part 2

59.4K 2.4K 55
                                    

Arya terbangun karena mendengar suara grasak-grusuk yang berasal dari sebelahnya. Saat membuka matanya pandangan yang pertama kali dilihatnya adalah sang istri yang tengah ber makeup dengan kecepatan yang tidak biasanya.

Dalam benak Arya bertanya-tanya hendak kemanakah wanita itu sampai pagi-pagi seperti ini sudah terlihat sangat rapi dan cantik.

Ya paras yang dimiliki oleh Kayla memang tidak bisa diabaikan begitu saja. Istrinya itu terlihat sangat cantik dan mempesona. Bukan hanya wajahnya saja, tapi pembawaannya juga terlihat kalem meskipun kadang-kadang tidak seperti itu

Dilihat dari pekerjannya saja sudah bisa di definisikan bagaimana cantiknya istri Arya itu, Kayla adalah seorang beauty vlogger yang kontennya sudah pernah dilihat berjuta-juta kali oleh orang diluaran sana.

Kayla memiliki akun YouTube sendiri, yang pengikutnya mungkin saja sudah menginjak angka tiga juta? Entah Arya lupa akan hal itu tapi yang jelas banyak.

Meskipun tidak setiap hari Kayla akan take Vidio maupun meng-upload vidio nya tapi sekalinya upload, pasti akan dibanjiri view dan juga komen yang positif meskipun ada juga tersempil komentar negatif lainnya.

Selain membuat Video tentang beauty terkadang Kayla juga membuat Vidio tentang kehidupan sehari-harinya.

Pernah suatu hari Kayla ingin membuat video bersama dengan Arya, tapi laki-laki itu langsung menolaknya begitu saja. Berbeda dengan istrinya, Arya ini bisa dibilang orang yang anti sekali dengan kamera.

Bisa dihitung dengan jari selama ini dia berfoto bersama dengan istrinya. Mungkin hanya beberapa kali, itupun jika ada acara keluarga atau saat pernikahan saja. Padahal wajah Arya ini lumayan jika untuk di pamerkan.

"Mau kemana?" Tanya Arya melihat Kayla yang sudah terburu-buru dengan membawa beberapa bag yang ukurannya cukup besar.

Kayla menatap sekilas ke arah suaminya lalu kembali memasukkan barang yang sekiranya diperlukan ke dalam bag.

"Aku ada kerjaan Mas pagi ini, mau makeup-in teman wisuda."

Arya mengangguk, sudah tidak heran lagi jika hal seperti ini terjadi. Meskipun bukan seorang MUA tapi sudah sering kali jasa Kayla dipakai oleh orang-orang, bahkan pernah wanita itu mendandani seorang artis untuk photoshoot.

Kayla berjalan menghampiri Arya, dan mengecup pipi suaminya itu sekilas. Setelahnya Kayla menyalami tangan sang suami.

"Maaf ya Mas pagi ini gak bisa siapain sarapan. Aku buru-buru soalnya." Arya mengangguk lalu dia mengucup kening istrinya. Kebiasaan ini sudah menjadi rutinitas pagi hari saat akan berangkat bekerja.

Hal ini berawal dari Kayla yang selalu saja protes jika Arya tidak melakukan demikian, dan lama-kelamaan jadi kebiasaan.

Suara pintu yang kembali ditutup menandakan bahwa sosok Kayla kini telah meninggal kamar mereka. Arya melirik pada jam di dinding yang ternyata masih menunjuk pada angka lima pagi. Bangun jam berapa istrinya itu?

Dari pada memikirkan hal tidak penting, lebih baik Arya bersiap saja untuk berangkat ke kantor.

Setelah selesai mandi, langsung saja Arya menuju ke arah lemari. Sepertinya hari ini Kayla tidak sempat untuk menyiapkan pakaiannya.

Tidak membutuhkan waktu yang lama, Arya kini telah siap dengan pakaian kerjanya. Hanya sebuah kemeja dan celana kain saja tanpa adanya jas yang menyelimuti, lagipula Arya berpikir itu kurang cocok dengan dirinya. Arya seorang arsitek bukan CEO, jadi tidak apalah jika tidak memakai jas seperti itu. Kecuali jika sedang ada meeting dengan client besar barulah Arya akan memakai jas kerjanya.

Melihat mobil yang masih bertengger di garasi, seketika Arya teringat sesuatu. Kayla, dia kan tidak bisa mengendarai mobil sendiri, lalu dengan siapa istri Arya itu pergi?

Arya meraih handphone dan langsung mendial nomor Kayla, Arya hanya ingin memastikan bahwa Kayla tidak pergi dengan temannya yang tidak baik itu.

"Halo Mas? Kenapa?"

"Kamu pergi sama siapa?"

"Aku dijemput temen tadi Mas."

"Siapa?" Arya ingin mengetahui siapa orang yang menjemput istrinya itu. Jika sampai nama yang tidak diinginkannya keluar dari mulut istrinya, Arya pastikan bahwa dia akan langsung menjemput istrinya dan menyeret wanita itu.

Bukannya Arya ingin membatasi lingkup pertemanan Kayla, Arya tentu sangat membebaskan Kayla untuk bergaul dengan siapa saja asal tidak membawa pengaruh buruk bagi Kayla sendiri.

Dan orang itu, Laura tidak lolos dengan syarat yang Arya berikan. Selalu saja jika Kayla bermain dengan perempuan itu, Kayla tidak pernah pulang tepat waktu bahkan pernah sekali Arya menemukan istrinya itu berada di sebuah club malam itupun Arya mendapat informasi dari temannya.

Alangkah emosinya Arya saat itu, bahkan dengan tanpa perasaan dia memarahi Kayla habis-habisan. Kayla sampai dibuat menangis karenanya. Saat ditanya alasan Kayla berada disana, jawabannya tidak lain dan tidak bukan adalah Laura yang memaksanya.

Arya menyuruh Kayla agar menjauhi Laura, karena temannya itu telah membawa dampak buruk bagi Kayla. Tapi Kayla dengan kekeras kepalaannya, masih saja menganggap bahwa Laura itu tidak seperti yang Arya pikirkan.

Arya tidak bisa membayangkan istrinya yang selama ini dikenal manja dan jauh dari liarnya dunia, tiba-tiba mendapatkan kabar bahwa Kayla berada di club malam. Pening rasanya Arya saat itu.

Dan yang Arya masih syukuri adalah keluarga Kayla sendiri belum mengetahui tentang itu, jika sampai keluarganya tau bisa habis Arya dimarahi oleh Kakak atau papanya Kayla, Arya tidak mau di anggap tidak becus menjaga istrinya.

"Sama Nada Mas. Kan aku tadi udah bilang mau makeup-in teman wisuda."

Mendengar itu Arya mengehela nafas lega. Kekhawatirannya tidak terjadi.

"Ya sudah. Pulang jam berapa nanti?"

"Kayaknya sore deh. Sekalian mau datang di acaranya juga."

"Nanti saya jemput, kirim saja lokasinya."

"Iya nanti aku kirim. Mas udah mau berangkat?"

"Ini mau berangkat."

"Udah sarapan?"

"Mau sarapan di kantor."

"Ya udah hati-hati Mas."

Setelah itu panggilan antar keduanya terputus. Arya mendapati sebuah pesan dari sekertarisnya yang berisi foto makanan yang telah dimasukkan kedalam kotak.

'mau aku bawain sarapan?'

Kira-kira seperti itulah kalimat yang menyertai foto tersebut. Sangat kebetulan sekali bukan, tanpa perlu pikir panjang Arya langsung saja membalas pesan dari sekertarisnya itu.

Tidak lama kemudian, sang sekertaris mengabarkan bahwa dia telah berada dijalan.

Arya segera masuk kedalam mobil, dan mengendarai mobilnya dengan kecepatan rata-rata. Senyum tipis selalu tersungging disudut bibirnya.

Jika kalian bertanya ada hubungan apa antara Arya dengan sekertarisnya maka jawabannya adalah tidak ada, hubungan mereka hanyalah sebatas sekertaris dan atasannya saja.

Satu hal yang tidak disadari Arya, bahwa hubungannya dengan sang sekertaris sudah melampaui batas wajar.

Bahkan siapapun yang melihat kedekatan mereka akan menjadi salah paham. Dan satu kesalahan Arya, dia tidak pernah memberitahu pada sekertarisnya bahwa dirinya telah memiliki istri.

To be continued
G

imana nih part 2?
Udah mulai panas belum?

Bantu ramein ya. Stay tune terus pasti update kok.

Wifey Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang