024.Memory lama1

16 3 0
                                    

Kita itu bagaikan matahari dan bulan
Walaupun berada di langit yang sama
Tapi tak pernah saling bertemu

~Argala~

I

ni bukan sekedar mimpi ini nyata, ilusi itu tidak benar-benar ada di antara kita, ilusi itu hanya perlekap dalam cerita kita, sama hal nya dengan senja yang menhiasi sore hari.

Kau tahu kehilanganmu membuatku menjadi orang yang tak perna peduli akan hal lain, seakan dunia ku hanya berpusat padamu.

Seorang laki-laki memandang seduh punggung cewek di hadapannya, dengan keberanian yang tersisa, dia menghampiri cewek di hadapannya itu.

Seakan menyadari kedatangan cowok tersebut cewek itu berbalik dan memandang penuh benci kepada cowok di dapanya itu.

"Maaf dis" ujar cowok tersebu memunduk sedih

"Maaf?, kamu bilang maaf!, setelah apa yang terjadi kamu bilang maaf!?, apa kau gak punya hati jo?, atau kamu emang gak perna perduli selama ini sama aku hingga kamu semua dari itu sekarang mintak maaf sama aku setelah apa yang kamu lakukan " kata cewek tersebut tersenyum sinis kepada cowok di hadapan nya yang kini terdiam

"Aku tau aku sal-...

"Kalau kamu tau kamu salah kami gak akan  kayak gini jo, seharusnya kamu mikir hal apa yang akan terjadi selanjutnya bukanya langsng menghilang tanpa kabar, asal kamu tau aku gak akan pergi jika buka  kamu yang nyuruh aku pergi, dan aku gak akan mundur kalau bukan kamu yang dorong aku untuk mundur, setelah kamu pergi tanpa kabar dan kita lost contak dengan seenak nya kamu sekarang kembali seakan gak ada rasa bersalah kamu mikir gak pakai otak gimana posisi aku saat kamu tingal tanpa kabar ha? " cewek tersebut tak sanggup lagi rasanya dia ingin marah, rasanya dia ingin membunuh cowok  di dapanya ini saat ini juga

"Dengarin aku dulu aku tau aku salah dan aku min-

"Bukan lo. Yang salah!, gue yang salah karena jatuh cinta sama orang yang salah, semenjak lo ninggalin gue tanpa kabar saat itu juga kita buka  siapa-siapa lagi Jhonatan Farendra " ucap cewek tersebut dan langsung berlalu dari hadapan cowok tersebut

Cowok tersebut hanya bisa diam membisu dengan kepada tertunduk, dia tau dia salah dan dia mengerti kenapa cewek itu sangat mara padanya, seharusnya dia tidak gegabah dalam mengambil keputusan, seharusnya dia tak penghilang tanpa sebab.

Seakan langit tau kesedihan cowok tersebut, kini hujan turun dengan sangat lebat, membasahi seluruh tubuh cowok tersebut

🥑🥑🥑

Di hari yang sama seorang cewek menatap nanar cowok di hadapanya ini, dia mengetahui satu fakta ternyata dia hanya di jadikan mainan.

"Kenapa? " tanyanya sabil menahan isak tangisnya

"Kenapa lo bilang?, bukanya lo udah dengar sendiri kalau gue gak perna sedikitpun tertarik sama cewek cupu kayak lo dan lo dengarkan  lo cuman bahan taruhan buat gua, yang di berikan sama temen-temen gue " ujar nya memandang sinis cewek di dapanya

"Kalau kamu gak suka sama aku setidaknya kamu bilang, aku punya hati dan perasaan, yang gak boleh sama kamu permainkan sesuka kamu, seandainya hal yang aku alami terjadi sama keluarga kamu bagaimana? " ujar cewek tersebut dengan air mata yang sudah mulai mengalir

"Gak usah banyak bacot lo sialan, gue ka peduli, berhubung lo udah tau, syukur de jadi gak susah-susah lagi gue pura-pura jadi pacar lo, Lama-lama gue sama lo rasanya gue pengen muntah tau gak, dan mualai hari ini kita putus" ujar nya tersenyum remeh kerah cewek tersebut

Queen Of The Tuoblemeker (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang