan penutup mereka. Topik pembahasan mereka kali ini adalah Ellouisse dan Mikhael, sangat spesifik.

"Ellouisse ternyata lulus dari Neo juga ya? Kamu satu univ dengan Jeremy dan Mikha, kamu kenal mereka ngga dulu?" Ellouisse yang mendengar pertanyaan dari Yemimah hanya bisa tersenyum dan menggelengkan kepalanya pelan.

Ellouisse benar benar tidak mengenal seseorang yang berada di lain jurusan dengannya. "Bagaimana dengan Jeremy dan Mikha?" Kali ini Natasha yang mengajukan pertanyaan pada Mikhael dan Jeremy.

"Jeremy satu angkatan sama Ellouisse, tapi beda jurusan jadi semacam sekedar tau aja.." Jeremy menjawab pertanyaan Natasha sekedarnya. "Sama, mungkin karena beda jurusan dan Mikhael tingkat atas juga.." Jawab Mikhael.

Sedikit lega pada perasaan Ellouisse tidak ada satupun dari anak teman mamanya yang menyebutkan julukannya di kampus dulu. 'Napoleon Borntoparty.' julukan itu tidak sepenuhnya salah, dan tidak sepenuhnya benar. Ellouisse benar benar senang pergi untuk bersenang senang, namun tidak setiap hari. Ada hari dimana ia harus menggunakan waktunya untuk bekerja part time ataupun mengerjakan tugas yang menumpuk dari dosen.

"Ellouisse benar benar tidak tahu tentang Mikhael dan Jeremy? Mikhael Bennedict Arga atau Jeremiah Edmund Arga?" Kepala keluarga Arga membuka suaranya.

Ellouisse sedikit mengingat... Arga's iya teringat dengan gosip dari teman temannya. "Baseball, tim Baseball Neo? Ellouisse pernah menonton pertandingannya sekali, tapi tidak sampai selesai.. Eden tidak ingin ditinggal." Jawab Ellouisse. Ia jujur mengenai hal itu, mamanya tidak ada dirumah dan Eden sendirian. Ia tidak mungkin pergi begitu saja meninggalkan Eden dirumah. Jadi ia hanya menonton sebentar lalu pulang setelahnya.

Natasha tersenyum melihat anaknya, "Eden memang sangat lengket pada Ellouisse, ia tidak bisa melepaskan kakaknya." Mendengar penuturan Natasha, Mikhael dan Jeremy saling pandang. Tidak mungkin Ellouisse sering pergi bersenang senang jika Eden tidak bisa ditinggal olehnya. Ellouisse juga dikenal dulu bekerja part time pada sebuah cafe dekat kampus, tidak.. Tidak mungkin Eden sangat menempel pada ellouisse jika Ellouisse sendiri bisa melakukan part time tersebut.

Waktu terus berjalan, dan pembicaraan yang seperti tiada akhir itu pun menempati puncaknya. Yemimah dan keluarganya pamit undur diri dari undangan makan malam yang ia Terima dari Natasha.

"Kita bertemu dilain waktu ya Ellouisse, lain kali kamu yang main kerumah bunda." Mikhael lantas terkejut, apa bundanya sudah sedekat itu dengan Ellouisse? "Baik, tante" Jawab Ellouisse dengan senyumannya.

"Panggilnya Bunda aja, biar kita makin dekat." Kali ini Mikhael dan Jeremy saling tatap. Apa maksudnya ini semua.

"Kalau gitu, Mikhael dan Jeremy juga sering sering main kerumah mama ya.." Mama?

Jeremy memastikan ia tidak salah mendengar barusan, tetapi ia tetap memberikan senyumannya pada Natasha ketika pamit undur diri dari rumah besar tersebut.

Aah sepertinya lain kali mereka akan bertamu lagi, tetapi dengan membawa cincin atau sebuah tanggal yang cantik.

°°°°°°

"Gimana bang?" Yemimah langsung saja bertanya pada si sulung ketika mobil mewah itu sudah meninggalkan pekarangan rumah mewah milik temannya. "Gimana apanya bun?" Tanya si sulung seakan tak paham dengan pertanyaan ibundanya. "Ellouisse, gimana?" Mikhael sedikit berpikir apa yang harus ia jawab dari pertanyaan bundanya itu. "Dia terlihat baik.." Jawab Mikhael.

Bundanya tersenyum, "jika kamu setuju, minggu depan kita akan mengadakan makan malam dirumah. Ellouisse dan keluarganya akan diundang. Termasuk papanya. Kita akan membicarakan pernikahan." Jelas Yemimah. Arga yang mendengarnya sebenarnya sedikit terkejut, namun jika Mikhael disandingkan dengan Ellouisse, Arga setuju saja. Dimata Arga Ellouisse terlihat sangat baik.

The Agreement ✨Mark lee alternative universe✨ [Mark X Y/n.Mark X OC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang