Chap 36~Rindu Seratus Kali Lipat

89 21 17
                                    

Typo ✌️

Happy reading

*
*

Keesokkan paginya, seusai sarapan, Yoongi melihat sang Ibu yang seperti sedang bersiap-siap pergi ke suatu tempat. Ny. Min bahkan saat ini sedang sibuk menyiapkan bekal dalam sebuah kotak bekal.

"Bu, kau mau kemana? Kok pagi-pagi begini sudah terlihat rapi?" tanya Yoongi.

"Ibu mau ke kantor polisi, mau mengantarkan bekal makanan buat Jennie, supaya Jennie bisa sarapan makanan buatan Ibu."

Mendengar itu, Yoongi pun tampak berpikir sejenak.

"Ng...boleh tidak Bu, kalau aku saja yang mengantar bekal itu untuk Jennie?"

Ny. Min menoleh dengan tampang terkejut. Namun kemudian, Ny. Min tersenyum lembut ke arah putranya. "Nah, gitu dong. Seharusnya dari kemarin-kemarin kamu seperti ini, jangan cuma sibuk dengan urusan kampusmu!"

Yoongi menggaruk tengkuknya yang tak gatal, sambil tersenyum kikuk. "I-Iya, Bu. Maaf. Mulai saat ini aku janji akan lebih banyak meluangkan waktu untuk menjenguk Jennie."

"Ibu tidak tahu apakah diantara kalian ada masalah atau tidak. Tapi yang jelas, karena Jennie adalah kekasihmu, maka kau bertanggung jawab untuk menjaganya sampai akhir. Apalagi disaat seperti sekarang ini, dia pasti sangat membutuhkan dirimu."

"Iya, Bu. Aku mengerti."

"Bagus, kalau begitu sekarang pergilah. Hati-hati dijalan ya, nak."

Yoongi pun berpamitan pergi, karena ia pun telah rapi dan bersiap untuk pergi kuliah setelah sarapan pagi tadi. Sementara sang Ayah, telah terlebih dulu berangkat ke kantor, seusai sarapan tadi.

***

"Yoongi?" Jennie segera bangkit berdiri dan merapat ke jeruji sel. Ia tak menyangka Yoongi akan datang lagi, bahkan diwaktu pagi seperti saat ini.

Yoongi menatap Jennie, lalu kemudian tersenyum. "Selamat pagi...chagi."

Jennie hampir tak percaya mendengar sapaan Yoongi barusan, karena setelah sekian lama, akhirnya Yoongi kembali menyebutnya dengan sebutan 'chagi', sontak hal itu membuat Jennie sangat bahagia.

"Nee...chagiya. Selamat pagi," balas Jennie, sambil menunjukkan gummy smilenya.

Yoongi terharu melihat Jennie kini dapat tersenyum kembali, setelah sekian hari berada didalam sel tersebut.

"Aku senang melihatmu dapat tersenyum
lagi," ucap Yoongi.

"Itu karena aku bahagia, melihatmu datang kembali menjengukku. Bahkan ini masih pagi."

"Ng...aku kemari, karena mau mengantarkan ini." Yoongi menunjukkan kotak bekal yang dibawanya. "Tadi pagi, Ibuku membuatkan ini untukmu."

"Oh, jadi kau kemari karena disuruh Ibumu?" raut wajah Jennie berubah tak seceria tadi.

"Bukan. Bukan seperti itu. Tadinya memang Ibuku yang mau mengantar bekal sarapan ini kemari. Tapi...kemudian aku yang menawarkan diri untuk mengantarkan bekal ini kemari. Jadi aku kesini, atas dasar keinginanku sendiri."

"Benarkah?" mata Jennie kembali berbinar senang.

"Iya."

"Tolong sampaikan terimakasihku pada Bibi Min ya. Ibumu itu sangat baik padaku. Selama aku disini, Ibumu selalu memperhatikan segala kebutuhanku, mulai dari selimut, bantal, dan juga makanan serta vitamin untukku."

"Eum, nanti ku sampaikan."

Suasana pun tiba-tiba hening diantara mereka. Keduanya hanya saling memandang canggung, dan sibuk dengan pikiran masing-masing.

Love Me, Don't Hurt Me (YoonNie) End√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang