Kunjungan ke Sebelah 1.2

10 1 0
                                    

72 jam berlalu sejak saat itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


72 jam berlalu sejak saat itu. Kini Renjana bersama dengan anak-anak terpilih lainnya berada di ruang kepala sekolah. Di ruangan yang tergolong lumayan luas itu, Renjana bersama tujuh siswa lainnya duduk menghadap beberapa guru yang ada di sana.

"Mungkin ini terlalu mendadak. Tapi saya percaya walaupun mendadak, kalian pasti siap." Pak Nugroho selaku kepala sekolah bersuara.

"Kalian terpilih untuk melakukan kunjungan ke SMA Cakrawala yang terkenal akan prestasi non akademiknya yang luar biasa. Tugas kalian nanti akan membuat laporan tentang SMA Cakrawala. Detailnya akan dijelaskan oleh Bu Hani. Kalian paham?"

-Jenggala-

"WOY! RENJANA! NGGAK NYANGKA BANGET GUE!"

Renjana menutup telinganya saat mendengar suara Relia yang kelewat keras. Untungnya ruang kepala sekolah kedap suara sehingga mampu meredam suara Relia yang kerasnya mampu mengalahkan toa Masjid sekolah.

"Gila! Santai aja kali," ucap Renjana sambil membuka bungkusan permen yang sedari pagi ada di saku roknya.

"Santai? Gila, kita ke SMACA, Ann! SMACA! Lo tau 'kan isi anak SMACA cakep-cakep semua, dan ...."

Renjana menaikkan sebelah alisnya, "Dan apa?"

"Dan lo bisa ketemu Nabastala! Nabastala sekolah di SMACA 'kan?"

"Ya terus? Terus kenapa?"

"Lo bisa PDKT, Ann! Asik nggak sih?"

"Asik gundulmu!"

Renjana berjalan cepat, mendahului Relia yang masih heboh sendiri hanya karena akan melakukan kunjungan ke sekolah sebelah. Setelah menyadari bahwa sahabatnya itu berjalan mendahuluinua, Relia kembali berteriak memanggil nama Renjana sampai atensi siswa-siswi yang ada di sekitar sana menoleh ke arah Relia ataupun Renjana.

Renjana yang merasa malu mempercepat langkahnya, pergi menghindari Relia sampai pada bagian belakang sekolah yang sepi.

Gadis bersurai panjang itu masih saja tersenyum usai keluar dari ruang kepala sekolahnya. Senyumnya yang manis seolah mengalahkan manisnya donat yang dijual di kantin SMA Mandala. Ia merogoh ponselnya, mengirim pesan pada seseorang tentang hal ini. Setelah beberapa saat, pesan itu terbalas. Membuat senyum Renjana semakin mengembang layaknya balon yang baru saja diisi oleh udara.

-Jenggala-

"CIE, yang mau ke SMA gue."

Renjana yang sedang berdiri di depan gerbang sekolah sambil membawa telur gulung itu langsung mengarahkan pandangan pada sosok laki-laki yang masih duduk di atas motor lengkap dengan helmnya.

Jenggala: Bawa Aku Masuk Ke DuniamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang