05

6.6K 378 52
                                    

17:12 -

"Senang banget, Anjir! Jalan-jalan kayak gini bikin stres hilang!" ucap Jaemin sambil melompat riang.

"Hati-hati, Njun! Jangan banyak gerak, kandungan lo!" seru Haechan memperingati Renjun.

"Iya!" jawab Renjun.

Sekarang, mereka bertiga sedang berada di time zone dan menikmati beberapa games yang sering sekali dulunya mereka mainin saat masih masa sekolah.

"Mau main juga gue!" seru Renjun.

"Kagak ya, Anjir! Lo lagi ngandung, Bangsat! Anak lo, Njir!" takut Jaemin.

Renjun merengek.

"Main tembak-tembakan aja yok! Lo jangan main lompat-lompat! Takut anak lo keluar belum waktunya. Kan, berabe," ucap Jaemin.

Renjun mendengkus dan hanya bisa menuruti ucapan Jaemin, sedangkan Haechan hanya tertawa di belakang sana saat melihat kedua sahabatnya yang sedang asik adu cekcok.

"Tembak, Anjing!"

"Lah! Ini gue tembak!"

"Atas, bangsat!"

"Mampus! Dikejar zombie"

"Hahaha! Ngakak anjing!"

"Lari, Njun!"

"Yah! Dajjal! Malah mati gue!"

"Gak pro, sih!"

"Ya- HAHAHA! MATI JUGA ANJING!"

Haechan cuma bisa membungkuk sambil meminta maaf pada semua pengunjung mall karena tingkah kedua sahabatnya.

"Perasaan, yang bikin malu semasa sekolah dulu itu gue. Kenapa sekarang malah mereka berdua?" batin Haechan heran.

"Lapar weh! Makan kuy!" ajak Jaemin.

"Iya nih! Anak gue juga dari tadi ngetuk rahim. Gak tahu mau makan apa mau keluar dia," canda Renjun.

"Ya udah! Ayok makan!" ajak Haechan.

Haechan, Renjun dan Jaemin berjalan bersama untuk keluar dari mall, tetapi tiba-tiba saja langkah kaki Haechan terhenti dan membuat kedua sahabatnya juga ikut berhenti.

"Kenapa nih?" heran Jaemin.

"Itu Mark bukan, sih?" tanya Haechan penasaran.

Jaemin dan Renjun menatap ke arah tatapan mata Haechan.

Jaemin dan Renjun menatap ke arah tatapan mata Haechan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hooh! Itu lakik lo, Chan!" jawab Jaemin.

"Eh ... Ngapain dia ke sini? Bukannya dia bilang kalau ada meeting sampai jam sepuluh malam?" gumam Haechan.

"Anjir! Meeting apaan sampek jam sepuluh malam?!" heran Renjun.

"Lakik gue aja gak pernah meeting Sampek jam sepuluh malam. Paling lama jam delapanan," jelas Renjun.

Shut Up! | MarkHyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang