13

6.3K 506 55
                                    

WARNING ⚠️

Jangan lupa vote dan komen!

Jangan sider, hargai karya penulis!

•••••

12:23 -

"Nonton apa kamu? Muka kamu serius banget loh, mata kamu aja sampai berkaca-kaca," heran Mark sambil melirik DongMin.

"Nonton video Ayah sama dokter kandungan Papa-" DongMin menjeda ucapannya sambil tersenyum getir.

"Di hotel," lanjutnya.

Mark kaget saat mendengarkan jawaban DongMin.

"Siniin HP nya!" perintah Mark dengan tegas, lalu menarik DongMin.

DongMin tertawa kecewa dengan air mata mengalir dari kedua matanya saat setelah sang Ayah keluar dari kamarnya.

Berbeda halnya dengan Mark yang kaget bukan main saat melihat video yang ada di ponsel sang anak.

Dengan cepat Mark menghapus video itu sambil menahan emosi di dalam hatinya.

Mark berusaha menetralkan mimik wajahnya dan berusaha agar terlihat santai seperti biasa.

Mark menarik napas dengan panjang, lalu membuangnya dengan pelan.

"You can handle it, Mark Jung," gumam Mark menyemangati dirinya sendiri.

Mark memasang senyum mempesonanya, lalu membuka pintu kamarnya bersama Haechan.

"Sayang! Aku pulang!" seru Mark.

Senyuman Mark melebar saat dia melihat Haechan yang tengah terduduk di tepi ranjang dengan posisi kepala yang mengarah keluar jendela kamar.

Senyuman Mark melebar saat dia melihat Haechan yang tengah terduduk di tepi ranjang dengan posisi kepala yang mengarah keluar jendela kamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku mau cerai!" seru Haechan.

"Ok!" jawab Mark.

"Apart empat, mobil enam, black card 2. Semuanya genap, kita bagi dua!" lanjut Mark cepat.

"..."

Mark berjalan ke arah Haechan.

"Tapi, anak cuma ada satu. Jadi, kita buat adiknya dulu," lanjut Mark.

Saat Mark hendak mencium leher Haechan, pria itu malah mendorongnya dengan kasar sampai terjatuh di atas lantai.

"AKU BILANG AKU MAU CERAI!" bentak Haechan.

Shut Up! | MarkHyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang