Moonlight.

541 42 0
                                    

"What is the meaning of moonlight? I lost in riddle last night."

• • •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• • •

hujan sama sekali tidak muncul. Malam ini, posisinya di gantikan oleh tuan malam yang baru keluar dari persembunyiannya.

Terang sekali di atas sana. Ia sangat gagah, juga menjadi yang sangat terang di tengah-tengah sekawan kegelapan.

Karenanya aku dapat menyaksikan lambaian dedaunan dari pohon tinggi kurus yang melingkupi tempatku berada.

Entah kemana selama ini benda malam itu bersembunyi. Tetapi malam ini, aku sangsi ia lah satu-satunya yang menjadi saksi atas apapun yang akan terjadi malam ini.

"I called it, so fucking night, Mr. Moon."

Asap mengepul di wajahku. Lambaian pepohonan itu membawa angin meniup pundakku yang terbuka.

"So fucking dress." Jujur saja, dress hitam yang kukenakan malam ini, bisa saja membuatku sakit. Tetapi aku tidak memiliki alasan lebih kuat untuk menggantinya.

Lihatlah, bayangan dari balik kaca itu, bukankah aku terlihat menawan dengan dress hitam yang kukenakan?

"Itu.. menakjubkan." Correct. Sosok yang berdiri dibelakangku saat ini pun mengakuinya. Entah sejak kapan ia berada di sana.

"Thanks."

Laki-laki itu telah mengganti pakaiannya. Kemeja putih yang terbuka tiga kancing paling atas, tanpa rompi.

Kami memandangi sang tuan bulan dalam diam. Ia kini berdiri tepat di sebelahku, melipat kedua tangannya, dan aroma lavendernya menyeruak dalam penciumanku.

"You have good taste, by the way." Aku berdehem rendah, sebelum kuputuskan untuk menghalau rasa canggung di antara kami.

"My taste? You?"

"S-sorry?" Maaf saja, apa katanya tadi?

Lihatlah ia sekarang, menatapku sangat tajam, tatapannya itu seperti ingin menenggelamkan ku ke dasar laut, kalau-kalau pernyataannya itu tidak benar.

"Maksudku.. seleramu bagus." Aku berseru pelan sembari mengangkat nikotin yang terapit di kedua jariku. Tembakau ini miliknya. Tertinggal di atas meja riasku.

"Aku tak pernah mengizinkanmu mengisapnya."

"Mengapa aku harus meminta izinmu? Kamu yang meninggalkannya di sini."

KeysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang