part 8

36.2K 1.7K 22
                                    

Yang udah penasaran sama kelanjutannya cepetan baca.

Dan buat yang udah nebak-nebak di part kemarin, maaf sekali tebakan kalian kurang tepat.

Gak usah basa-basi panjang ya. Langsung aja dibaca.

Happy reading.

"Saya permisi, Pak." Menyadari suasana yang mulai terasa tidak nyaman, Dinda segera pamit untuk keluar dari ruangan itu.

Saat melewati Kayla, Dinda mengangguk kepala sopan tapi Kayla tidak ada niatan untuk membalasnya.

Kayla berjalan mendekati Arya, pandangannya tertuju pada kotak makan yang isinya tinggal separuh.

"Aku bawain makan siang untuk kamu, Mas." Kayla berusaha tampil ceria di depan suaminya, meskipun hatinya sedikit tersentil dengan apa yang dilihatnya tadi.

Kayla masih bisa berpikir dengan jernih, mungkin ini juga salahnya karena tidak mengabari lebih dulu.

Kayla mengambil kotak makan yang masih dipegang oleh suaminya dan menggantinya dengan yang dia bawa.

"Makan, Mas." Ucap Kayla, dia telah membukakan tutup nya dan menyerahkan sendok di tangan Arya.

Arya tersadar, dia mengangguk dengan kikuk dan mulai melahap makanan yang diberikan Kayla.

Melihat suaminya yang mulai melahap makanannya, Kayla mengambil kotak makan tadi dan membuangnya di tempat sampah.

Arya terperangah melihat itu, tapi dia juga tidak bisa mengeluarkan protes. Arya biarkan saja istrinya itu melakukan apa yang di mau. Arya bisa merasakan emosi yang terpancar dari aura Kayla.

Kayla yang awalnya berniat untuk ikut makan juga, kini selera makannya sudah habis tidak bersisa. Akhirnya dia hanya diam mengamati suaminya yang melahap makanan dengan suasana yang sama sekali tidak nyaman ini.

Arya sesekali melirik pada istrinya yang tengah menatap intens kearahnya. Jujur saja Arya merasa tidak nyaman dengan tatapan itu. Kenapa seolah-olah dia tertangkap basah tengah berselingkuh begini?

Beberapa menit berlalu dan makanan yang dibawakan oleh kayla sudah habis tidak berisa. Arya merasa perutnya sangat-sangat penuh sekali.

Porsi kuli yang dibawakan Kayla untuknya, terpaksa Arya habiskan takut istrinya itu malah tersinggung.

Kayla menyerahkan satu botol air mineral yang langsung diterima oleh Arya. Arya meneguknya hingga tandas setengahnya.

Kayla membersihkan kotak dan memasukkannya kembali ke dalam paperbag. Setelah itu dia kembali memusatkan perhatiannya pada sang suami yang terlihat begah.

"Siapa perempuan tadi Mas?" Kayla memulai sesi interogasi yang sempat tertunda tadi.

Arya terlihat agak terkejut sedikit saat mendengar pertanyaan yang dilayangkan oleh Kayla, tapi laki-laki itu berhasil menutupinya dengan baik.

"Sekertaris saya." Jawab Arya berusaha menjawab dengan setenang mungkin.

Kayla mengangguk-angguk kecil, satu alisnya dia naikkan seakan menantang Arya untuk berbicara lebih lanjut.

"Perhatian banget ya sekertarisnya sampe dibawain makan kayak tadi, ditemenin lagi." Ucap Kayla dengan nada sarkas.

Arya hanya diam, bingung harus menjawab seperti apa karena yang dikatakan Kayla memang benar adanya. Arya menyadari bahwa sebagai sekertaris, Dinda termasuk seorang yang perhatian terhadap bosnya.

Wifey Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang