24

6.2K 416 23
                                    

07:23 -

Para karyawan kantor dengan refleks membungkuk hormat saat Mark berjalan masuk ke dalam kantor dengan sekretarisnya yang menyusul dibelakang sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Para karyawan kantor dengan refleks membungkuk hormat saat Mark berjalan masuk ke dalam kantor dengan sekretarisnya yang menyusul dibelakang sana.

Bisik-bisikan dari para karyawan sudah mulai terdengar.

"Sial! Kalau beneran Pak Mark cerai sama Pak Haechan, gue siap banget buat jadi pengganti Pak Haechan."

"Pak Mark makin keren aja pas jadi duda."

"Bangsat! Makin hot lah."

"Gue sedang OTW deketin Pak Mark selagi statusnya singel."

"Percuma ganteng, hot, seksi atau apalah lagi kalau tukang selingkuh. Ujung-ujungnya nyesek, kan?"

"Ya ... Itu beda konsep anjir!"

"Gue kalo gak dapat Pak Mark, gak apa-apa kalau dapatnya Pak Haechan."

"Kalau gue mah maunya jadi sugar Daddy aja buat anak pertamanya. Denger-denger, anak pertamanya juga gak kalah keren dari bapaknya."

Mark menggertakkan giginya karena telinganya terasa begitu panas saat mendengarkan desas-desus karyawannya.

TAK!

Seketika semuanya langsung terdiam dan memperbaiki posisi saat Mark dengan keras memukul meja kosong yang ada di depan meja resepsionis.

"Saya datang ke sini karena ingin melihat rasa bersalah kalian! BUKAN BAHAN GOSIP KALIAN!"

Semuanya menelan ludah dengan kasar. Mau single atau duda, Mark sama saja si bos tegas dan tak kenal status.

"Hari ini, saya akan menseleksi beberapa di antara kalian yang saya izinkan tetap bekerja di kantor ini atau tidak!" putus Mark.

Protes dari para karyawan terdengar, sedangkan Mark tak perduli akan hal itu.

"Lima puluh persen diantara kalian akan saya pecat dari sini!" seru Mark.

Jisung yang menjabat sebagai sekretaris Mark juga kaget saat mendengarkan keputusan Mark. Dia bahkan tak tahu menahu tentang seleksi ini.

"Persiapkan diri kalian sekarang dan buka laman web yang akan saya kirim pada email kalian. Salah sedikit, kalian akan saya pecat!" final Mark.

Setelah mengatakan itu, Mark berjalan pergi meninggalkan semua orang yang ada di lobi, sedangkan Jisung dengan cepat berlari menghampiri Mark.

"Tuan ... Kenapa bisa Tuan ingin melakukan seleksi ini? Bukannya-"

"Saya sudah cari tahu semuanya, Park Jisung. Dua perusahaan yang korupsi tidak bekerja sendiri. Mereka dibantu oleh beberapa karyawan di sini. Kita bakalan tahu siapa dalangnya dalam situs web nanti," jawab Mark memotong ucapan Jisung.

Jisung terdiam dengan kepala mengangguk bodoh. Dia tak tahu harus merespon apa, tetapi keningnya tiba-tiba mengerut heran saat sadar akan sesuatu.

"Tuan ... Wajah anda pucat sekali," ucap Jisung.

Shut Up! | MarkHyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang