008.Hukuman? Atau Perjanjian?

29 7 0
                                    

Lo dan gw itu
Ibarat air dan minyak
Gak mukin akan perna menyatu
 

~Ellara~

Ke 4 cewek tersebut memandang sinis orang yang membuat mereka kaget, siapa lagi kalah bukan jajaran babu sekolah.

Mereka mendekati ke 4 cewek tersebut dengan tatapan tajam dan penuh intimidasi.

Yahh dasarnya saja mereka suda kebal dengan semuanya sejak mereka SD, jadi gak ngaruh sama mereka.

"Idih jangan asal nuduh yah " ujar Reni langsung berdiri dari duduknya dan menatap tajam orang di hadapan nya

"Kalau bukan bolos lalu ngapain kalian di sini ? " ujar Gabriel tajam

"Buta mata lo, gak lihat kita lagi duduk " ujar Reni sinis

"Oh udah berani yah, lo tau lo lagi dimana sekarang? " ujar Gabriel tersenyum miring

"Yah tau lah di sekolah lebih tepatnya di rooftop, hello gw gak pikun yah " ucap Reni mengejek kearah Gabriel

Kenapa dua orang ini selalu bertengkar di mana saja bertemu dan lihat lah pertengkaran mereka selalu gak ada akhirnya.

Arfan melihat ke arah Ella yang melihat pertengkaran Reni dan Gabriel , merasa di perhatikan oleh seseorang Ella mengalihkan  pandangannya dan mendapatkan Arfan menatap kerahnya.

Arfan mendekat kerah Ella dan berniat menarik tangannya, karena Ella yang menyadarinya dia segerah menghindar.

"Mau apa anda? " tanya Ella ketus, dia paling tak suka di sentuh sembarang orang karena dia merasa risih

"Lo masih ingat perjanjian kemaren malam kan, jadi jangan banyak tanya " ujar Arfan menatap Ella lama

"Saya tidak mau, dan saya tidak tertarik " ujar Ella memandang datar orang di hadapannya ini

"Oke lo tinggal pilih, mau lo sama para sahabat lo gw hukum buat ngepel seluruh koridor sekolah, atau ikuti perjanjian kemaren " ujar Arfan tersenyum penuh kemenangan

Ella seketika terdiam yang benar saja dia dan parah sahabatnya di suruh mengepel koridor sekolah yang luasnya nauzubillah.

Seketika yang lain menatap horor kerah Arfan, lah kenapa jadi mereka harus mengepel koridor seluruh sekolah yang benar saja itu namanya penindasan.

Hal itu membuat Reni dan Gabriel berhenti berantem dan menatap kerah ketos, dengan Reni yang melotot dan Gabriel yang tersenyum miring.

"Apa mau anda? " ujar Ella ketus dia memutar bola matanya jegah kenapa cowok di hadapan nya ini sangat pemaksa

"Sudah saya katakan, lo tinggal pilih hukuman or perjanjian " Arfan takan pernah berhenti sebelum tujuanya tercapai

Ella menatap malas kerah Arfan dan kemudian melihat kerah para sahabatnya yang sekarang memohon agar Ella menerima saja perjanjian nya walaupun mereka tidak tau perjanjian apa yang di maksut Arfan.

"Oke fine " pasrah Ella dia juga tidak mau melibatkan para sahabatnya dalam situasi seperti ini apalagi mereka di hukum dengan hukuman yang tidak sesuai.

Queen Of The Tuoblemeker (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang