011.Senior songgong

19 4 6
                                    

Katanya sayang
Kok menghilang
~Ellara~

Katanya cinta
Ternyata hanya dusta
~Rara~

Katanya rindu
Ternyata hanya tagisan pilu
~Renia~

Katanya setia
Ternyata kau mendua
~Yuliana~

Hari senin hari yang sangat di hindari para murid, hari bersejarah, hari yang panjang dan hari yang sangat melelahkan.

Lihat lah sekarang mereka harus mendengarkan ceramah dari kepala sekolah, katanya sih mengasih pengarahan tapi lihat sudah hampir satu jam belum juga selesai.

Ke 4 cewek tersebut menatap jegah kepala sekolah yang masih berbicara panjang lebar di hadapanya, kapan selesainya upacara ini.

"Buju buset tu kepsek gak capek apa mulutnya sadar tadi bicara mulu , mana gak ada titik koma nya lagi " ujar Yulia menatap malas kerah kepsek tersebut

"Hadee, gini ni kalau orang yang bercita-cita jadi politikus tapi gak kesampaian jadi, berpolitik di depan kita de " ujar Reni memutar bola matanya malas

"Kaki gw pegel bangat guys, kapan kelarnya sih? " ujar Rara menarik nafas kasar

Sedangkan  Ella hanya diam, saat ini kepalanya terasa berat, dan matanya memburam, tubuhnya lemas, dia tak tau kenpa dengan  tubuhnya.

Ke tiga sahabatnya tidak ada yang menyadari kedaan Ella yang mulai limbung ke belakang dan

Brak

Seketika mereka semua mengalikan perhatian  mereka ke sumber suara dan betap terkejutnya mereka melihat Ella yang kini tak sadarkan diri.

"ELLA " teriak ke-3 sahabatnya panik dan mulai mencoba membagunakan Ella dengan menepuk wajanya pelan

Tanpa sadar seseorang membela kerumunan kerah Ella dan langsung mengendongnya ke UKS dengan sedikit belari, mendadak hatinya gelisah melihat cewek judes itu tak sadarkan diri.

Dia menghiraukan tatapan terkejut orang-orang kepada dirinya, dia tak peduli yang dia pedulikan saat ini adalah membawa cewek resek itu ke UKS secepatnya.

Dia meletakan tubuh Ella dengan hati-hati kepada bangkar UKS , dia takut akan menyakiti tubuh cewek tersebut.

"Dok perisa dia " ujar Arfan meneritahu dokter tersebut

Dengan segera dokter tersebut memeriksa nya tanpa menungg lama.

"Dia cuman kelelahan dan belum sarapan, kalau dia bangun segera suruh dia sarapan, karena dia memiliki penyakit magg " ujar dokter tersebut dan pergi dari sana

Arfan melihat muka pucat Ella, ternyata gadis jutek ini bisa sakit juga ternyata, ada rasa kawatir di hatinya walaupun tak kantara.

Kenapa para sahabatnya tidak ikut ke UKS jawabanya mereka di tahan oleh waketos agar tak meninggalkan upacara bendera.

Arfan duduk di bangku sebelah bangkar UKS, dia memperhatikan wajah Ella , saat tak sadarkan diri cewek itu jauh lebih baik karena tidak ada muka dingin dan tatapan tajamnya, tapi dia rasanya tak rela kalau sehari saja tak melihat cewek ini membuat ulah.

Queen Of The Tuoblemeker (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang