Chap 48~ Penangkapan Haeun

66 15 10
                                    

Typo ✌️

Happy reading

*
*

Waktu telah menunjukkan pukul 20.00 KST, Jennie kembali duduk merenung dibalkon kamar sambil memandangi jalanan yang penuh dengan kendaraan yang sedang lalu lalang.

Jennie merasa benar-benar bosan dan suntuk setelah sejak kemarin ia dikurung di dalam kamar Mino.

Tiba-tiba hujan pun mengguyur kota Seoul malam ini. Bunyi hujan dan dinginnya malam menemani Jennie yang sedang gelisah dan kesepian karena merindukan seseorang.

Tak terasa air mata pun kembali menetes membasahi pipi mandunya.

Tak berapa lama kemudian, terdengar olehnya pintu kamar yang dibuka oleh seseorang.

"Itu pasti Mino yang sedang mengantarkan makan malam untukku," batin Jennie, tanpa sedikit pun berniat untuk memeriksa ke dalam kamar. Ia lalu mengusap air mata di pipinya.

Beberapa menit kemudian, suara langkah kaki Mino terdengar mendekat ke tempatnya berada.

Mino menarik napas lega kala melihat Jennie ternyata berada di balkon.

Namun Jennie yang menyadari kehadiran Mino, sama sekali tak menoleh ke arahnya, seolah muak melihat wajah namja tersebut.

Mino berdiri di samping Jennie, sambil melihat ke arah bawah, sama seperti pemandangan jalanan yang sedang dilihat oleh Jennie saat ini.

"Rupanya kau disini," Mino membuka percakapan. Namun Jennie tak menimpalinya, karena memang enggan.

"Kau tidak bermaksud untuk melompat ke bawah dari lantai 20 ini, kan?" Lanjut Mino.

Sudut mata Jennie bergerak sinis ke arah Mino mendengar pertanyaannya barusan.

"Kau tidak perlu khawatir, karena aku sama sekali tak berniat untuk mati konyol dengan cara bodoh seperti itu!" Timpal Jennie ketus.

"Syukurlah kalau begitu," ucap Mino datar, sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana panjangnya.

"Mengenai Paman dan Bibi Min, kau tidak usah khawatir, karena aku tadi sudah datang ke sana dan menjelaskan semuanya tentangmu," lanjut Mino kemudian.

"Apa yang kau katakan pada mereka?" tanya Jennie penasaran.

Mino diam sejenak, tentu saja ia enggan menceritakan yang sebenarnya pada Jennie.

"Hanya mengatakan yang sebenarnya  saja," jawabnya.

"Iya, mengatakan apa?" Jennie geregetan.

"Pokoknya kau terima beres, tidak ada yang perlu kau khawatirkan lagi atau merasa tidak enak pada mereka. Karena Paman dan Bibi Min sudah mengijinkanmu tinggal bersamaku!"

"Benarkah?" Jennie serasa tak percaya mendengar itu.

"Iya."

"Kok bisa?" Jennie mengernyitkan keningnya heran.

Mino mengedikan bahunya sebagai balasan.

"Lalu...bagaimana dengan Yoongi? Apakah dia juga mengizinkanku untuk tinggal denganmu disini?"

"Iya, dia juga mengijinkan," bohong Mino.

"Apa?? T-Tidak mungkin Yoongi seperti itu!" Jennie tak percaya.

"Sudahlah, jangan terus membahas tentang dia, aku tak suka mendengar namanya kau sebut. Lebih baik sekarang kau masuk ke dalam kamarmu dan makanlah. Diluar sini dingin, nanti kau bisa sakit!" Setelah itu, Mino pun berlalu dari dalam kamar dan tak lupa ia kembali mengunci pintu kamar tersebut.

Love Me, Don't Hurt Me (YoonNie) End√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang