012.Peduli dan paksaan

20 1 0
                                    

Lo salah kalau ngeremehin gw
Don't juts my cover






Ella menatap datar obat yang ada di samping minumannya dan sebolot air mineral.

Sebenarnya ada apa dengan ketos tersebut hingga berperilaku care kepada nya, apa otaknya habis kejedot pintu?.

Ayolah Ella paling tak suka ada orang yang mendadak sok care seperti ini padanya, padahal dia yang mulai perang dingin ini.

"Ciee kak El di perhatiin sama pak Ketos " goda Yulia kearah Ella

Ella hanya menarik nafas kasar, sebenarnya hal apa yang dia lewatkan, jangan bilang karena dia jadi pacar pura-pura ketos tersebut, dia jadi berubah itu gak mungkin bangat.

"Hemm hemm kayaknya ada yang jadi kenyataan ni, benci jadi cinta " ledek Reni kearah Ella yang hanya menatap datar kerah Reni

"Gak akan "ujar Ella ketua

"Di bibir lo boleh bilang gak, tapi di hati belum tentu, perasaan seseorang gak ada yang tau begitu juga lo dengan hati lo El" ujar Rara yang tersenyum tipis

Bukan mau menyangkal hanya saja saat ini atau mungkin seterusnya dia gak akan perna punya perasaan kepada Arfan karena itu bagi Ella hal yang mustahil yang ada di dalam benaknya.

"Terserah lo pada, yang penting lo semua pada senang " ujar Ella pasrah dia tidak akan menang kalau berdebat dengan ke tiga sahabatnya itu.

Ketiga sahabatnya tersebut tertawa lepas melihat wjah tertekan dan Ella mereka paling suka mengoda Ella yang jutek dan pendiam itu.

🍒🍒🍒

Mereka berempat kembali ke kelas sekali melepas candaan dan ledekan satu sama lain, namun tiba-tiba Rara mendapatkan pangilan alam dan memutar langkanya ke toilet.

Di perjalanan Rara tak sengaja menabtak seseorang yang membawa buku yang cukup banyak.

Brak

"Sorry, sorry gw gak sengaja " ujar Rara tanpa menoleh kedepan

Rara menolong orang  tersebut memunguti buku yang berserakan di lantai, dan menyusunnya kembali.

"Ini bukunya gw- eh maaf kak aku gak tau kalau yang aku tabrak kakak sekali lagi maaf " ujar Rara dengan perasaan bersalah

"Gak papa, lagian aku yang salah karena gak lihat jalan " ujar nya tersenyum tipis

"Hemm mau aku bantuin kak, kayaknya bukunya terlalu banyak, nanti kalau kakak nekat bawanya malah jatoh lagi !" tawar Rara kepada kakak kelasnya, hitung-hitungan ucapan maaf

"Boleh, kamu santai aja gak usah canggung kayak gitu sama aku " ujar Rizki tersenyum manis

Seketika Rara kelabakan apa sangat kantara dimata kakak kelasnya itu dia canggung dan gugup.

"Iya kak Rizki " ujar Rara kikuk

Tanpa sadar Rizki mengusap kepala Rara yang  tertutup hijab, tanpa sadar sadar membuat Rara mematung dengan sikap spontan kakak kelasnya itu.

Queen Of The Tuoblemeker (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang