SEBUAH hubungan yang makin lama makin dekat. Renjana menyukai hal itu, dan juga, rasa baru yang perlahan muncul ke permukaan. Semua terasa berbeda, kecuali satu, keluarganya.
Alunan musik milik Hivi terdengar di mobil hitam yang dikendarai oleh Nabastala. Keduanya dalam perjalanan pulang setelah bersekolah selama berjam-jam. Nabastala semakin membuat Renjana merasa bahwa dirinya berharga.
"Udah nggak sedih-sedih lagi akhir-akhir ini?" Nabastala membuka percakapan di tengah-tengah perjalanan.
Renjana menaikkan sebelah alisnya, "Lo ngarep gue sedih?"
"Nggak gitu, Ann."
Nabastala bingung harus menjelaskan seperti apa. Ia mendapati Renjana menangis dengannya sebulan yang lalu. Hari-hari telah mereka lewati bersama, Nabastala dapat melihat perubahan perasaan yang Renjana alami.
"Gue boleh bilang sesuatu, nggak?" tanya Renjana dengan pandangan berfokus pada Nabastala yang menyetir.
"Boleeeh, mau bilang apa emang?"
"Beruntung gue punya lo," jawab Renjana dengan senyum manis yang sangat indah dipandang mata.
Nabastala terkekeh, "Maksudnya gimana?"
Laki-laki itu berhenti saat traffic light yang tadinya hijau berubah menjadi merah. Sekarang, tatapan Nabastala sepenuhnya diberikan untuk Renjana selama dua menit ke depan.
"Jawab, jangan buat gue mikir," desaknya sambil menepuk-nepuk kepala Renjana.
Pipi Renjana memerah karenanya, sedikit salah tingkah akibat perlakuan yang Nabastala berikan. "Gue beruntung aja, gue akhirnya punya tempat buat cerita. Makasih, ya?"
Nabastala mengangguk, "Sama-sama. Tapi jangan sepenuhnya lo gantungin hidup lo sama gue, karena gue bisa aja nyakitin lo kedepannya."
Renjana mengangguk pelan, "Gue yakin lo nggak akan nyakitin gue."
Nabastala turut tersenyum mendengar penuturan itu, "Semoga, ya."
-Jenggala-
SAAT Renjana baru saja masuk ke dalam rumah, matanya langsung melihat wujud Neon yang duduk di sofa ruang tamu dengan dua kantong plastik yang ada di hadapannya.
"Balik sama siapa?" Suara berat itu menyapanya saat berjalan baru dua langkah dari pintu masuk.
"Temen," jawab Renjana sekenanya.
"Cewek apa cowok?"
"Cowok."
"Pacar lo?"
"Bukan."
"Lo su-"
"Kok lo banyak tanya sih?!" Renjana berkata dengan nada naik seoktaf sampai membuat Neon sedikit terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jenggala: Bawa Aku Masuk Ke Duniamu
Teen FictionHubungan antara Renjana dan keluarganya jauh dari baik. Kedua orang tua angkatnya sangat sibuk dengan urusan masing-masing tetapi masih sangat aktif untuk memaksakan kehendak pada Renjana. Meminta Renjana untuk bisa masuk ke dalam universitas terbai...